Archive for Jungjawa.com Mei 2015


"Terus berkarya, dalam bentuk apapun. Karena karya adalah bukti bahwa kita pernah ada" - Rian Nofitri
Bicara soal blog, eksistensi para blogger udah nggak bisa dibendung lagi. Dari hanya segelintir blogger, sekarang jumlahnya sudah mencapai ratusan bahkan ribuan. Bahkan kompetisi menulis dan berbagai giveaway kerap diadakan, semakin menjamur layaknya tren batu akik.

Poin plusnya blogger mampu speak up dengan memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Alih-alih hanya sebagai online diary, blog mampu memberikan kebermanfaatan sebagai sarana alternatif dunia pendidikan.

Baca juga: Adittya Regas, Memadukan Blog dan Konten Lokal

Dari chit-chat jungjawa.com dengan Rian Nofitri, art blogger ranssoul.com, kita diberi beberapa insight untuk menggunakan blog sebagai media pembelajaran dan juga eksistensi dari karya kita. Berangkat dari hal iseng, mahasiswi jurusan desain ini menekankan bahwa dalam mempelajari sesuatu kita diharuskan untuk rajin membaca, termasuk dalam dunia blogging.

Apa yang menjadi background kamu sehingga punya concern yang lebih di dunia blogging?
Nggak ada background khusus sebenernya. Blogging adalah hal yang bisa dilakukan semua orang. Bagiku, menulis atau membaca adalah salah satu caraku bertahan di jaman seperti ini. Melalui blog, bukankah kita bisa dapet banyak ilmu, sharing ilmu atau sekedar berbagi info menarik yang menghibur?

Secara nggak sadar, blogging menjadi media yang digarap untuk berbagai keperluan, entah secara individu atau kelompok. Aku sendiri jadi bisa menjadikannya galeri, galeri karya dan berbagi cerita perjalananku. Aku jadi aktif ngeblog, ikut berbagai macam lomba blog, sampai akhirnya blog membawaku ke dunia yang lebih luas.

Seorang blogger dituntut untuk menjadi kreatif, kalo kamu sendiri gimana caranya meng-empower diri sehingga ngeblog bukan cuman sekedar tulis menulis, tapi juga memiliki purpose?
Secara pribadi, aku ngebuat blog untuk dijadiin media buat showcase karya-karyaku, hehe. Setiap orang punya passion. Pasti! Nah, begitulah, aku sadar kalo aku suka banget sama hal berbau seni rupa. Mungkin dengan blog, aku bisa memperkenalkan karya-karyaku ke orang lain dalam lingkup yang lebih luas. Semua seniman, entah yang sudah profesional sekalipun, pasti pernah mengalami masa dimana dia disebut amatiran. Akupun begitu, masih amatiran dalam berkarya.

Seorang blogger pun awalnya pasti amatiran, ngeblog memang gak perlu kemampuan khusus, tapi semua pasti punya proses sampai akhirnya kita mencapai hal yang disebut kreativitas, dengan kreativitas ini semua hal yang ada diolah menjadi hal yang baru dan menarik sampai akhirnya karya ataupun segala post di blog kita bisa memiliki pencapaian dan bisa dinikmati banyak orang.


Bulan Mei kan identik dengan Hari Pendidikan Nasional nih, ada nggak sih korelasi dunia blogging dan dunia pendidikan?
Dua hal ini hubungannya sangat dekat dan saling ketergantungan. Banyak memang blog yang isinya tentang pendidikan. Banyak yang memberikan teori, les bahkan online test. Tapi, itu semua sebenernya belum seimbang dengan awareness masyarakatnya. Orang pasti punya rasa bosan. Untuk sebagian orang, membaca itu juga membosankan. Jadi, kalo menurutku, kita bisa berikan konten dengan sedikit berbeda gaya.

Semisal, kita tentukan tujuan pendidikan itu untuk kalangan usia berapa. Anak-anak, remaja, dewasa, atau umum. Kita bisa saja tujukan konten kali ini ke anak-anak, kita buat sesuatu yang beda. Bukan hanya bentuk tulisan. Namun buatlah video cerita bergambar. 

Banyak blogger yang merangkap menjadi vlog (video blogger). Kita gayakan tulisan, gambar ilustrasi, dan setiap kalimatnya kita dubbing dengan suara kita. Seperti orang tua yang sedang membacakan dongeng untuk anaknya waktu kecil, tapi gayakan ini dengan video. Dari situlah kita sudah menyalurkan satu hal untuk memajukan dunia pendidikan melalui blog.

Wah ide menarik nih buat para vlog-ers. Ngomongin inspirasi nih, ada nggak sih yang jadi role model kamu? Terus seberapa besar pengaruh mereka terhadap karya-karya kamu?
Tentunya ada. Setiap berkarya, pasti akan ada yang namanya panutan, pesaing, penggemar bahkan pem-bully. Pengaruh mereka bisa dilihat dari setiap karya yang aku hasilkan. Semakin besar mereka berpengaruh, semakin serius aku garapnya, hehehe..

Sebagai art blogger nih, boleh nggak berbagi creative habits kamu?
Hmm.. Salah satunya adalah melihat perkembangan jaman. Nggak perlu ngikutin, karena kreatif itu adalah menciptakan sesuatu yang baru atau mengolah yang ada menjadi baru (bedakan dengan plagiat, jangan sampai kita salah kaprah menghakimi orang kreatif dengan sebutan plagiat). Cari inspirasi dan selalu konsultasi sama orang yang lebih berpengalaman. Dengan begitu, kreativitas itu akan terus berkembang.

Intinya selalu ngikutin tern yak. Terakhir nih, any upcoming project?
Semoga aja bisa buka pameran tunggal dari hasil karya-karyaku. Haha. Aamiin.

Amin deh


Image credit: patrickbrinksma.nl | ranssoul.com

#LocalHero adalah artikel maupun Q&A Jungjawa mengenai Indonesian Creative Thinker. Are you creative thinker? Prove your existence! To becoming my next Local Hero, please send your email to hello@jungjawa.com with subject 'Local Hero'. Good luck! 

“A writer who draws is engaging, inspiring, and funny" - Austin Kleon
Banyak manfaat yang bisa kita dapat dengan adanya internet. Salah satunya adalah sebagai sumber inspirasi. Sebelumnya kamu bisa baca tentang akun Instagram yang bisa jadi sumber inspirasi kamu, terutama buat desainer grafis loh ya.

Era digital seperti ini juga ikut mempengaruhi bagaimana para pekerja kreatif bikin showcase buat karya-karya mereka. Salah satunya adalah dengan membuat website maupun blog untuk menunjukkan karya yang pernah mereka buat sebagai portofolio. Apalagi sekarang social-media dan blogging udah jadi trend sehingga banyak banget local blogger yang bermunculan dengan karya-karya yang ciamik.

Maka dari itu muncul istilah Art Blogger, yaitu mereka yang ngeblog khusus ngebahas tema tentang art, baik itu visual art. Lewat blog mereka berekspresi bahkan saling menginspirasi dengan postingan mereka. Selain melalui blog, mereka juga menggunakan Instagram sebagai media showcase.

Baca juga: Rian Nofitri, Membuktikan Eksistensi dengan Berkarya

Kali ini Jungjawa akan nampilin art blogger yang memiliki showcase mereka di Instagram. Selain melalui Instagram, tentunya mereka juga sharing inspirasi melalui blog mereka. Because they are Art Blogger!




1. Mutia Hanan

"An illustrator when the cash gets low"
Ngeblog sejak tahun 2012, illustrator yang seneng dipanggil Mumu ini masih kuliah di Universitas Komputer Indonesia jurusan DKV. Selain di instagram Mutia juga nge-blog di mutiahanism.blogspot.com. Kalo kamu punya waktu juga bisa tengokin karya-karyanya yang dipamerin di Instagramnya loh. So dope!



