Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Wajib Ngerti: Nyantumin Foto Buat Blog Lo

Gambar
Lo pernah sadar apa nggak sih kalo gambar-gambar maupun foto di internet itu nggak semuanya gratis atau free for use . Selalu aja ada atribut copyright yang menyertainya bahkan free license pun ada keterangannya kalo itu free . Nah lo kalo gitu boleh nggak kita seenaknya ngambil gambar lewat Google dan menggunakannya untuk kepentingan komersil tanpa menyertakan aribusi copyright dari pemilik karya yang asli? Well , harusnya sih nggak. Semua karya udah seharusnya dilindungi oleh copyright . Terus kenapa mesti dilindungi? Karena untuk bikin karya itu nggak gratis dan gampang, termasuk fotografi. Baca juga: Does Design Matter for Really Your Blog? Sebagai contoh semisal lo mau menggunakan foto dari hasil search engine Google, jangan menggunakan atribusi Google dengan menuliskan ‘sumber dari Google’. Kenapa? Karena Google cuman search engine yang hasilnya crawling dari situs-situs lain. Sehingga atribusi yang harus lo cantumin adalah website sumber   foto tersebut. Perhatikan j

Ngomongin Clean Tech, Emangnya Udah Ngerti?

Gambar
Sebelumnya kita pasti sering dengerin tentang renewable energy atau energi terbarukan. Nah sekarang ini ada juga namanya clean tech atau teknologi bersih. Tapi sebelum ngomongin clean tech , sebenarnya udah ngerti banget belum sih? Atau cuman jadi buzzword doang biar kelihatan keren gitu. Jadi clean tech itu menggambarkan produk-produk yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dari suatu sistem operasional. Nah selain itu clean tech sendiri mampu untuk mengurangi biaya operasional sambil mengurangi konsumsi energi dan menekan limbah bahkan sampe jadi zero waste . Wih! Gue lebih suka dengan penjelasan dari ecoconnect.org.uk: clean tech refers to technology, products and services which generate superior commercial benefits to customers while addressing significant environmental concerns such as global warming, sustainability of natural resources and energy security. Simpelnya sih teknologi yang memanfaatkan lingkungan dan concern  banget sama lingkungan bahkan keber

Hackers: Kekuatan Baru Yang Patut Diperhitungkan

Gambar
In the 21st century, hacking is a superpower that can positively impact millions worldwide – if we learn how to harness it – Keren Elazari Masih inget nggak era dari Friendster yang pernah booming dulu? Atau pernah nggak ngalamin akun Friendster atau media sosial kalian dibajak, yap “Maaf dibajak” atau istilah lainnya get hacked . Mungkin dari sana kita sering mengasosiasikan hal tersebut dengan istilah hacker , hacking and hack itself . Ada suatu hal yang membuat kita takut ketika membaca ataupun mendengar kata hack . Terus kenapa kita harus takut terhadap kekuatan para hacker ? Apakah mereka mempunyai kekuatan superpower sehingga pantas untuk kita takuti? Baca juga: Ngapain Takut Bikin Perubahan? Jawabannya bisa iya, bisa juga nggak. Hacker itu udah kayak sistem imun tubuh di tubuh kita. Dalam era informatika kayak sekarang ini kita nggak bisa jauh-jauh dari berbagai produk IT. Dan hacker , ia dapat mengobati atau sebaliknya dapat menyerang balik tubuh inangnya. Terus

Does Design Really Matter for Your Blog?

