Tutorial Menghadapi Sidang Tugas Akhir
Oke, tulisan ini tidak bermaksud untuk merendahkan, satire atau pun sarkas. Tantangan apapun itu harus dihadapi. Namanya juga hidup.
...
Pertama, saya percaya bahwa mahasiswa memiliki pandangan terdepan dalam hal memahami problematika yang ada. Tak terkecuali sebuah tantangan akhir dalam menyusun skripsi atau tugas akhir.
Sayangnya, masih banyak yang khawatir menghadapi serangan fajar berupa sidang di akhir masa perkuliahan. Entah memang tidak begitu memahami atau bawaan sejak lahir. Bayangkan saja, jika ada sarjana bisnis namun tidak memiliki kapabilitas yang memadai dalam bidang bisnis, wajar jika ia akan merasa was-was menghadapi sidang tugas akhir. Apakah mereka bisa disebut sarjana gagal? Saya harap tidak.
Kuliah dengan jumlah semester mencapai dua digit membuat saya menyadari bahwa pendidikan di kampus itu sangatlah penting. Tentang sebuah pembelajaran baik secara teknis atau non-teknis. Melakukan studi di bawah institusi untuk menuntut ilmu. Setidaknya, setiap mahasiswa memiliki kesempatan terbaik untuk mendapatkan kompetensi dan kapabilitas yang memadai.
Momok yang paling menyebalkan adalah tugas akhir dan skripsi. Sebuah target sekaligus tantangan akhir bagi seorang mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana. Kemudian, setelah berbulan-bulan (bahkan ada yang sampai hitungan tahun) mengerjakan skripsi, pembuktian terakhir pun segera dilaksanakan.
Sebuah sidang yang harus dipertahankan di depan dosen penguji. Hasil dari tugas akhir yang dikerjakan akhirnya selesai juga dan harus dipertanggungjawabkan. Sehingga, muncul pertanyaan "Bagaimana menghadapi sidang tugas akhir dengan lancar?"
Stay calm. Sleep well.
Oke, ini adalah komponen utama sebagai kunci sukses menghadapi sidang tugas akhir. Jangan panik dan milikilah waktu istirahat yang cukup. Eh, ngomong-ngomong saya menyimpulkan hal ini dari pengalaman teman-teman loh ya. Kalau saya sendiri sudah cukup puas melihat mereka disidang. Hehehe...Go to bed right now. Please... via newbornhub.com |
Istirahat yang cukup merupakan kunci dasar sebuah kesuksesan. Genderang perang boleh saja sudah ditabuh. Namun, tenang dalam pikiran dan perbuatan adalah wajib hukumnya. Tidak boleh ditawar!
Maka, menenangkan diri adalah polemik tersendiri. Terutama untuk tidur nyenyak malam sebelum perang tiba. Ada baiknya mengetahui terlebih dahulu bagaimana tidur yang baik. Kenikmatan tidur adalah koentji.
Jangan mudah sakit hati
Sebuah pertanyaan "Kapan lulus" tentu sangat kurang ajar sekali jika dihadapkan pada mahasiswa yang jelas-jelas akan sidang tugas akhir esok paginya. Entah si penanya memang kurang bisa memahami situasi dan kondisi atau passion bawaan sejak lahir.Everything gonna be okay - via yantinainggolan.wordpress.com |
Saya memahami perasaan seseorang yang akan menghadapi sidang tugas akhir. Tidak mudah memang. Bahkan, sentilan sentilun kecil bisa berujung baper. Jika ingin dilanjutkan, lebih baik menyanyi saja.
Sakitnya tuh di sini di tugas akh... (ah embuh!)
Percaya diri ketika manggung
Kunci sukses membawakan diri saat sidang adalah memiliki rasa percaya diri yang sempurna. Bagaimanakah percaya diri yang baik? Ya, tidak lebih tidak kurang. Kombinasinya harus pas layaknya penggabungan antara perjalanan menggunakan bus dan irama dangdut pantura.Percaya diri saja! via colinhiles.com |
Ketika berada di panggung presentasi, jangan mudah gugup. Usahakan menatap mata dosen penguji. Tapi sebentar, bukan mata kaki apalagi mata batin. Plis deh.
Akan lebih baik jika kamu mampu menguasai setiap elemen dalam tugas akhirmu. Baik itu elemen api, tanah, udara, maupun air. Eh, itu elemen avatar ya. Hehehe...
Presentasi yang baik akan membawa kebahagiaan abadi. Jangan lupa untuk membuat background presentasi yang cukup kontras dengan konten yang dibawakan. Jika kesulitan, mungkin kamu perlu tahu bagaimana caranya membuat background untuk presentasi yang baik.
Jadi gini, fokus utama membawakan presentasi sidang tugas akhir adalah sebuah ujian kompetensi bagaimana penguasaan elemen pokok dari penelitian yang kita kerjaan. Jadi, apapun pertanyaan dosen penguji, jawablah dengan yakin dan sesingkat-singkatnya. Semangat, Bung!
Hati-hati. Jangan neko-neko
Yakinkan dirimu untuk menghadapi sidang tugas akhir dengan lancar. Apapun resikonya, kamu harus yakin. Tentu saja dibarengi dengan persiapan yang matang.
Jangan gegabah dengan begadang semalam suntuk untuk belajar. Ada baiknya kamu tidur lebih awal. Matikan semua notifikasi grup di smartphone kamu. Jangan neko-neko dengan bermain game Werewolf di Telegram hingga larut malam.
Jika memungkinkan, keluarlah dari grup apapun atau matikan notifikasinya. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir distraksi yang tentu saja akan sangat mengganggumu.
Jaga perasaanmu
Sidang tugas akhir bukanlah perkara mudah. Sudah banyak pengalaman yang bercerita tentang seram dan horornya tantangan pamungkas ini. Membiarkan diri berbahagia tentu menjadi sebuah pilihan mujarab.Sesungguhnya, di dalam diri yang bahagia terdapat kebahagiaan yang haqiqi. Beidewei, kebahagiaan sejati adalah ketika kita mengerti akan arti bahagia yang sebenar-benarnya. Bukan berpura-pura bahagia atas cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lah?
Yakinkan dirimu! Tegarkan perasaanmu! via uncletypewriter.com |
Setidaknya, ada beberapa kesimpulan yang akhirnya saya dapat dari hasil pengamatan saya dalam beberapa peserta sidang tugas akhir:
- Jangan gampang menyerah adalah kunci. Teruslah berlatih untuk mempersiapkan presentasi sidang tugas akhir dengan baik. Berjuang terus untuk hasil yang maksimal. Hormatilah proses, karena mengerjakan skripsi itu adalah hal yang menyenangkan.
- Tataplah segalanya dengan keyakinan. Baik itu dosen maupun pertanyaannya. Mereka adalah bahan bakar untuk menyalakan api semangatmu!
- Salah dan kalah itu adalah konsekuensi biasa. Bukan akhir segalanya. Menurut saya, yang penting adalah usahanya. Kalah tak menyerah, menang tak jumawa.
- Hormati proses. Rasakan keberhasilan.
- Berhenti mengeluh dan bersikaplah optimis. Berhentilah berpikir pesimis, mari berjuang bersama!
Header image credit: pixabay.com
Hahah. Leh uga nih tutornya.
BalasHapusSebagai mantan mahasiswi abadi emang gak boleh baper sik pas ngerjain skripsi. Soalnya bawaannya pasti desperate. Jadi biasanya nongki cakep di cafe deh.
Terus desperate liat isi dompet. Ah elah~
HapusWidih, jaman memang sudah maju ya, sampe Sidang TA pun ada tutorialnya. Jaman gua sidang TA dulu, satu-satunya saran terbaik yg bisa diberikan oleh teman-teman hanyalah "Berdoa aja semoga dosennya gak lagi bete wkwkwk"
BalasHapusKarena semuanya bisa dibikin tutorial, Koh :p
HapusLagi butuh bacaan kayak2 gini sih buat refleksi diri *halah. Gue kayak Viki. Iya beneran lagi butuh sih, buat jaga2 nanti kalo udh masuk masa2 ujian. Paling nggak dengan baca ini, bisa berpesan sama diri sendiri.
BalasHapusSkripsi jangan malas-malasan. Skripsi itu dikerjain, bukan diduain.. gitu.
Skripsi itu dikerjain, bukan cuman dipikirin :p
HapusPenyakit paling jelas adalah males hahahahha. Apalagi kalau nemuin dosen pembimbing tapi gagal mulu :-D
BalasHapusGagal menemui dosen pembimbing adalah sebuah kegiatan yang perlu kesabaran ekstra tinggi :p
Hapusartikel yang sangat penting. 4 sampai 5 tahun lagi artikel ini akan saya baca kembali. semoga mampu menjadi salah satu indikator pendukung kesuksesan wisuda saya. :')
BalasHapusSemoga membantu
HapusSebagai mahasiswa yang gagal sarjana, saya cuma bisa manggut-manggut aja. :(
BalasHapusMenurut kesotoyan saya, kalau yang ngerjain skripsi sampai tahunan itu kayaknya karena takut jadi pengangguran, ya? Ahaha. Makanya lama-lamain status jadi mahasiswa. Ehhh.
Sebuah kesimpulan yang menarik, Yog. Tapi... ndak gitu juga. Hahha
HapusYog, Lu berenti kuliah?
HapusAlhamdulillah saya sudah jadi sarjana :')
BalasHapus