Blogging Tanpa Bicara Kualitas Konten
Sederhananya, hal ini terjadi ketika kita memilih sebuah toko untuk berbelanja. Wajar jika memilih toko yang memiliki berbagai produk dari banyak brand. Sedangkan toko sebelah, hanya menampilkan dari satu brand saja. Kalau saya, lebih banyak pilihan akan lebih baik. Ada keleluasaan di dalamnya.
Sama halnya ketika hal ini diterapkan pada aktivitas blogging. Kuantitas dari konten lebih baik daripada konten itu sendiri. Wait... Biasanya kan kualitas lebih penting, ini kok kuantitas?
Sebuah blog dengan tujuan awal untuk dimonetisasi melalui ads (oke, saya beri model monetisasi berupa ads karena ini yang paling gampang dicerna) akan mengejar kuantitas trafik, bukan kualitas trafik.
Kuantitas trafik dapat dilihat dari jumlah view halaman, bounce rate, sessions, unique visitor dan lain sebagainya yang dapat 'diukur'. Kalau ngeblog dengan tujuan cari duit (ya, tujuan nyari duit enggak salah kok), tentu jumlah trafik menjadi pengaruh besar untuk memperbaiki kualitas blog kita.
Sebuah blog MFA (Made for Ads) akan berusaha untuk menaikkan trafik kunjungan yang akan berimbas pada ranking Alexa dengan cara apapun. Termasuk memperbaiki nilai Domain Authority, Page Authority dan ujung-ujungnya balik lagi ke SEO. Namun ada yang aneh di sini. Saya tidak akan membahasnya sekarang, mungkin di lain waktu. Jika kamu jeli, mungkin akan tau ke mana arah pembahasan saya.
Increase your traffic
Sejauh pengamatan saya, menaikkan trafik banyak bergantung pada kuantitas blog post tersebut. Sebuah aktifitas blogging tanpa harus berbicara kualitas konten. Mengapa kuantitas lebih penting daripada kualitas? Kembali lagi ke perumpaan etalase toko tadi. Seperti itulah.Rajin menulis (walaupun random dan cuman sedikit), dapat menaikkan trafik dan ranking. Seriously. Percaya atau enggak, saya pernah mengetahui hitungan kasar sebuah blog dengan 4 artikel baru setiap harinya. Sebuah blog dengan niche yang sangat segmented tersebut mampu mendapatkan trafik sebesar 3 juta page view per bulan.
Bahkan ketika blog tersebut update artikel, kontennya langsung viral. Bagaimana bisa? Secara kedalaman artikel, konten blog tersebut biasa saja. Namun, ada hal yang dikemas secara cerdas. Bahasa yang digunakan cukup renyah dan mudah dicerna, bahkan orang awam sekalipun. Selain itu, blog tersebut memiliki fresh content yang dicari oleh banyak orang.
Saya tidak sedang melakukan brainwash loh ya. Ndak gitu. Kualitas konten itu juga penting. Sebuah basic fundamental yang ada melalui kualitas konten bisa dikembangkan lagi lebih dalam. Ada masa di mana trafik blog kita naik secara signifikan pada waktu tertentu. Bukan perkara mitos atau hal gaib lainnya, tapi ya konten kita sedang 'mendadak' banyak dicari orang.
Konsisten ngeblog? Susah sih |
Konsisten ngeblog itu sulit, apalagi kalau enggak tau caranya. Lebih sulit lagi jika memiliki branding diri. Tulisannya ndak bisa sembarangan. Tapi, persetan dengan kualitas konten, jika trafik yang dikejar, kuantitas konten boleh dicoba. Lha kalo blognya sudah jarang update, kualitas konten juga kurang begitu dalam, mau trafik dari mana? Spider? Robot?
Take it all easy, bro. Jangan terlalu dipikir berlebihan. Mau blogging dengan kualitas atau kuantitas, itu pilihan. Ndak bisa dipaksakan. Sudah dewasa dan tau mana yang pantas dan tidak, kan? Be wise not only for yourself, but also for the others. Ngopi dulu, biar ndak sepaneng.
