Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Kalah Tak Menyerah, Menang Tak Jemawa

Gambar
Sekilas, judul di atas bisa dibaca seperti ini: Kalah Tak Menyerah, Menang Tak Jungjawa Oke, tidak ada hubungan yang pasti antara judul dan kalimat pertama tulisan ini. Saya hanya ingin membahas sebuah topik yang cukup singkat. Padat dan jelas. Kompetisi. Ya, sebuah kata yang bermakna sangat luas. Bahkan dalam kehidupan pun kita sudah ditakdirkan untul berkompetisi sejak dalam bentuk yang paling lucu, sperma. Berlomba menjadi pemenang sejak dalam rahim. Mencoba mengalahkan pesaing lainnya untuk menjadi yang nomer satu untuk melakukan pembuahan. Beruntung bagi yang memiliki dua pemenang alias menjadi si kembar. Sejak lahir ke dunia, kita sudah terbiasa untuk berkompetisi. Entah skala nasional maupun interlokal. Eh? Sampai-sampai, segala film hadir dalam bentuk permainan yang menghadirkan kompetisi. Contohnya The Hunger Games. Saya melihat ada dua hal dalam sebuah kompetisi. Pertama, pihak pemenang yang memiliki kapabilitas maupun kompetensi yang lebih daripada kompetit

Perkara Google Adsense dan Nurani yang Hilang

Gambar
Meraup penghasilan dari blogging memang menyenangkan. Bagaimana tidak? Cukup ongkang-ongkang kaki sembari menyeruput secangkir  latte di cafe terdekat tentu dapat menyalurkan  hobi menongkrong dan berfoya-foya . Siapa yang tak suka? Penghasilan dari blogging memang menggiurkan. Salah satunya melalui Google Adsense. Sebuah program iklan dari Google yang dapat digunakan oleh webmaster untuk melakukan monetisasi situs atau blog yang dikelola. Google Adsense secara sederhana melibatkan tiga pihak. Google sebagai penyedia platform, Advertiser sebagai pemilik iklan dan Publisher sebagai tempat untuk beriklan. Blog atau situs yang dimonetisasi masuk ke dalam Publisher. Sedangkan Advertiser adalah pihak yang 'pengin' usahanya diiklankan melalui Google dan Publisher yang tentu saja sudah buanyak sekali jumlahnya. Lantas, dimanakah nurani yang hilang? Saya memberikan tanda kutip pada kata pengin di atas. Begini, pihak Advertiser tentu ingin sekali iklan mereka 100% be

Alan Walker, EDM dan Para Musisi Muda

Gambar
Alan Walker, Chainsmokers, Marshmello dan beberapa nama lainnya mungkin terdengar tidak asing lagi di telinga kita. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari saya mendengarnya. Ya, mendengarkan musik mereka seolah-olah memberikan nuansa dan emosi tersendiri. Emosi ketika mengantri fotokopi dan diserobot dedeq-dedeq gemes semester rok pendek hilang seketika tatkala mas-mas fotokopian  membuka Youtube dan memutar Alone . Namun, ada satu yang luput dari perhatian saya dan beruntung saya mendapatkannya. Jatuh cinta pada Bodyache milik Purity Rings. Sungguh sial, saya baru mendengarkannya. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Sam Kolder karena sudah menghipnotis saya melalui videonya yang berjudul My Year 2015. Thanks Kold! Lalu, saya dibuat bimbang, mana yang lebih baik diantara Purity Rings dengan Bodyache-nya dan Alan Walker dengan Fadednya. Nyatanya, saya kepengin sekali mendengarkan keduanya bersamaan. Biar ndak ribut-ribut gitu. Mantap! Bodyache milik Purity R

