Archive for Jungjawa.com Oktober 2014

Iseng-iseng plus nyoba mouse baru dan habis buka blognya +Angga Zulika Ramadhani tentang artwork Nabilah JKT48 nya, jungjawa.com pun tertantang untuk bikin vector line art juga. Itung-itung pemanasan mouse ber DPI 1200 baru lah. Jangan sebut merk? Nggak kok. Nggak.

Mouse yang lama Logitech B100, sudah nggak karuan nafasnya. Klik kiri bisa dua sampai tiga kali dalam satu klik. Gimana nggak rusak kalo tiap malam ngelembur ceklak-ceklik.

"Mas, aku wis kesel ki"

Line art berikut saya gambar dalam waktu 1 jam setengah. Dan performa mouse baru yang katanya ber DPI 1200 nggak terlalu mengecewakan. Meski untuk tingkat kepresisian saya masih memilih Logitech tadi. Untuk software, saya baru mencoba di CorelDraw saja. Kalo di Photoshop belum.

Untuk urusan ceklak-ceklik hasilnya lumayan lah.

Foto Asli via sikonyols.blogspot.com


Nabilah JKT48 versi sikonyols.blogspot.com via sikonyols.blogspot.com

Nabilah JKT48 versi jungjawa.com


Nyoba-nyoba main 'negative space' dan hasilnya seperti ini. Iseng aja bikin Angry Bird yang lebih simple.

As you can see, I am only showing the eyes and beak of a bird is angry. If you look at the beak, there will be a letter A on the top side and the letter A on bottom side becomes the shadow.

Sometimes I really like the clever design.



Thanks to Daily Doodle for the stock photo's

Mendesain majalah via forpressrelease.com
Hello! Pernah mencoba mendesain majalah tapi gak tau mulainya dari mana? Terus mikirin konsep dan hasilnya nihil? Berarti kamu butuh tips dan trik dalam mendesain sebuah majalah.

Di sini gue gak bahas soal mendesain hati seorang pujaan agar berpaling melihat kita. Nggak gitu. Nggak. Karena hati memiliki penilaian tersendiri terhadap desain lawan yang ia lihat dan kagumi.

Mendesain adalah sebuah tantangan. Nggak peduli apa pun yang kamu desain. Namun kali ini jungjawa.com akan mencoba berbicara tentang mendesain sebuah majalah, tapi bukan majalah Play**boy. Bukan.

Dalam mendesain majalah, ada aturan-aturan dan batasan yang harus diikuti pada proses pembuatannya. Sebelum langsung terjun membuat suatu majalah, kita terlebih dulu harus tau dasar-dasar pembuatannya. Intinya nggak boleh ngasal. Nah berikut ini adalah poin-poin penting yang bisa menjadi dasar pembuatan sebuah majalah:

1. Gaya Dalam Mendesain


Your style is yout soul via neublack.com
Yeah! Di dalam dunia desain, konsistensi adalah hal yang sangat penting. Bukan hanya untuk merepresentasikan produk yang kita desain namun, agar menjaga minat audiens untuk tertarik terhadap produk kita dalam jangka waktu yang lama.

Sama kayak pacaran. Kalo mau nikah harus konsisten dari awal sampai akhir. Nggak boleh ada alasan karena-gue-udah-bosen-dan-kamu-terlalu-baik-buat-aku. Jangan.

Desain yang konsisten sangat bernilai dalam dunia industri kreatif. Namun bukan berarti desain yang sama harus terus-terusan dipakai. Bisa jadi nanti pada waktunya desain harus berubah. Sebagai contoh layout cover sebuah majalah harus sama dari waktu ke waktu, urusan style desain mungkin bisa mengikuti Flat Design, Skeumorpism, Cubism atau bahkan Photography.

Faktanya, mereka yang kreatif lebih sering memberikan ide-ide cemerlang dalam mendesain template dan style desain. Desain baru tersebut menjadi sangat penting karena terbuka terhadap variasi-variasi ide baru dan berpeluang menciptakan inovasi. Makanya untuk desainer, berhati-hatilah dengan anak baru. Karena ide kreatif dan inovatif selalu menyertai mereka.

2. Pertimbangkan Sisi Audiens

Audiens adalah harta yang tak ternilai via ihatepresentations.com
Desainer yang baik selalu memikirkan audiens terlebih dahulu. Berpikir tentang siapa yang membaca majalah ini secara umum akan mempermudah pekerjaan desain kita. Karena mendesain tidak hanya secara satu pihak, tapi memikirkan persepsi dan mentality pihak lain.

Sama kalo di Twitter ada yang unfollow akun kamu. Jangan pikirkan persepsimu bahwa mereka membencimu. Nggak. Bisa jadi konten twitmu nggak mereka suka. Bukan berarti jelek. Bukan. Ya nggak suka aja.

Namun balada unfollow Twitter kalo di Indonesia bisa jadi drama. Ya, cuman masalah kecil berujung saling nyinyir sentilan-sentilun dan jadi trending topic.

Balik ke sisi audiens majalah lagi nih. Sebagai contoh majalah olahraga. Dapat dipastikan audiensnya adalah pecinta olahraga. Maka dari itu desain yang menonjolkan sisi sportivitas, olahraga dan spirit pecinta olahraga akan sangat berguna.

