Belajar Kehidupan dari Bentuk Huruf T



Saya pernah mendapatkan kuliah tentang kehidupan dari seorang dosen. Pelajarannya cukup sederhana, amatilah huruf T dan carilah makna apa yang bisa dijelaskannya.

Awalnya, saya cukup bingung. Mengingat, apa yang bisa kita lihat dari bentuk huruf T? Hanya ada tiga garis (atau dua) dengan 4 titik (atau tiga) yang saling dihubungkan. Bagaimana bisa huruf T dipandang hingga merefleksikan sendi-sendi kehidupan?

Ternyata...

Pertama, adalah bentuk tiga garis tadi. Jika dibagi menjadi dua jenis, huruf T memiliki 2 jenis garis. Yakni garis vertikal dan horizontal.

Kedua, garis inilah yang mencerminkan pengetahuan akan kehidupan. Sebuah makna vertikal untuk mendalami dan horizontal untuk memperluas. Maka, sederhananya, ketika huruf T memiliki jenis garis yang dominan, itulah yang tercermin dari diri kita.

Bukan, artikel ini bukan membahas ramalan kehidupan manusia. Hanya saja, kita bisa berusaha untuk belajar dari bentuk huruf T. Memilih untuk mempelajari segala hal (horizontal) atau mendalami yang kita pelajari (vertikal).

Baca juga: Mimpi + Eksekusi = Sempurna

Tentu saja, huruf T akan dikatakan berbentuk huruf T ketika garis vertikalnya cukup panjang. Mendalami sebuah ilmu pengetahuan secara spesifik dan memberikan unique point tersendiri. Bukan maruk ke mana-mana tapi tidak paham sama sekali.

Pun demikian dengan makna huruf T, bisa sefilosofis ini. Berusaha untuk ahli dalam suatu bidang, bukanlah mudah. Gampangnya, jika kita analogikan dengan dunia blogging dan blogger. Wah, mulai menarik nih.



Jika saya adalah huruf T, maka saya akan menciptakan unique point tersendiri. Pokoknya berbeda dari blogger lain. Mulai dari bahasan, gaya bahasa sampai niche yang (mungkin) sangat segmented.

Menjadi expert dan antusias di bidang tertentu bukanlah perkara mudah. Konsistensi? Ya, hukumnya fardhu 'ain. Barangkali jika boleh berkata, segala sesuatu haruslah dilakukan dengan tumaninah.

Ketika saya tidak mengerti apa itu spesifikasi kompresi sepeda motor, torsi maksimum atau apa itu ABS (Anti-lock Braking System), maka saya tidak akan membahasnya. Lha piye? Ndak ngerti og.

Bahkan jika boleh, apapun jenis job yang diberikan, mau itu review motor sekalipun, kalau tidak mengerti, saya, lebih baik tidak. Ibarat nongkrong di warung kopi, ngomong ngeciwis tapi ndak ngerti apa yang diomongin. Jika ada yang bertanya, hanya plonga-plongo. Garuk-garuk pala nih pakdhe.

Baca juga: Ngapain Takut Bikin Perubahan?

Huruf T mengajarkan untuk mendalami suatu bidang. Entah itu niche yang segmented atau topik yang benar-benar dikuasai. Tidak perlu iri dan cemas jika orang lain memiliki topik yang sangat 'wah' dan memiliki penghasilan dari sana.

Lha gimana, dia expert di bidangnya kok. Lha sampeyan? Topik apa aja diembat. Ndak ngerti juntrungannya yang penting sikat. Bodo amat.



Jika digambarkan dengan huruf T, maka sampeyan itu huruf T yang rakus. Enggan berbagi space dengan huruf disekitarnya. Semuanya disuruh minggir supaya disemua tempat, sampeyan bisa terlihat.

Namun, jika huruf T dengan makna mendalam, ia akan berbagi tempat dengan yang lainnya. Huruf disekitarnya boleh mendekat. Huruf T ini sadar (tidak seperti sampeyan) bahwa melebarkan garis horizontal tidak pada tempatnya itu kurang baik. Memakan tempat orang lain yang justru lebih pantas dari dirinya. Ia sadar, maka lebih bijak untuk memanjangkan garis vertikal yang ia miliki. Walaupun ia tau, porsi sebelah sangat menjanjikan, tapi itu tidak benar.

Melalui artikel ini, saya hanya ingin mengajak untuk membuka mata. Belajar dari huruf T yang (seharusnya) memberikan kebijaksanaan bukan rasa iri dan rakus memenuhi hasrat diri. Bukan saling sikut karena ingin karena iri hati.

Terkadang, kita mungkin lupa, bahwa dunia dan seisinya hanyalah sementara. Tidak selamanya bisa kita genggam dan kuasai. Berusaha untuk sabar dan nerimo ing pandum. Rejeki ndak bakal kemana.

"Tapi kan gue pengin banget ikut acara ini itu. Bisa jalan-jalan gratis ke Timbuktu selama dua tahun sama dikasih hadiah sikat gigi elektronik loh! Keren banget dah pokoknya!"

Keren banget mbahmu kiper!

Komentar

  1. "Keren banget mbahmu kiper!"
    BAHAHAHAHAHA

    BalasHapus
  2. T, TT.. (T T)

    Masih bingung, boros, tidak berbagi ruang.. atau apalah.. tt.. agak mesum.. dalam emote, T T , Jadi emote sedih..

    Haduh.. gak jelas yah komentarnya, Ok lupakan.

    BalasHapus
  3. "Sampeyan" refers to? Semoga bukan aku..hihi.. Tp blogku gado-gado sih..khas emak tentunya.

    BalasHapus
  4. Wadaw.. kayaknya perlu dibaca banyak orang dan blogger nih. Biar pandai memposisikan sesuatu dan sesuai porsinya.
    Gua juga lagi mau fokus pada beberapa hal yg paling gua minati aja. Semoga bisa sekonsisten dirimu.

    BalasHapus
  5. Ok jadi kesimpulan nya dari huruf T ini vertikal horisontal dan timbuktu + sikat gigi

    BalasHapus
  6. BB di eja (bebe)
    TT jangan di eja yah....
    *kabur

    BalasHapus
  7. aku ngeliat link ini berkeliaran di temlen facebook maupun di twitter. cuma bilang "nanti saja pas aku buka dari laptop. biar enak bacanya."

    lalu setelah membaca aku terfokus sama blog yang berniche. ehe ehe ehe.
    aku nggak merasa di sampeyan-an mbek sampeya, mas jung.
    dadine aku selow ae ngewocone :3
    mung cengar cengir kelingan mbuh sopo.

    BalasHapus
  8. Aku mah anaknya sombong, Mz. Sering nolak job review yang nggak aku pahami. Lagian, ya seperti yang sampeyan bilang, kalo nggak ngerti terus mau maksain? Mau riset sebelumnya juga butuh proses lagi. Wqwq.

    Ngomong-ngomong, mbahku wis ora ono toh. Jadi nggak sempet tanya beliau kiper apa bukan. :')

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Sebenarnya, +62282 Ini Nomor Siapa Sih? Kok Misterius.

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia