Archive for Jungjawa.com Juli 2022



DP mobil yang terjangkau membuat sebagian orang memilih mobil sebagai kendaraan utama. Tak heran, kini penjualan mobil pun cukup meningkat seiring dengan kebutuhan mobilisasi yang nyaman. Namun, untuk mendapatkan mobil yang sesuai, perlu ada yang diperhatikan dari segi mobil itu sendiri.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan mobil, baik itu baru maupun bekas. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan singkat berikut.

Pelajari dengan cermat review mobil

Sebelum memutuskan pembelian, Anda perlu melihat berbagai ulasan tentang mobil yang diincar mulai dari kelebihan dan kekurangannya hingga perbandingan dengan kompetitor di kelasnya. Anda bisa menonton video review dari Youtube dari beberapa akun mobil yang jujur dan bisa dipercaya. Jika masih kurang, Anda bisa ngobrol dengan teman atau saudara yang mengerti otomotif. Lebih baik lagi jika mereka mempunyai pengetahuan tentang mobil yang Anda inginkan.

Teliti mengecek spesifikasi mobil

Cermati dan teliti mengenai spesifikasi yang ditawarkan dari mobil yang Anda inginkan. Apakah kapasitas penumpangnya sesuai dengan ukuran kabin, performa mesin apakah yang terbaik saat ini, lalu desainnya apakah ergonomis, dan paling penting apakah sepadan dengan harga mobil. Pastikan Anda memahami spesifikasi calon mobil sebelum memutuskan pembelian.

Perhatikan kenyamanan mobil

Jika Anda membeli mobil, perhatikan kenyamanannya. Jangan sampai mobil yang Anda pilih hanya bagus saja tetapi ternyata tidak nyaman. Cek kembali tingkat keempukan jok apakah sudah sesuai dengan keinginan, lalu apakah desain bodi memudahkan mobilitas, apakah pengemudi dapat dengan mudah menyesuaikan posisi kemudi, apakah senderan jok saat ditidurkan (recline) nyaman atau tidak, dan lain-lain.

Perhatikan konsumsi bahan bakar

Seiring dengan harga bensin yang meroket, maka hal ini perlu diperhatikan sebelum membeli mobil. Biasanya semakin besar tenaga mobil, semakin besar juga konsumsi bahan bakarnya. Konsumsi bensin mobil bertenaga 2000 cc tentu berbeda dengan mobil yang hanya 1300 cc. Jika Anda tidak memerlukan mobil bertenaga besar seperti jip, sebaiknya pilih tipe city car yang hanya 1200 cc karena jauh lebih irit.

Utamakan test drive

Test drive atau uji kendaraan penting dilakukan agar Anda dapat merasakan langsung seperti apa berkendara dengan mobil tersebut. Faktor ini penting karena pengemudi harus merasa nyaman saat mengemudikan mobil. Sebaiknya, ajak orang lain seperti keluarga atau teman untuk ikut merasakan bagaimana pengalamannya saat duduk di kursi penumpang. Mereka dapat memberikan testimoni apakah mobil tersebut nyaman atau tidak. Jangan lupa, coba juga fitur-fitur lain pada mobil tersebut agar dapat merasakan sensasi dan pengalaman mengendarai mobil sebelum membelinya.

Ingin beli mobil yang anti ribet? Aplikasi SEVA jawabannya. SEVA menawarkan fitur kalkulator pembiayaan yang dapat mensimulasikan pembelian kendaraan sebagai bahan pertimbangan Anda untuk di masa depan. Selain itu, SEVA juga memiliki Fitur Instant Approval yang dapat membantu calon pembeli untuk memeriksa kondisi finansial sebelum memilih mobil sesuai dengan kemampuan.