Belajar Kehidupan dari Bentuk Huruf T

Gambar
Saya pernah mendapatkan kuliah tentang kehidupan dari seorang dosen. Pelajarannya cukup sederhana, amatilah huruf T dan carilah makna apa yang bisa dijelaskannya. Awalnya, saya cukup bingung. Mengingat, apa yang bisa kita lihat dari bentuk huruf T? Hanya ada tiga garis (atau dua) dengan 4 titik (atau tiga) yang saling dihubungkan. Bagaimana bisa huruf T dipandang hingga merefleksikan sendi-sendi kehidupan? Ternyata... Pertama, adalah bentuk tiga garis tadi. Jika dibagi menjadi dua jenis, huruf T memiliki 2 jenis garis. Yakni garis vertikal dan horizontal. Kedua, garis inilah yang mencerminkan pengetahuan akan kehidupan. Sebuah makna vertikal untuk mendalami dan horizontal untuk memperluas. Maka, sederhananya, ketika huruf T memiliki jenis garis yang dominan, itulah yang tercermin dari diri kita. Bukan, artikel ini bukan membahas ramalan kehidupan manusia. Hanya saja, kita bisa berusaha untuk belajar dari bentuk huruf T. Memilih untuk mempelajari segala hal (horizontal) at

Iseng-iseng Slow Motion Xiaomi Yi 4K

Gambar
A video posted by Arif Munandar (@jungjawa) on Oct 27, 2016 at 3:58pm PDT Form factor dari Xiaomi Yi 4K sendiri sudah membuat saya jatuh hati. Bentuknya yang ringkas dan minimalis dengan fitur hampir 'sama' dengan GoPro Hero 4. Siapa yang menolak untuk meminangnya? Ketika akhirnya memilih, saya juga ikut memikirkan budget yang harus dikeluarkan dengan tambahan aksesoris. Ya, action cam rasanya kurang menggigit jika tanpa adanya aksesoris. Minimal seperti waterproof case dan monopod. Baca juga: Xiaomi Yi 4K: Siap Bersaing dengan GoPro? Ada beberapa poin yang membuat saya sedikit was-was saat meminang gadget ini. Khawatir jikalau kualitas gambar, fitur dan video tidak sebaik yang ditawarkan. Ah, jatuh hati memang selalu membuat kita berdebar lebih kencang. Slow Motion (up to 1/8) Menyenangkan sekali saat action cam digunakan untuk merekam secara slow motion . Ala-ala Sam Kolder yang sering saya lihat di Youtube. Bagaimana ia mengkombinasikan time

[Bukan] Review Action Cam Xiaomi Yi 4K: 90% GoPro Hero 4 Killer

Gambar
Sedikit kepo dan diracuni oleh Udafanz , saya mencoba melirik-lirik kamera aksi untuk segera dipinang. Puas lirik-lirik dan baca review sana-sini, maka jadilah 'checkout' dengan Xiaomi Yi 4K. Fyi aja sih, untuk Yi 4K sendiri ada dua versi. Versi internasional dengan based bahasa Inggris dan versi China dengan bahasa mandarin (versi bahasa Indonesia mana ya?). Nah, soal harga, keduanya dibanderol dengan harga yang berbeda pula. Versi internasional sedikit lebih mahal. Ya, worth it lah daripada harus belajar bahasa mandarin atau repot setting firmware internasional. Selain ribet, ntar malah jadi pusing sendiri. Ya wis lah. Sebenarnya ini bukan review ya, sudah sesuai dengan judul di atas. Bukan review. Hanya impresi pertama. Bukan juga unboxing , karena udah keluar kotak dan nggak kepikiran buat ngerekam. Sing penting dinggo dan dicoba hasile koyo piye . Yha tho? Pokok e joss guandoz! Boleh dibilang, Xiaomi Yi 4K memang benar-benar GoPro killer . Terutama

