Archive for Jungjawa.com Februari 2016
tentang passion dan mengejar impian

Akhir-akhir ini banyak banget seminar motivasi yang hadir diberbagai kampus, termasuk kampus gue. Tapi, ada yang bikin gue heran dari banyak acara seminar yang dilakukan. Baik itu dari segi pembicara yang diundang maupun topik yang dibahas.

Gini, paling banyak yang dibahas di seminar motivasi ya seputar keinginan, hasrat dan kemauan untuk mengejar apa yang dirasa itu kita sukai. Tapi, kenapa kita harus mengejar sesuatu yang kita sukai saja? Bagaimana jika kesenangan yang kita kejar itu merupakan hal yang buruk? Apakah sesuatu yang kita senangi selalu berdampak baik bagi diri kita?

Apalagi gue perhatikan banyak banget pembicara yang sering ngomongin masalah passion. Iya sih, setiap orang pasti punya passion di bidang tertentu. Tapi, apakah passion itu harus dikejar? Di sini gue mulai mikir kalo yang namanya passion itu udah terlalu overrated. Coba kita pikirkan lagi.

Selain itu, banyak banget kutipan yang nyuruh kita buat follow passion yang kita miliki, kerja sesuai passion atau apalah-apalah yang pokoknya harus passion-able. Pola pikir kita kek dipaksa untuk menerima gitu aja bahwa kita harus serta merta mengejar passion. Sehingga sukses bisa gitu aja datang dengan mudah ke kita atas nama passion yang kita ikuti. Apalagi kalo kita udah mengejar passion, berarti kita udah separuh jalan menuju sukses gitu? Gue rasa nggak.

Bentar dulu, tulisan ini bukan ngajak lo buat against all rules yang diajarkan di berbagai seminar motivasi. Tapi buat bikin lo back to reality and things we look forward too. Gak ada salahnya kan mencoba berpikir dan mengevaluasi keyakinan yang kita miliki? Kalo misal tulisan ini emang salah, berarti ya emang salah. Tulisan ini gue bikin agar kita sadar, bahwa kita masih punya akal yang bisa dipake buat mikir. Lagian akal yang ada nggak cuman aksesoris pajangan yang mampir nempel di badan lo kan?

Buat ngejar passion, lo harus ngerti apa itu passion. Pertama lo harus tau passion yang ada di diri lo sendiri. Lo bisa baca tulisan dari banyak sumber terutama buku-buku tentang bagaimana mencari passion yang benar. Tapi apakah itu udah cukup? Nggak. Orang yang lebih ngerti passion yang lo miliki adalah diri lo sendiri. Buku, motivator atau orang lain cuman bisa ngebantu lo buat nebak aja.

Over expected sama passion yang salah bisa jadi masalah besar. Apalagi kalo udah ngehubung-hubungin passion yang ada harus bisa jadi pekerjaan. Gue pernah punya temen yang katanya punya passion menulis. Tapi apa yang terjadi? Ya dia gitu aja dengan mudahnya menyerah terhadap sesuatu yang udah ia senangi. Alasannya? Cukup simple sih, nggak bonafit di mata dia :)

And what does that tell you?

Emang sih passion bisa dijadikan dasar kerjaan buat lo, tapi kalo syarat-syaratnya terpenuhi. Apa aja? Ada tiga hal menurut gue. Pertama lo harus menemukan passion yang bener dari diri lo. Kedua, lo emang punya skill dibidang itu. Ketiga, harus ada market. Nah kalo tiga hal tadi udah bisa terpenuhi, congratulations, lo beruntung.

Tapi apakah ada kondisi ideal bahwa dengan passion yang kita miliki, kita juga punya skill dan market buat jadikan passion kita tadi menjadi salah satu kerjaan kita? Belum tentu. Soalnya masih banyak parameter lain yang harus dibahas. Nggak sesederhana itu.

via entrepreneurfail.com
In a nutshell, kalo nggak ada market yang mau nerima passion lo walaupun lo punya skill sekalipun, itu cuman hobi milik lo aja. Bahkan semisal lo punya passion dan market, tapi lo nggak punya skill, itu cuman dream job doang. Gimana caranya lo ngerjain passion yang lo punya tanpa skill sedikitpun?