Gambar
A: "Does it really matter what my blog looks like?" B: "Yes, it definitely does" A: "Why?" B: "Because people will judge your blog based on the quality of our blog, whether that’s fair or not" Sebagai salah satu desainer yang seneng ngeblog (atau blogger yang seneng ngedesain), gue sering banget blogwalking sambil memperhatikan hal-hal kecil dari blog yang gue kunjungi. Tentu hal yang sering gue perhatiin nggak jauh dari masalah desain dan gimana blog itu berinteraksi dengan pembacanya. Kadang sebel juga dan pengen langsung negur, istilahnya pengen ngasih feedback positif gitu biar blognya bisa level up dan lebih istimewa . Semisal lo berkunjung ke sebuah blog dengan berbagai widget kayak musik, guest chat dan laba-laba yang tiba-tiba bikin sarang sarang di pojok kanan atas. Gue sih ngelihatnya sebagai sesuatu yang unik aja (soalnya udah jarang banget yang kayak gini). Terus tiba-tiba ada burung terbang yang nyuruh kita buat nge-

Agiasa Ziya, Ngeblog Harus Pake Cinta

Gambar
Agiasa Ziya, lebih akrab disapa Agia, adalah blogger wanita yang telah lama berkecimpung di dunia blogging. Salah satu karyanya adalah Princess Sendal Jepit, buku ini adalah kumpulan cerita yang dibagi menjadi dua bagian. Bab pertama adalah kumpulan cerita gokil, sedangkan bab kedua adalah prosa abstrak gitu. Lanjut nih, dari hasil ngobrol dengan Mbak Agia, ada beberapa poin yang menarik banget menurut gue. Terutama buat anak muda yang pengen ngejar mimpi nih. Gimana caranya biar terus konsisten, berperan aktif dan lain sebagainya. Mbak Agia sendiri orangnya emang easy going , jadinya gue nggak terlalu kikuk buat ngobrol, bahkan cenderung banyak bercanda dan santai banget. <J = James Jung; A= Akika Agia> A: Ahoy...sebelumnya makasih banget buat Jung atas kesempatan yang diberikan, karena dengan adanya interview ini, gue berasa jadi artis. J: Eeeh.. mending kenalan dulu mbak. Sedikit introduction gitu biar pembaca bisa kenal sama artis yang satu ini. B

Mimpi + Eksekusi = Sempurna

Gambar
“Jika Anda tidak memiliki mimpi, maka Anda akan bekerja untuk mewujudkan mimpi orang lain.” - Tony Gaskins Ada banyak cara buat anak muda untuk bisa berkontribusi dan mau jadi bagian dari perubahan. Emang sih beberapa postingan blog gue yang terakhir selalu ngomongin tentang anak muda, perubahan dan pola pikir. Sebenernya nggak ada tendensi apapun, cuman pengen yuk sama-sama ngebuka mata kalo kita sebagai iron stock bisa bikin kontribusi lebih kok. Nggak cuman bisa gaya-gayaan gengsi doang. Banyak cara untuk menjadi berguna. Baca juga: Berhenti Sok Keren dengan Gelar Agent of Change Balik lagi ke kutipan Tony Gaskin diatas. Misalnya nih anak muda kita banyak yang enggak mau bermimpi besar, ujung-ujungnya bakalan jadi ‘pekerja’ dari mimpi orang lain. Gue bukan bermaksud menggeneralisir atau bersikap skeptis, tapi ya inilah peran kita. Coba kalo lo gak punya mimpi, mau jadi apa 5 tahun atau bahkan 10 tahun kedepan? Hari ini, setelah lebih dari setengah abad Indonesia mer

Berhenti Sok Keren dengan Gelar Agent of Change

Gambar
“Each generation wants new symbols, new people, new names. They want to divorce themselves from their predecessors.” - Jim Morrison Mungkin udah saatnya kita sadar (terutama buat mahasiswa) yang menyandang gelar agent of change untuk segera bergerak dan berubah. Berubah menjadi lebih baik dan mau ngasih contoh real, nggak cuman wacana. Tanpa bermaksud menggurui, sebenarnya tulisan ini menyindir gue sendiri maupun lo yang ngerasa udah jadi mahasiswa tapi nggak bisa ngasih kontribusi apapun yang berarti. Masih belum ngerti juga? Gini, mahasiswa itu identik dengan gelar agen perubahan atau bahasa kerennya sih agent of change . Sebagai agent of change tentu banyak banget pemikiran ini itu dan wacana ini itu, tujuannya ya cuman buat bikin kemajuan negara kita ini. Baca juga: Hey Pemuda! Jangan Banyak Alasan untuk Berkarya Tapi (kebanyakan loh) masih cuman sekadar omong doang, wacana doang, rencana doang tanpa ada tindakan nyatanya. Kalo pun ada ya palingan mandeg ditengah ja

Ngapain Takut Bikin Perubahan?