Blogging Tanpa Bicara Kualitas Konten

Gambar
Jika dihadapkan pada sebuah etalase produk dengan banyak sekali pilihan dan sedikit pilihan, mana yang akan kamu pilih? Sebagian besar mungkin akan memilih etalase produk dengan bermacam-macam variasi. Sederhananya, hal ini terjadi ketika kita memilih sebuah toko untuk berbelanja. Wajar jika memilih toko yang memiliki berbagai produk dari banyak brand. Sedangkan toko sebelah, hanya menampilkan dari satu brand saja. Kalau saya, lebih banyak pilihan akan lebih baik. Ada keleluasaan di dalamnya. Sama halnya ketika hal ini diterapkan pada aktivitas blogging . Kuantitas dari konten lebih baik daripada konten itu sendiri. Wait ... Biasanya kan kualitas lebih penting, ini kok kuantitas? Sebuah blog dengan tujuan awal untuk dimonetisasi melalui ads (oke, saya beri model monetisasi berupa ads karena ini yang paling gampang dicerna) akan mengejar kuantitas trafik, bukan kualitas trafik. Kuantitas trafik dapat dilihat dari jumlah view halaman, bounce rate , sessions , unique visitor

Sumber Gambar dari Google, Salah atau Tidak?

Gambar
Belakangan, saya sering sekali blogwalking . Entah hanya sekadar mencari bahan bacaan maupun iseng membaca tulisan yang random . Terakhir, saya jadi tahu tentang Aeroterrascan . Sebuah project ambisius dan menarik sekali untuk dibahas (mungkin next time saya akan membahasnya, ingatkan saya). Urusan blogwalking juga bukan perkara mudah. Apakah harus pilih-pilih bahan bacaan? Tidak. Justru jika menemui sebuah artikel content placement maupun job review , saya menjadi sangat antusias. Tertarik sekali bagaimana blog tersebut mengemas sebuah artikel bersponsor dengan luwes . Namun, tak jarang pula blogwalking membuat saya sakit hati tak berkesudahan. Sekaligus saya ingin menjerit dan mengumpat sejadi-jadinya. Marah? Mungkin iya. I'm so sorry for this . Sumber dari Google Ya, kegiatan blogwalking saya sering kali terhenti ketika membaca sebuah caption di bawah gambar, "Sumber dari Google". Sialnya, saya sering membaca ketika makan, minum es teh maupun nyeruput kuah

Waduh...Loh, iBlogMarket Kok Ditutup

Gambar
Halo bro (dan juga sist). Ada berita penting nih terkait iBlogMarket , platform advertising untuk blogger. Kaget rasanya ketika mendapat notifikasi email kemarin sore. Sembari meracik artikel yang sudah tersusun rapi di draft, perasaan senang jadi tidak enak setelah membaca isi email tersebut. Sembari kucek-kucek mata pertanda heran sekaligus bingung, saya mencoba menelaah isi email tersebut. Ternyata tidak salah lagi iBlogMarket tutup sementara waktu! Ealah, bakalan sepi job iki ceritane ? Hehehe... Mendapatkan informasi yang cukup penting ini, rasanya harus mulai berbenah diri. Setelah membaca keseluruhan isi email, gamblang sudah ceritanya. Pasalnya platform advertising untuk blogger ini sedang berbenah diri dengan meluncurkan sistem baru. Email dari iBlogMarket Jelas sudah, sistem yang disebut iBlogMarket versi 2016 ini terlihat lebih fresh. Gambar yang terlampir di email juga menunjukkan bahwa terdapat fitur baru yakni 'Circle' . Saya sendiri belum memiliki

Tutorial Menghadapi Sidang Tugas Akhir

Gambar
Oke, tulisan ini tidak bermaksud untuk merendahkan, satire atau pun sarkas. Tantangan apapun itu harus dihadapi. Namanya juga hidup. ... Pertama, saya percaya bahwa mahasiswa memiliki pandangan terdepan dalam hal memahami problematika yang ada. Tak terkecuali sebuah tantangan akhir dalam menyusun skripsi atau tugas akhir. Sayangnya, masih banyak yang khawatir menghadapi serangan fajar berupa sidang di akhir masa perkuliahan. Entah memang tidak begitu memahami atau bawaan sejak lahir. Bayangkan saja, jika ada sarjana bisnis namun tidak memiliki kapabilitas yang memadai dalam bidang bisnis, wajar jika ia akan merasa was-was menghadapi sidang tugas akhir. Apakah mereka bisa disebut sarjana gagal? Saya harap tidak. Kuliah dengan jumlah semester mencapai dua digit membuat saya menyadari bahwa pendidikan di kampus itu sangatlah penting. Tentang sebuah pembelajaran baik secara teknis atau non-teknis. Melakukan studi di bawah institusi untuk menuntut ilmu. Setidaknya, setiap maha