Header image credit: pexels.com
Ya ya.. Aku penasaran kek mana sebuah blog atau website tersebut bisa meraup pageview sampe 3 juta per bulan. Lha wong sejuta wae semaput :')
BalasHapusDulu aku ngeblog hampir tiap hari dan iya sik, alexa ramping, traffic banyak. Ada rasa bangga. Tapi sekarang ngeblog sesempetnya aja. :D
Sibuk banget ya beb? :')
HapusHehe..kalo saya, jujur saja, masih belajar cara menulis yang bagus Mas.. Yg saya ingat-ingat itu kata-kata Mak Injul, founder KEB: blogging with heart, money will follow. Btw, Thanks for sharing. :)
BalasHapusiya sih bener kak jung, sempet mati suri blogku ya gimana ada yang lirik haha sekarang mulai diupayakan minimal seminggu bisa post ya lumayan ada yang lirik, apalagi kalau tiap hari. Kaget itu saat tau ada yang nunggu postingan kita ternyata.Jadi kuantitas penting juga sih.
BalasHapusAh aku lupa update sabtu kemarin *sebenarnya lagi malas* hehehe emang benar konsisten itu sulit. Sudah seminggu dua kali pun, masih saja bisa bolong.
BalasHapusMengejar kualitas dan kuantitas, emang balik lagi ke empunya blog.
Kalo aku sih, prefer ke kualitas walaupun harus bersusah payah belajar-belajar-belajar lagi tapi worth it. Kalo kuantitas, hayati lelah bang tiap hari harus update :p yang ada apalah-apalah ini ditulis hehehe..
Aiihh 3 juta pageview sebulan itu kayak apa rasanyaa? 😂😂
BalasHapusHmm, kalau aku sih ada di tengah kali ya antara kualitas dan kuantitas (walaupun syusaaah).. Belajar terus supaya nulisnya makin bagus, tapi kadang juga masih nulis hal-hal ringan gak penting di blog.
Balik lagi sih, terserah yang punya blog mau diisi apa, heheh 😁
Good, Jung. Saya cerna dengan saksama.
BalasHapusKonsisten ngeblog mmg melelahkan, awalnya2 dulu bisa sebulan posting sampai 10 artikel. sekarang mah 4 aja cukup hehehe
BalasHapus*menyimak*
HapusSekarang mah setiap minggu satu tulisan aja udah cukup bagiku. Ada prioritas lain di dunia nyata. Dulu mah seminggu bisa 2 atau 3 tulisan. Ya, kalo yang sehari 4 mah itu emang keren. Terlepas kualitasnya bagus apa nggak. :))
BalasHapusLanjut dong mas Jung.. wzh jd ngga sabar besok bakal dpt banyak ilmu nih kl mas Jung bersedia jd narsum di arisan maks blogger. Kuantitas dulu baru kualitas ya mas Jung..
BalasHapus:)
BalasHapussehari 5 tulisan aku pernah. tappi nggak aku post hari itu juga.
kualitasnya? tentu aku membaca berulang kali tulisanku. layak atau nggak. pantes apa nggak. sudah memberikan manfaat apa belum. dan segala tetek bengek yang dibutuhkan.
ngeteh sek ben ndak edan
Salam kenal mas. Kalau aku mungkin kualitas plus kuantitas, tapi mau update banyak per bulannya udah ngos2an haduw
BalasHapusRasanya seperti berada diantara dua pilihan, menjadikan blog sebagai personal branding atau menjadikan blog sebagai sumber pendapatan iklan. Jika tujuan pertama tidak perlu harus pusing memikirkan bagaimana mendatangkan trafik ribuan per hari, sedangkan tujuan kedua sudah tentu menjadikan trafik banyak sebagai target utama. Ya tinggal dipilih saja mau yang mana? ;-)
BalasHapusquantity vs quality. . .
BalasHapustinggal mindset tiap blog gimana sih, ada yg gak pernah di update lebih banyak traffic daripada yg sering update, ada juga kebalikan. . .
jalanin aja dua-duanya. .
Tiap nulis satu blog post baik yang kualitasnya saya pikir prima dan biasa saja, tetep butuh effort saat nulisnya. Jadi memang mempertahankan kuantitas dan kualitas sama sulit sama butuh perjuangannya. Karena itu enggak ada pilihan yang salah.
BalasHapus