Tapi, apakah skill nggak bisa dipelajari? Tentu saja bisa dong ya. Tinggal lo nya aja yang mau belajar dan konsisten apa nggak. Sederhananya, gue cuman mau bilang kalo passion itu nggak seenak yang lo bayangkan. Lo harus balik lagi ke kenyataan yang ada. Pun dengan passion, jangan terlalu overrated. Lagian, daripada lo pusing mikirin dan mencari-cari passion diri lo, kenapa nggak nyoba meningkatkan skill yang lo miliki saat ini aja?

Baca juga: Jadilah Kreator, Bukan Plagiator!

Manusia itu hidup untuk mengejar impian mereka. Dan harus ada rasionalitas atas impian yang mereka kejar. Berbahagialah buat kalian yang udah menemukan passion, tapi ingat, jangan cuman mengejar passion (aja)! Tapi kejarlah ketiganya, passion, skill and market.

"Because if we love what we do and do what we love then everything else is secondary"


Header image credit: picjumbo.com


Setiap tahun, momen valentine selalu dirayakan sebagai hari kasih sayang sekaligus membuat saya prihatin. Ya, dirayakan dengan perdebatan antara boleh atau tidaknya merayakan. Jelas sekali mereka yang berdebat ini adalah para jomblo yang jodohnya sedang dititipkan pada orang lain. Bersabarlah nak.

Namun, sekeras apapun para jomblo menyuarakan keharaman valentine, mereka akan terus menikmati promo dan diskon yang berhamburan di hari kasih sayang ini. Sungguh fenomena yang gampang sekali untuk diramalkan.

Bagi sebagian orang tentu fenomena valentine dapat digunakan untuk mencari sesuap nasi. Mereka adalah orang-orang yang paham benar, bahwa kekasih kesayangan selalu menantikan hadiah dari sang pacar, mantan pacar dan calon pacar kesayangan. Dan untuk memberikan ‘kasih sayang’, mereka pun butuh modal dan barang untuk dijadikan kado ungkapan kasih sayang. Cerdas sekali bukan?

Eh, tulisan ini bukan promo ataupun iklan terselubung loh ya. Barangkali ada salah satu dari sampeyan yang susah nyari ide untuk dijadikan kado untuk kesayangan. Apa ya tega, ada liat orang kesusahan terus ndak boleh ditolong? Berikut ini adalah berbagai macam kado yang bisa sampeyan hadiahkan untuk kesayangan:

Cokelat manis semanis Bunga Amarillys

cokelat-manis-bacaandiwaktusenggang.blogspot.com.jpg
via: bacaandiwaktusenggang.blogspot.com

Makanan yang selalu menjadi primadona kaum hawa sebagai hadiah utama dari para Adam. Ya, jika tahun lalu ada promo valentine yang jualan cokelat tapi bonusnya kondom, mungkin tahun ini beda lagi. Andaikata saya boleh usul, mungkin pohon cokelat bisa jadi alternatif hadiah selain cokelat itu sendiri. Tapi, sampeyan perlu memerhatikan ukuran pohon cokelat yang akan diberikan. Jangan sampai terlampau kecil seperti bunga amarillys sehingga dapat dengan mudah ditiduri oleh anak alay yang kebetulan lagi selfie di halaman rumah kekasih sampeyan.

Jilbab Halal

jilbab-halal-jungjawa-tipshijaber.blogspot.com.jpg
via tipshijaber.blogspot.com

Trend jilbab halal mungkin dapat menjadi alternatif lain sebagai kado untuk kekasih sampeyan. Kan, siapa tahu ya, kasih sayang yang sampeyan berikan bisa membawa berkah. Jika kekasih sampeyan masih bingung bagaimana caranya menjadi perawan jilbab syar’i, silakan berkonsultasi dengan mbak-mbak hijabers halal. Mereka tentu paham betul tentang seni menata jilbab tanpa harus terlihat seperti lemper atau jilboobs, eh kan saru!