Tak hanya itu, SEVA juga menawarkan berbagai keuntungan yang menarik. Seperti pilihan bunga 0% atau DP 15% untuk pembelian beberapa mobil Toyota, cashback Rp 1 juta untuk pembelian mobil dengan pembiayaan kredit, dan gratis asuransi Garda Health Tech hingga Rp 3,2 juta. Tak hanya itu, SEVA juga siap melindungi dengan asuransi Tanggung Jawab Pihak Ketiga senilai 10 juta dan diskon spesial lainnya.

Yuk, beli mobil di SEVA!



Bitcoin singkatnya adalah jaringan terdesentralisasi dengan teknologi blockchain dengan tetap memperhatikan unsur ideal uang sebagai alat transaksi digital peer to peer. Sederhananya, Bitcoin dapat digunakan sebagai alat transaksi, penyimpan nilai dan unit of account jika dipakai dengan baik.

Bitcoin bekerja dengan banyak teknologi di dalamnya, salah satunya adalah blockchain. Sebenarnya teknologi ini sudah dipakai jauh sebelum Bitcoin diciptakan. Tepatnya pada tahun 1991 oleh Stuart Haber dan W. Scott Stornetta, 17 tahun sebelum Bitcoin.

Blockchain adalah kumpulan catatan yang terhubung satu sama lain. Bisa dibayangkan bahwa blockchain bekerja layaknya sebuah dokumen file, ya memang pada dasarnya adalah file digital.

Jika ada yang bertanya Bitcoin itu apa, ya bisa saja saya bilang Bitcoin itu file atau mungkin software.

Begini, anggap saja kita memiliki sebuah file Microsoft Word yang saya beri nama Block0.docx. File ini adalah cikal bakal dari file yang akan dibuat selanjutnya bernama Block1.docx. Kemudian pada file Block0.docx terdapat password untuk membuka file Block1.docx. Begitu seterusnya untuk Block2, Block3 dan lainnya.

Sebenarnya ini bukan gambaran yang ideal dan rawan miskonsepsi. Biasanya di artikel lain menjelaskannya dengan buku besar akuntansi, tapi saya ingin menganalogikannya dengan sebuah filechain agar terkesan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Membuka Block1.docx tidak dapat dilakukan jika tidak memiliki passwordnya. Nah, password ini berada di dalam Block0.docx. Sehingga jika kita lihat secara luas, setiap file Block tadi berurutan dan saling terikat satu sama lain mulai dari Block0, Block1, Block2 dan seterusnya.

Ini bisa kita praktekkan dengan membuat file secara manual. Sederhananya, jika kita ingin membuat perubahan pada Block6591, maka kita harus melakukan modifikasi keseluruhan blok hingga Block0.

Adanya blockchain di dalam Bitcoin ini menjadi aspek penting terkait tujuan dari hadirnya Bitcoin. Melalui jurnal sebanyak 9 halaman yang diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto (sebenarnya 10 halaman dengan bagian sumber referensi), Bitcoin diciptakan untuk menjadi solusi atas permasalahan uang fiat dan sistem perbankan.

Bitcoin bukan kripto

Sebenarnya ada sedikit kesalahan ketika beberapa orang bahkan media membuat penjelasan tentang Bitcoin yang disamakan dengan cryptocurrency. Dalam Bahasa Indonesia, cryptocurrency dapat disebut dengan mata uang kripto.

Bitcoin tidak bekerja seperti mayoritas mata uang kripto lainnya. Ada banyak pengaturan moneter di dalam sistem Bitcoin. Jika boleh dibilang, Bitcoin dapat juga disebut dengan software, seperti yang saya sebutkan diatas. Karena sifatnya yang memperbolehkan kita melakukan upgrade dengan konsensus di dalamnya.

Beberapa hal yang saya sampaikan di atas juga dapat dengan mudah kita pelajari secara perlahan. Pengembangan Bitcoin dapat dilihat di halaman Github Bitcoin dengan mempelajari semua perubahan project yang sedang dikerjakan.