2. Amalia Permahani

"Yes! I'm Amay and i always excited for everything"
Mahasiswi jurusan Seni Rupa Murni UNS ini juga ngeblog di hoolaballa.blogspot.com loh. Ngomongin karyanya? Coba deh cek postingan blog dia yang berjudul 'Si Jantan'. Eum... watercolor!



3. Anggita Bayu

Katanya sih mahasiswa Teknik Fisika Seni (?), menyebut dirinya mahasiswa teknik fantasi. Lah kok bisa? Soalnya sih belajar menggambar dan mendesain diwaktu luang secara otodidak. Tulisan blogger asal Ngawi ini bisa kamu kunjungi di chameleonboys.com. Dan ngomongin akun Instagramnya, dia punya 365 doodles!



4. Dellana A.

"Graphic & Layout Designer and Illustrator-wanna be"
Punya art shop juga. Namanya @xdoodlegangerx. Bisa kamu cek Instagramnya atau cuman stalk Twitternya. Oh iya ia juga nge-blog di dellanaarievta.com.



5. Yessi N. Muliana

"Aloo's. Doodle. Full of doodle art"
Kalo kamu suka sama doodle, Yesse paling recommended deh. Jangan lupa juga buat buka blognya di yessiow.blogspot.com.



6. Muhammad Zazuli


"Lazy Blogger"
Zazuli selain ngeposting karyanya di instagram, juga aktif di blog pribadinya notes-bulb.blogspot.com. Salah satu showcase yang sangat menarik berjudul 'Relaxgasmical Sanger Bath', coba diliat deh.




7. Shakti Nugroho

"Lazy Blogger"
Ia adalah blogger asal Jogjakarta tepatnya Kulon Progo. Selain itu dia juga punya personal blog di shaktinugroho.com yang dulunya bernama kuashitam.com. Karyanya cenderung tegas dan berkarakter, but it sure does look cool!



8. Rian Nofitri

"Travelling. Hiking. Drawing"
Masih dari Jogja nih. Kita punya Rian Nofitri, ilustrator yang juga aktif nulis di ranssoul.com. Coba aja liat karya-karya yang dipajang di akun instagramnya. Incredible drawing, see them.



9. M. Nasihin

"Mostly post illustration and cat."
Selain aktif di instagram, Nasihin atau dikenal juga sebagai Xinnosuke memiliki blog xinnosuke.com. Kalo kamu suka manga atau anime, silahkan aja follow aja akun instagramnya. Inspirational work to help how-to draw manga on his blog too :))



10. Yoko Bomb

Selain memiliki akun instagram dan ngeblog di yokobomb.com, ia juga memiliki showcase Behance yang bisa kamu kunjungi melalui behance.net/ykbmb. Definitely one to follow.




11. Yulian Eka A.

" Illustrator. Toy lover."
Ngeblog di theyulianzone.com. Gausah diragukan lagi kualitasnya.




Nah! In need of some role model and inspiration? Head to Instagram and follow these top local art blogger or maybe you can visit they blog. Eeeh.. Have I missed your favourite Local Art Blogger? Let me know in the comments.



Image credit: artsetobicoke.com


Artikel ini adalah sebuah featured request dari Heru Ramadhan mengenai Indonesian Local Art Blogger. If you had any request, please send your email to hello@jungjawa.com with subject 'Article Request'. See ya!


Baru-baru ini Jungjawa berkesempatan ngobrol dengan Adittya Regas, blogger dari Kalimantan Selatan dan penulis buku Derita Anak Magang. Di tengah kesibukannya, Adittya menyempatkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Jungjawa.

Oh iya, for your info Adittya berniat untuk mengembangkan konten lokal agar dapat dikenal masyarakat luas. Sebagai contoh penggunaan kata ulun sebagai pengganti kata saya yang diterapkan pada blog pribadinya.

Oke Adittya, sebagai seorang blogger nih, apa sih background kamu untuk ngeblog?