Tentang Pecel yang Ingin Naik Kelas

Gambar
Indonesia memiliki ragam kuliner yang menggugah selera. Siapa sangka, inisiatif dari sayuran yang mudah didapat seperti kacang panjang, kecambah, daun kemangi dan kerabat dekatnya mampu disajikan dengan nikmat. Sudut emperan perkantoran hingga kantin sekolah, umumnya menyediakan menu ini. Di Solo, hampir setiap hari saya menyantapnya. Bahkan, jika boleh adu harga, modal 10.000 bisa untuk makan berdua (ini jika harga tarif parkir belum naik). Romantis sekaligus hemat dikantong. Siapa yang mampu menolaknya? Bagi saya, pecel bukan perkara Madiun saja. Ada hal penting selain sejarah pecel yang banyak dicari oleh khayalak ramai. Salah satu keunikan yang membuat saya berpikir bahwa dipojokan Eropa sana, seorang bule akan meringis jika melihat Paijo makan salad dicampur dengan nasi. Ya, saya pikir hanya orang Indonesia lah yang gila, mencampurkan salad dengan nasi atau lontong. Dari sana, terciptalah sebuah kombinasi dengan segudang manfaat. Lupakan dengan saran ahli gizi. Mu

Design Process: Curtis Trio and The Secret of The Loch

Gambar
Hello again, nice to meet you guys. Recently, I working on +Adri Adityo Wisnu  cover book. Check out my illustration for Curtis Trio and The Secret of The Loch. The owl is drawn in a sketch style. Sebenarnya, saya punya stok gambar hasil sketch iseng. Eh, ternyata kebetulan Adri memberi kabar tentang buku yang akan ia terbitkan. Yasudah, owl yang semula saya lakukan perbaikan. Beberapa detail saya tambahkan dan dibarengi sedikit revisi dari Adri, ya jadilah Curtis Trio and The Secret of The Loch ini. Oh iya, bukunya sudah terbit di NulisBuku.   Oh iya, beberapa hasil kerja saya yang mungkin rada-rada iseng sedikit: WhatsApp Android 5.0 Concept Desain Anatomi Artwork for Notif! Magz 4th Vector Doodle Monster with Grunge Texture Logo: Angry Bird Redesign Vector Line Art: Nabilah JKT48 Design Process: Razor Pomade (Label) Vector Character (Kolaborasi dengan @hyseptember)  (tapi, Mbak Riris sudah ganti username Twitternya) Vector Art Jika ingin seka

Sebuah Milestone Sederhana

Gambar
Saya yakin, manusia memiliki rekam jejak dalam hidupnya . Memori masa kecil yang tak pernah terlupakan, hingga tempat favorit yang sering dikunjungi. Masa kecil yang membuat kita memiliki berbagai cita-cita. Hanya dengan target sederhana dan menganggapnya sebagai pencapaian yang luar biasa. Awalnya, saya hanya menganggap remeh akan hal tersebut. Namun, saya salah, masa kecil mengajarkan kepada kita tentang arti sebuah pencapaian. Tak terasa, sudah 3 tahun lamanya saya menulis dan menuangkan pemikiran di jungjawa.com. Sebuah aktivitas blogging yang nano -nano. Ada manis, asam, pahit dan lain sebagainya. Tidak masalah. Sebab blogging juga mengajarkan tentang kedewasaan. Adakalanya saya terlihat idealis dan menggebu-gebu ketika menggunakan kata "gue" dan "loe". Tak lama kemudian, saya ditegur oleh Paijo. "Ojo kemaki" Saya terdiam. Membuat saya menurunkan tempo dengan menggunakan kata "saya". Paijo cukup sederhana dalam menemani dan