Sifat-sifat yang ada di dalam Bitcoin akan sangat panjang jika saya jelaskan melalui satu artikel. Beberapa sifat yang secara sederhana saya rangkum adalah sebagai berikut:
  • Privasi, hanya pengirim dan penerima transaksi Bitcoin yang mengetahui detail siapa yang bertransaksi. Akses informasi memang transparan, dapat diakses oleh semua orang, namun hanya pihak yang bertransaksi saja yang dapat mengetahui penerima dan pengirim.
  • Bitcoin tidak dapat dipalsukan. Mengapa? Karena semua Bitcoin yang diciptakan jelas asal usulnya sejak pertama kali ditambang.
  • Bitcoin tidak dapat dikontrol oleh entitas seperti perusahaan bahkan negara sekalipun. Sehingga, Bitcoin dapat dikategorikan sebagai hard asset yang akan selalu mengikuti pemiliknya (terkait dengan cencorship resistant). Sifat ini membuat Bitcoin tidak bisa diretas sekalipun. Satu-satunya akses Bitcoin adalah private key. Jika kita dapat menghafal private key, maka tidak ada cara untuk mengakses kepemilikan Bitcoin yang ada di dalam kepala kita.
  • Bitcoin diciptakan dengan jumlah yang terbatas. Penambangan Bitcoin akan semakin langka setiap empat tahun sekali yang disebut dengan halving. Mungkin saya juga akan membahas secara teknis tentang penambangan Bitcoin.
  • Ada sifat terbaik yang dimiliki oleh Bitcoin yang sesuai dengan kepercayaan saya, Bitcoin sejatinya tidak dapat berbunga atau menghasilkan yield. Sebab, aset yang terbatas tidak dapat mengikuti riba di dalamnya. Contohnya jika di masa lalu saya berhutang 1 BTC, maka di masa depan juga saya akan mengembalikan 1 BTC, bukan 1.1 BTC. Konsep ini memang sedikit sulit dijelaskan, namun akan mencoba menuliskannya di artikel lain.

Kemudian mungkin muncul pertanyaan, mengapa jika Bitcoin sebegitu baiknya menjadi sebuah aset (kelas aset baru), tapi harganya naik turun? Sebentar, coba kita pahami dahulu terkait pergerakan harga.

Harga adalah sebuah perbandingan, kita akan selalu membandingkan harga dengan nilai tertentu dari barang lainnya. Sebenarnya harga Bitcoin tidak naik turun atau volatile, jika cara berpikirnya adalah 1 BTC sama dengan 1 BTC.

Namun, yang menjadikannya naik turun adalah 1 BTC sama dengan US Dollar, atau 1 BTC sama dengan Rupiah. Jika hal yang sama kita lakukan, maka ‘harga’ Rupiah juga naik turun dibandingkan US Dollar. Padahal kita semua di keseharian memaknai secara tidak sadar bahwa 1 Rupiah sama dengan 1 Rupiah.

Naik turun Bitcoin secara fiat USD via abc.net.au

Apakah Bitcoin sebuah instrumen investasi? Menurut pemahaman saya, bukan. Bitcoin memiliki tujuan untuk memperbaiki dengan cara menggantikan peranan fiat. Boleh saja Anda menganggapnya sebagai instrumen investasi, jika dibandingkan dengan fiat.

Mempelajari Bitcoin memang tidak dapat dilakukan secara singkat dalam waktu satu malam. Ada banyak hal yang harus dipahami dan dipelajari secara langsung. Alih-alih memahami, jika Anda memaksakan diri untuk memahami Bitcoin secara salah, mungkin justru akan terjerumus pada pemahaman yang salah.

Oiya, jika ingin berdiskusi mengenai Bitcoin, saya sangat terbuka untuk berbagai pertanyaan melalui kontak Twitter saya di @jungjawa. Selamat belajar!

***

Indeks artikel terkait Bitcoin:
- Catatan Tentang Bitcoin (Bagian 2: Bitcoin) artikel yang saat ini Anda baca

Good Ideas. Great Stories.

Feel free if you want to send an email to me and ask anything, or just to say hello!

hello@jungjawa.com

Copyright © jungjawa 2022