Sebenarnya awal ulun ngeblog itu tujuannya cuman buat berbagi informasi, makanya dulu waktu awal ngeblog isinya itu pasti informasi aja. Nah, tapi suatu hari waktu di SMK, besoknya mau ujian kenaikan kelas, ulun stres dan perlu refresing, ulun pergi tuh ke tempat makan cepat saji. Niat mau refresing biar gak mumet, eh, malah galau, malah sakit hati, karena ulun liat mantan pacar lagi mesra-mesraan sama pacar barunya, ulun liat mereka suapan, ulun pengen nyuapin piring juga ke pacar baru dia.

Nah, dari kejadian itu malamnya ulun gak bisa tidur padahal besok ujian, ulun curhat aja tuh di blog tentang semua kisah percintaan ulun selama ini, dan ternyata malah dapat tanggapan positif dari temen yang baca. Dari sini ulun mulai nulis diary, dan alhamdullilah ulun nemu passion ulun dari sini, yaitu nulis.

Tapi lama-lama ulun jadi sadar, gak mungkin selamanya ulun ngasih tulisan galau ke pembaca ulun, jadi ulun coba bikin review kuliner dan wisata yang ada di kota ulun Banjarmasin. Dengan harapan blog ini bukan cuman tempat untuk menghibur, tapi juga bermanfaat. Jatuhnya sih bisa dibilang malah kembali kayak tujuan awal ulun ngeblog, berbagi informasi. Tapi yang sedikit bedain, juga, ulun kadang pakai bahasa daerah Banjarmasin biar orang tahu juga sedikit bahasa Banjar.

Lanjut nih, seorang blogger kan dituntut untuk selalu kreatif, kalo kamu sendiri gimana caranya nge-empower diri sehingga ngeblog bukan cuman sekedar tulis menulis, tapi juga memiliki purpose?

Kalau yang ini ada hubungannya sama yang di atas sih, bang Jung. Intinya, sih, tujuan ngeblog itu selain menyalurkan hobi nulis, ulun pengen berbagi informasi ke teman-teman blogger ulun yang berada dibelahan dunia mana aja, biar kenal Banjarmasin baik dari kuliner, wisata, atau bahasa yang kadang suka ulun selipin sedikit-sedikit.



Contoh, mereka jadi tahu kalau di Banjarmasin ini ternyata punya banyak tempat kuliner dan cafe yang enak, begitu juga wisata alamnya, lewat blog galau dan typo ini hehe...



Image credit: instagram.com/adittyaregas
Sip! Pengen mengangkat konten lokal. Bagus nih buat anak-anak muda diluar sana biar bangga sama local heritage yang mereka punya. Oke next, banyak yang bilang kalo ngeblog itu cuman di dunia maya sehingga impact di dunia nyata masih sedikit. Menurut kamu gimana caranya seorang blogger memiliki peran serta di dunia nyata?

Wah.. kalau ini agak berat sih bang, tergantung tujuan blogger itu sendiri, dia ngeblog buat apa? Buat nyari uang, buat berbagi, atau mau terkenal doang.

Tapi kalau ulun pribadi, karena tujuan ulun sekarang ngeblog bukan cuman berbagi informasi, ulun juga pengen banget ngenalin blog ke anak-anak sekolah, pengen banget nyebarin virus ngeblog ke mereka, pengen banget ngasih tahu mereka kalau ngeblog itu bermanfaat banget, kita bisa dapat apa aja yang gak pernah disangka-sangka dari blog.

Dan biar ngeblog bisa berperan di dunia nyata, ulun pribadi lebih memilih mengenalkan blog lewat Blogger Go To School. Hitung-hitung kita berbagi ilmu. Do'a in ya, semoga mimpi ulun dan teman-teman dari komunitas PBB (Pena Blogger Banua) bisa tercapai. Amin.

Yap! Semoga mimpinya cepat terwujud ya! Ngomongin inspirasi nih, ada nggak sih yang jadi role model kamu? Terus seberapa besar pengaruh mereka terhadap karya-karya kamu?

Jelas ada dong punya. Role model yang pertama itu blogger cewek namanya Nona Dita lewat buku Keliling Dunia Karena Blog, waktu kelas satu SMK ulun beli buku dia dan sangat-sangat terinspirasi untuk bisa kayak Nona Dita. Bisa keliling dunia karena blog, memberikan pelatihan blog ke desa, terus juga bisa bekerja di tempat yang berhubungan dengan blog juga, asik banget. Dan alhamdullilah, dari sini ulun sudah pernah beberapa kali jadi pemateri atau pembicara blog.