Oke, semisal jilbab halal sudah menjadi kado untuk sang kekasih, selanjutnya kehalalan dari jilbab tadi bisa buat apa? Ya buat bikin Hari Jilbab Nasional lah. Selain untuk memeriahkan program bela negara milik pemerintah, juga sebagai rasa syukur kita sudah menghalalkan jilbab yang akan dikenakan sang kekasih. Bukannya menghalalkan sang kekasih juga termasuk resolusi setiap tahun baru yang sampeyan gembar-gemborkan? Ya walaupun resolusi sampeyan selalu gagal dan tetap berakhir jomblo setiap tahunnya.

Stiker Hitz nan Kekinian

Jangan meremehkan trend stiker motor apalagi stiker aplikasi media sosial. Lha jika sampeyan tahu, stiker “Piye kabare, Le? Penak zamanku, tho?” bisa sangat ngehits loh. Mari kita lihat sejenak berbagai aplikasi sosmed yang ada di ponsel pintar milik sampeyan. Ada stikernya ndak? Semisal ada stikernya, sampeyan jangan buru-buru bangga dulu. Sampeyan baru boleh bangga jika bisa menjadi kapten Barcelona, seperti Iniesta. Haibat betul jika sampeyan yang hanya bermodal sebagai kado untuk kekasih kemudian bangga kemana-mana. Kurang ajar betul sampeyan.

Tentu sampeyan harus tahu bahwa beberapa hari yang lalu, Aa Gym heboh berkicau terkait kehadiran stiker aplikasi yang mendukung LGBT. Wah, haibat betul Aa kita ya. Padahal Twitter bahkan Intel pun mendukung adanya LGBT loh. Apa ya saya harus menjual laptop kesayangan satu-satunya ini? Lha piye iki?

Mungkin bagi Aa, stiker LGBT lebih berbahaya daripada stiker yang tertempel di belakang bak truk: “Piye kabare, Le? Penak zamanku, tho?” tadi. Jelas sekali bahwa stiker adalah hal penting yang menyangkut umat. Dan kenapa saya menyarankan stiker untuk kado valentine kekasih sampeyan? Supaya sampeyan tahu, sebuah stiker tidak akan mampu memisahkan ketulusan cinta antara dua insan karena ia menempel. Nempel.

Buku Nikah yang Sah

Terakhir, seperti yang sudah disarankan oleh Yang Mulia Jonru. Buku nikah adalah salah satu kado valentine terindah. Oh ya, ini misal cokelat bukan pilihan utama sampeyan nggih. Tapi saya jadi mikir, ternyata Jonru pro hari kasih sayang yah?

Apalagi kalo sampeyan paham betul kata Koh Felix, putusin aja daripada nikah, eh maksudnya udah putusin aja terus nikah. Kan siapa tahu loh ya, sampeyan bisa baca buku buat mutusin sang pacar terus kemudian bikin buku nikah. Wah kalo gitu saya juga mikir, ternyata buku bisa bikin buku juga. Haibat sekali.

Sekian info terkini tentang kado valentine dari saya. Kalo sampeyan berkenan boleh jadi pertimbangan. Jika tidak, harap-harap cemas untuk ditinggal kesayangan karena tidak ikutan memberikan kado di hari kasih sayang. *mimbik-mimbik*


Header image credit: picjumbo.com
Review Asus X450JB


Bagi saya, laptop bukan urusan sepele. Jika bukan karena kebutuhan spesifikasi untuk komputasi, saya paling malas ketika harus memindahkan data dari storage lama ke device yang baru. Ingin rasanya saya terus menggunakan Acer Aspire 4743 yang sudah berumur lebih dari 4 tahun. Walaupun laptop model lama, saya masih menyukai performa dari prosesor yang dimilikinya.

But, ketika akhirnya harus memilih laptop, saya menjatuhkan pilihan kepada Asus X450JB. I have to say, menemukan review laptop ini memang susah. Yah, pada akhirnya saya harus terjun langsung ke lapangan untuk menjumpainya.