Balada Murahnya Harga Domain .id

Gambar
Ibarat rumah, domain yang kita gunakan untuk ngeblog adalah alamat rumah. Semakin singkat maka akan semakin mudah untuk diingat. Tentu saja, hal ini sifatnya relatif. Tidak semua situs memiliki domain yang pendek akan menjadi populer. Kabar bagus, pemerintah mulai concern terhadap internet dengan meluncurkan website 1juta.id . Menawarkan gimmick menarik dengan menggunakan domain dot id yang diidam-idamkan sebagai Country Top Level Domain. Merupakan program Kementerian Komunikasi dan informatika yang memberikan domain tingkat tinggi .ID dan hosting gratis bagi UKM, Sekolah dan Pondok Pesantren. Apalagi seperti yang diberitakan oleh Kompas pada awal tahun 2016 lalu, penggunaan domain berekstensi dot id meningkat pesat . Menjadikannya sebagai tren positif bahwa negara kita sudah mulai memiliki kecenderungan untuk semakin ‘melek internet’. Koar-koar domain dot id tidak sampai di situ saja. Berbagai penyedia jasa hosting (tentu domain juga) ikut serta meramaikan program ini

Xiaomi Yi 4K: Siap Bersaing dengan GoPro?

Gambar
Gue emang jarang banget nulis gadget . Walaupun sebenernya punya concern di sana, tapi seringnya dipendem aja sih. Well , mungkin lo pernah baca review gue buat Asus X450JB , ya gitu-gitu aja sih ulasan gue. Bukannya bikin review panjang lebar, gue cuman ngomongin impresinya aja. Kali ini device yang sukses bikin gue ngiler adalah Xiaomi Yi 4K. Bahkan, gue tau device satu ini lewat Lazada Indonesia. Harganya bikin ngiler. Parah banget emang. Masak iya dibanderol dengan paket komplit jadi 3.4 juta-an. Tapi tunggu dulu deh, yakin mau beli? Gaes... Action cam? — Jung ⚡ (@jungjawa) October 6, 2016 Ya, walaupun belum hands-on , gue coba ngasih pendapat lah ya. Sinyal-sinyal kalo emang ada rejeki ya ntar gue pake dan review lebih jauh lagi. Great for price Jujur ya, masalah harga itu sensitif. Apalagi untuk barang elektronik yang ujung-ujungnya harganya nggak pernah naik malah turun terus. Contohnya kek smartphone deh, awalnya 7 juta, satu tahun kemudian udah drop ke 4

Gimana Sih Caranya Menulis Blog Tanpa Keyword?

Gambar
Seriously? Awalnya gue nggak kepikiran tentang keyword dan lainnya. Apalagi untuk menulis sebuah artikel di blog. Entah itu blog milik sendiri seperti di jungjawa.com ini atau untuk media lain. Buat gue, keyword stuffing keknya udah so last year banget. Gimana nggak kuno? Gue sebagai pengguna internet ikut kena imbasnya. Misal gue cari sesuatu tentang topik A, nah yang gue temuin bukan hal yang gue maksud. Tapi jauh melenceng gara-gara keyword  atau kata kunci yang nggak bener tadi. Gue sih nggak masalah lah ya, tapi blog tadi pasti punya bounce rate yang gede banget karena kontennya yang tipu-tipu. Visitor sekali masuk langsung close tab gitu aja. Emangnya mau narget visitor yang aslinya human being apa robot dan spider sih? Sebenernya gue males banget buat belajar keyword yang harus kita pake di blog. Menurut gue, itu apa banget lah. Gue lebih suka menyebut keyword  atau kata kunci dengan istilah lain, yaitu value . Blog sukses belum tentu berguna Jadi gini,