Dan yang kedua siapa lagi kalau bukan Raditya Dika. Orangtua yang belum nikah ini juga yang sudah banyak menginsipirasi ulun buat ngeblog dan berkarya. Sampai-sampai ulun sekarang sudah punya karya nyata berupa fisik. Yaitu buku Diary Anak Magang #DAM yang diangkat dari tulisan di blog ulun sewaktu menjalani proses magang sebagai anak SMK.

Wah udah ada karya nyata yak! Oh iya, karena blogger itu bisa dibilang creative people nih boleh nggak berbagi creative habits kamu?

Cobalah sesuatu yang baru. Kita gak akan berkembang kalau gak berani nyobain sesuatu yang baru, ibaratnya itu kayak move on. Kalian gak akan pernah bisa ngelupain mantan pacar, kalau masih aja suka mikirin dia, masih suka komunikasi sama dia dengan alasan menjalin tali silaturahmi, masih suka jalan berdua bareng sama dia padahal udah punya pacar, atau suka banget ngomongin mantan pacar di blog nulis-nulis tentang Dia. Katanya udah bisa move on, tapi masih suka ngomongin mantan di blog, kasian.

Harus berani PDKT sama orang baru biar bisa move on, walau kita tahu orang itu PHP, paling gak sudah ada usaha buat mencoba. Gitu juga sama creative habits, intinya harus berani coba sesuatu yang baru.

Analogi yang super sekali! Any upcoming project?

Project pertama ulun dan teman-teman akan ngebangin website komunitas, biar bisa menguasai dunia haha.

Project kedua bikin buku kedua, do'a in aja semoga bulan ini sudah bisa mulai nulis naskahnya ya.

Project ketiga, mau buktiin ke mantan pacar kalau ulun masih pantas buat dia #apaini 

Terakhir nih, ada nggak pesan untuk blogger agar mereka berani berkarya?

Pesan ulun, Sering-sering lah kalian galau. Iya, beneran. Karena dari ke-galau-an kalian akan merasakan sesuatu yang pengen kalian keluarkan, yang pengen kalian tunjukkan, dan dari ke-galaun-an kalian bisa menghasilkan sebuah karya. Dan ingat, jangan takut karya kalian akan dianggap plagiat oleh orang lain, semua orang itu memang berhak menilai, tapi gak seharusnya hinaan itu yang membuat kalian jadi takut untuk berkarya. Anak kembar aja pasti ada bedaannya.


Image credit: bicarawisata.files.wordpress.com

#LocalHero adalah artikel maupun Q&A Jungjawa mengenai Indonesian Creative Thinker. Are you creative thinker? Prove your existence! To becoming my next Local Hero, please send your email to hello@jungjawa.com with subject 'Local Hero'. Good luck! 


Sebagai blogger yang mencoba berkecimpung di dunia desain, sebisa mungkin gue ngikutin yang namanya trend desain, mostly gue harus over the wave all the time. Tapi untuk mengikuti trend desain nggak semudah yang dibayangkan. They change so quickly.


Ngomongin soal desain, gue adalah orang yang ngefans banget sama flat design. Yap! warna-warna yang eye-catching, layout sampe ukuran file yang kecil adalah favorit gue di flat design. Nah, tahun lalu Google ngenalin yang namanya Material Design. Padahal gue baru sedikit ngerti tentang flat design.

Baca juga: Trend Flat Design

Jadi gini, material design adalah style yang dikembangkan oleh Google untuk mendesain UI dan UX sebuah mobile app atau website. Kalo kamu sering memperhatikan update app dari Google pasti kerasa kok perubahan style desainnya.



Gue kasih contoh nih Keep, aplikasi catatan dari Google ini udah make style material design. Kalo nggak percaya bole dicoba bandingin Keep versi terdahulu. I think material design just like fresh air. Setelah lama bersama flat design, desainer (termasuk gue) sering melakukan kesalahan. Yang paling sering sih masalah depth, karena flat design basically adalah desain 2D. Yap! Flat!