3. Ambil Ide Dari Manapun

Jemput ide dari manapun! via gizmodo.com
Secara umum, desainer tidak pernah memiliki ide yang spesial jika bekerja dengan style yang sama secara terus menerus. Ini adalah masalah utama bagi para desainer. Salah satu cara mengatasinya adalah mencari ide dan beranjak dari meja kerjamu untuk beberapa jam. Hingga pada nantinya kamu mendapatkan ide cemerlang yang bervariasi untuk desain-desainmu.

Kenapa? Karena dunia ini penuh dengan desain. Untuk menjadi kreatif kita harus merubah persepsi kita. Kreatif adalah disaat persepsi kita berbeda dan unik dari persepsi orang kebanyakan.

Saat relaxing moment, bawalah catatan kecil seperti buku kecil atau bisa kamu catat di smartphonemu. Kalo nggak mau ribet cari aja pacar untuk nyatetin buat kamu. Gampang kan?


4. Buatlah Cover Majalah Semenarik Mungkin

Cover menarik adalah pandangan pertama via smashingwall.com
Cover majalah merupakan salah satu bagian penting dalam majalah. Secara umum, seorang desainer memerlukan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk mendesain sebuah cover majalah. Mulai dari konsep ide, penyelarasan tema hingga pembuatan secara teknisnya.

Cover majalah harus memiliki warna dari brand yang ia bawa. Hal ini bertujuan agar niche dari majalah dan konten yang dibawakan dapat ditampilkan pada 'pandangan pertama'. Nggak cuman menampilkan konten, tapi juga menampilkan majalah semenarik mungkin dari kompetitor lainnya.

Secara teknis hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain cover adalah alignment, pemilihan warna, format teks dan lain sebagainya. Yah seenggaknya dengan cover, kita bakal memiliki 10% kemungkinan audiens untuk tertarik dengan majalah kita.

5. Bekerja Dalam Tim

Yes! The union make us strong via incuvation.wordpress.com
Perlu digarisbawahi, membuat majalah bukan pekerjaan mudah. Apalagi dilakukan secara personal atau diri sendiri. Maka dari itu, majalah dibentuk melalui sebuah tim. Di sini kita akan bekerja sebagai tim.

Editor pada umumnya bekerja untuk fokus terhadap konten pada majalah. Sedangkan desainer fokus untuk bekerja pada bagian desain. Dan kerja sama tim sangat penting untuk dijunjung tinggi di sini agar majalah yang baik dapat diproduksi.

Editor dapat meminta saran dari desainer mengenai variasi topik yang akan disajikan. Dan juga sebaliknya, editor dapat meminta saran pada desainnya dari tim editor.

Kerja sama tim selalu membantu kita pada hal-hal yang berbeda. Dan majalah adalah produk dengan perbedaan di dalamnya. Jika kamu tidak bekerja dengan baik di dalam tim, itu akan banyak menyusahkanmu. Dan pada akhirnya kamu sangat sulit menemukan kreativitas agar menghasilkan majalah yang menarik.

Menarik bukan mendesain majalah? Itulah lima tips mendesain majalah yang bisa kamu terapkan. Ada lima tips lanjutan yang bisa kamu baca di Mendesain Majalah (Bagian II)

Atau kamu punya tips lain? Share di kolom komentar ya.


Proofreader:
Uni Dzalika - unidzalika.com

Sumber:
dreamtemplate.com
Mustache Store via mstchestore on Instagram


You find it, and just take it!
- Mustache Store -



What do you think if i say the word “Store or Distro”? Ya, jawabannya pasti mau beli baju ya atau kalo bahasa kerennya cuman jalan-jalan liat-liat desain baju.

Distro atau distribution store adalah sebuah toko yang mendistribusikan baju-baju dari rumah produksi. Mulai dari kaos, polo, kemeja, celana bahkan sampai ikat pinggang dan aksesoris pakaian lainnya. Keunggulan berbelanja pakaian di distro adalah desain-desainnya mengikuti trend yang sedang berkembang dan menjadi anak muda banget. Jangan heran di sebuah distro ada berbagai label pakaian dengan desain yang nggak kalah dengan brand asing lain seperti Machbeth, Volcomm, Quicksilver dan lain sebagainya.

Biasanya anak muda seneng banget yang namanya distro hopping (istilah kalo keluar-masuk distro) di kota-kota yang mereka singgahi. Misal kalo kamu jalan-jalan ke Riau, kamu bisa distro hopping ke Mustache Store yang ada di Jl. Merak Ujung no.1A Tangkerang Selatan Pekanbaru - Riau atau bisa kamu liat disini.

Lokasi Mustache Store


Mustache Store sendiri buka mulai jam10 pagi sampai jam 9 malam. Atau kalo kamu mau liat-liat koleksinya bisa ke Instagram dan Twitternya di @mstchestore. Hati-hati aja karena pengumuman diskon sering mereka publikasikan disana.

Koleksinya cukup banyak dan berbagai macam pilihan. Distro yang danddy banget ini sesuai dengan desain logonya yaitu kumis dan nuansa distro yang old vintage. Bagi yang berminat untuk transaksi online bisa klik di www.mstchestore.com


GALLERY







So anybody wants to go distro hopping to Mustache Store?

Good Ideas. Great Stories.

Feel free if you want to send an email to me and ask anything, or just to say hello!

hello@jungjawa.com

Copyright © jungjawa 2022