Gambar
Beberapa dari kita sering menghadapi chicken-and-egg problem. Dimana kalo mau mulai sesuatu harus nunggu yang lain gerak dulu baru bisa jalan. Ujung-ujungnya nggak jadi bikin perubahan karena udah males nungguin. Nggak usah jauh-jauh ngeliat sistem birokrasi,coba balik aja ke diri kita sendiri deh. Apalagi situasinya udah enak dan puas banget, jadi males ngapa-ngapain apalagi bikin suatu perubahan. Mungkin mental kita takut perubahan dan lebih suka duduk diam di zona nyaman. Parahnya lagi kita lebih suka nyalahin keadaan yang nggak ngedukung kita buat bikin perubahan. Sebenernya ini kan cuman masalah pola pikir. Baca juga: Medium, Udah Saatnya Ngeblog dan Fokus Menulis Sebagai contoh di dunia digital deh. Sekarang lo liat aplikasi-aplikasi smartphone sering banget diupdate oleh developer aplikasi tersebut. Bahkan hampir tiap minggu selalu dapat notifikasi pembaruan. Iya sih ngeselin, apalagi cuman ada changelog yang isinya cuman bug fixed doang. Tapi perubahan itu ha

Medium, Udah Saatnya Ngeblog dan Fokus Menulis

Gambar
Writing means sharing. It's part of the human condition to want to share things - thoughts, ideas, opinions. - Paulo Coelho Ada berapa banyak orang yang ngeluh saat make Twitter karena keterbatasan jumlah karakternya? Nggak sedikit. Nah di sini Medium muncul sebagai media pembeda buat ngasih solusi dari pembatasan karakter tersebut. Konsep dari Medium sendiri sangat simpel, yaitu kita sebagai penulis cukup fokus kepada apa yang kita tulis. Nggak usah mikirin lagi yang namanya format HTML, desain header dan lain sebagainya. Mungkin inilah yang disebut dengan konsep minimalis blogging, you named it . Di Medium kita bisa sharing stories dan ide-ide atau bahkan bisa kolaborasi dengan penulis lain. Pendeknya Medium adalah full version dari Twitter yang dibatasi oleh 140 karakter. Yang perlu kita lakuin cuman fokus sama tulisan. Nggak ada distraksi lain yang bakalan ngeganggu kita buat nulis. Pembaca pun lebih bisa fokus sama tulisan yang ada, bukan elemen desain yang dit

Alasan Kamu Bikin Karya: Tentang Uang atau Ngasih Value?

Gambar
Catatan: Bagi lo yang ngerasa uang adalah alasan utama buat bikin karya mending jangan baca tulisan ini. Nggak usah tersinggung ya, ini negara demokrasi jadi gak usah diambil hati. Udah sama-sama dewasa. Okay? Pernah nggak sih kehilangan alasan buat bikin karya? Atau balik lagi ke awal saat kita nyari alasan berkarya hanya untuk uang. Ditengah jalan, disaat karya kita belum selesai atau bahkan belum menunjukan hasil yang pasti kita sudah merasa bosan bahkan kehilangan alasan buat ngelanjutin karya tadi. Berarti ada sesuatu yang salah dong disini. Alasan kita untuk bikin karya kurang kuat. Padahal jika kita memiliki reason yang kuat, kita bakalan nunjukin ke orang-orang yang mencela karya kita tadi kalo mereka salah. Kita percaya apa yang kita lakuin. Bayangin deh kalo Sergey Brin sama Larry Page nggak ngelanjutin Google gara-gara banyak yang bilang kalo mereka itu ngelakuin hal yang sia-sia. Kenapa? Karena pada saat itu search engine udah banyak banget. Dan mereka had