Kalo gitu apa bedanya Flat Design dan Material Design?

Jadi kalo flat design itu referensinya adalah skeumorp atau realism. Style realis tadi dibikin jadi flat alias 2D seperti ngilangin tekstur, shine dan lain sebagainya. Tapi 2D pun kadang bermasalah, maka dari itu Google ngebikin style Material Design. Simply, material design menurut gue nambahin depth kedalam style flat yang mengedepankan sisi minimalis, clean dan simplicity.

Pros and Cons?

Flat Design
Pros:
  • Simple yet minimalist
  • File size kecil
  • Vivid color
Cons:
  • Terkadang bisa bikin 'terlalu simpel'
  • Limitasi
  • Nggak familiar
  • Susah ngebedain antar desain, karena mirip semua

Material Design
Pros:
  • Realistic! Yap dengan adanya sumbu-Z. Oh! Depth!
  • Adanya guide yang setiap saat dilakukan pembaruan. Hahaha Google!
  • Intuitive! Ya karena adanya animasi. Bagus banget buat user experience
  • Kita jadi tau apa itu motion design
Cons
  • Di monopoli Google. Nggak baik buat kesehatan.
  • Bikinnya lebih lama daripada Flat Design
  • Bagi desainer, harus belajar motion design juga :'(

Flat or material?

Gampang sih kalo disuruh milih. Sesuaikan aja sama style desain yang diminta. Kalo skeumorp lebih kepada real world design, jadi bikin desain kamu lebih familiar. Flat Design akan nampilin apa yang penting-penting aja. Material Design? Material design tries to marry some of the ideas from skeuomorphic design to flat design.


Image credit: google.com


Udah pernah baca tentang artikel gue yang berjudul Rahmat Hidayat, Arti Dari Konsistensi atau Uni Dzalika: Cewek Itu Harus On Fire?

Yap! I will fire up your inspiration from Indonesian Local Heroes. Bisa aja secara nggak langsung kita nggak sadar kalo disekitar kita banyak orang-orang kreatif yang memiliki karya berkualitas. Mungkin juga mereka yang memiliki pemikiran visioner, apalagi yang udah punya movement. Bisakah kita sebut mereka dengan orang-orang pemikir kreatif? Atau mungkin mereka lebih pantas disebut visioner?

Oke. Gue setuju sama maksud dari keduanya. These people have inspired others by their various achievements but also their attitude and values, right?



Jadi disini gue mengajak kalian untuk berbagi inspirasi maupun value tentang bagaimana sih menjadi creative thinker itu? Apakah harus ngerti seni biar dibilang kreatif? Atau mungkin harus bisa main musik? Take it easy aja kok. Gue secara sederhana akan bikin interview dan mempublikasikannya di blog ini.



Keren gak sih kalo talenta yang kalian miliki mampu menginspirasi orang lain bahkan memberikan suatu perubahan?

Image credit: artworkelectric.com

#LocalHero adalah artikel maupun Q&A Jungjawa mengenai Indonesian Creative Thinker. Are you creative thinker? Prove your existence! To becoming my next Local Hero, please send your email to hello@jungjawa.com with subject 'Local Hero'. Good luck! 
Disclaimer: Pada Tahun 2016, Startup Shopious sudah menutup layanannya.


“If men liked shopping, they'd call it research.” - Cynthia Nelms
Tau nggak pengguna internet aktif di Indonesia ini berapa? Menurut laporan WeAreSocial, Indonesia memiliki 72,7 juta pengguna internet aktif dan 72 juta pengguna aktif media sosial. Angka ini dibarengi dengan prospek e-commerce di tahun 2015 yang akan meningkat sebesar 60%-70%. Gede banget kan? Apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas memiliki pasar e-commerce yang cukup besar. Hal inilah yang membuat banyak pelaku toko online di Indonesia menggunakan social-media sebagai tempat berjualan.

Salah satu social-media yang sering digunakan untuk berjualan secara online adalah Instagram. Yap! Menurut survey yang dilakukan oleh JakPat, sebesar 52% dari 379 responden senang menggunakan Instagram untuk jualan fashion ataupun sekedar mencari fashion yang mereka sukai. Tentu saja ini adalah big opportunity bagi para pelaku bisnis online.


Namun hal itu tentu saja masih memiliki kendala seperti ada aja kok konsumen yang khawatir sama peristiwa penipuan-penipuan toko online yang ngerugiin banget. Plus masalah kartu debit dan kredit yang masih minim digunakan sama orang-orang Indonesia masih menjadi kendala lain yang harus dihadapi para pelaku bisnis online.

Selain itu kalo pelaku bisnis online make social-media sebagai media promosi maka pasar dari toko mereka terbatas banget. Ya cuman mereka yang ngefollow atau unfortunately end up and catch-up dengan keyword dagangan mereka.

Untungnya ada Shopious yang bakalan ngebantu permasalahan diatas. Shopious ini secara sederhananya adalah agregator toko online di Instagram. Jadi buat kamu yang punya toko online dan berniat melebarkan pasar kayaknya layanan Shopious ini pas banget deh buat kamu. Cucok!



Kalo mau jualan caranya gimana?


Gampang. Cukup daftarin akun Instagram toko online kamu melalui Shopious. Dari sana kamu bakalan dihubungi sama pihak Shopious untuk lebih lanjut. Tapi perlu di inget nih, tim Shopious akan melakukan seleksi ketat terhadap toko-toko yang dipajang di layanan mereka. Apalagi dengan sistem membership yang dilakukan guna menciptakan ekosistem yang trusted. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen kedepannya. Jadi buat kamu yang mau tipu-tipu minggir dulu aja deh.

Boleh tau cara kerjanya?


Boleh banget! Jadi gini, kamu gak perlu ribet-ribet buat ngebikin toko online dan belajar skill coding buat bikin web toko online kamu. Simply, Shopious akan mengambil foto koleksi barang dagangan kamu dari Instagram untuk dipajang di website Shopious. Jadi yang perlu kamu lakukan cuman duduk manis dirumah sambil update produk-produk aja lewat Instagram. It’s a good thing, right?

Oh iya, jangan lupa buat bikin toko mu jadi berkualitas. Tentunya selain foto produk yang oke, detail dari produk yang kamu jual juga harus kamu berikan sejujur mungkin dan spesifik. Jangan lupa juga untuk memberikan kontak yang lengkap. Nggak mau kan calon pembeli yang highly potential pergi karena susah ngehubungin kamu? 

Nantinya calon pembeli akan menghubungi penjual secara langsung dan transaksi jual beli dilakukan langsung oleh pembeli dan pedagang. Dari sini Shopious menyerahkan transaksi kepada kedua belah pihak secara langsung.



Shopious juga mengembangkan fitur like mirip Instagram berbentuk hati yang menambah pengalaman belanja kamu. Cara kerja dari fitur ini simpel banget kok. Setiap kamu vote up/down barang maka Shopious akan memahami selera belanja kamu. Harapannya kedepan Shopious mampu memberikan rekomendasi barang yang relevan buat kamu.


Jadi sekarang ini social media commerce emang lagi ngehits banget di Indonesia karena penduduknya yang sangat sosial dan jumlah pengguna yang banyak. Disitulah Shopious hadir guna menjembatani para pelaku social media commerce. Kalo memang layanan ini bagus, boleh kok kamu coba. Seenggaknya kamu ngebantu menyebarkan informasi ini kepada mereka yang membutuhkan. At the end tentunya dengan menumbuhkan industri e-commerce dan mampu menggerakan ekonomi baru di Indonesia kedepannya. Kalo nggak sekarang kita yang nggerakin mau siapa dan kapan lagi?


Header image credit: www.ruevenue.com

Good Ideas. Great Stories.

Feel free if you want to send an email to me and ask anything, or just to say hello!

hello@jungjawa.com

Copyright © jungjawa 2022