At first sight, desain dari laptop ini memang benar-benar kokoh and absolutely cool. Pretty damn cool. Sangat nyaman rasanya membawa laptop ini walaupun hanya dengan satu tangan. Hanya saja, saya sedikit kecewa dengan desain konsentris pada bagian cover. Sebab, bagian cover akan mudah sekali tergores jika saya memasukkan laptop ke dalam tas bersama dengan benda lain seperti kunci atau penjepit kertas skripsi. Jika boleh memberikan masukan, saya prefer kepada Asus A455 untuk bagian cover.

Clear and Powerful Sound

Jujur, saya harus mengakui kualitas SonicMaster yang dibenamkan oleh Asus di X450JB dengan dua jempol ke atas. Ada momen lucu ketika pertama kali saya menggunakan laptop ini. Saya sama sekali tidak menemukan lubang speaker. Itu adalah momen yang paling menggelikan!

Teman saya pun heran mengapa tidak ada lubang speaker pada laptop ini, namun kualitas suara terdengar begitu jernih meskipun level volume sudah saya set pada level tertinggi. Akhirnya asumsi sederhana pun muncul: suaranya terdengar melalui keyboard!


Update: Thanks to Pandu Dryad karena sudah ngasih tau saya posisi speaker dari laptop ini. Jadi, Asus memang sedikit tricky untuk peletakan dari speakernya, sehingga agak susah bagi orang awam (seperti saya) untuk menemukannya.

Posisi speaker sendiri berada di bagian bawah display dan segaris dengan bagian bawah laptop. Susah kan? Soalnya nyempil banget.

Well Performance of i7-4720HQ

Alasan utama saya memilih X450JB adalah spesifikasinya yang cukup tinggi untuk kegiatan komputasi. Prosesor Intel Core i7 4720HQ Generasi 4 Haswell dengan clockspeed up to 3.6GHz membuat saya tergila-gila dengan performa yang ditawarkan. Oh iya, walaupun masih menggunakan generasi keempat, prosesor ini sama dengan yang digunakan oleh kebanyakan notebook gaming ROG dari Asus seperti ROG G751JY. For sure, work perfectly for Dota 2!

Hal penting dari prosesor Intel adalah penamaan seri prosesornya. Mungkin kamu perlu tahu banyak tentang seri prosesor Intel sehingga dapat memilih sesuai kebutuhan yang tepat.

Beberapa laptop model baru lebih menekankan kepada desain low-power sehingga dapat membuat desain laptop yang lebih tipis, seperti ultrabook. Namun, jangan berharap lebih pada performa yang ditawarkan. Prosesor low-power seperti i7-5500U tidak dapat dibandingkan dengan i7-4720HQ. Kalo kata orang, nggak apple to apple.

True 2 Second!

Yes, definitely yes! I really like this feature. Seringkali saya meninggalkan laptop dalam keadaan sleep atau saya hanya menutup cover lid untuk kemudian saya tinggalkan sesaat. Secara kasar memang benar tidak sampai 2 detik untuk kembali ke mode stand by.

Apalagi jika menggunakan Windows 10, proses booting pun tergolong cukup singkat (pssstt.. padahal laptop ini masih menggunakan disk HDD, bukan SSD loh). Namun sayangnya, hanya ada satu port USB 3.0 yang terpasang di sisi kiri. Sebenarnya saya butuh lebih dari satu, tapi ah yasudahlah...

Non-removeable battery

I hope you like it. Laptop lama milik saya masih menggunakan baterai yang bisa dilepas. Apalagi baterai originalnya sudah drop dan harus diganti dengan baterai baru. Sempat sedikit khawatir jikalau nanti X450JB ini akan bernasib sama dan yang bikin pusing adalah baterainya yang tidak bisa dilepas. Ya, itu masalah nanti deh.

Know Your Need

At the end, X450JB memang tidak menawarkan desain yang capture-able. Tapi bukan berarti nggak Instagram-able loh ya. Bisa dibilang, laptop ini nggak worth it jika hanya digunakan untuk browsing. Sebab, laptop ini memang boros baterai jika dibandingkan dengan beberapa laptop yang menggunakan prosesor low-power. Selain itu, nggak setipis dan seciamik Macbook milik Apple.

Oh iya, satu lagi, supaya lebih detil tentang penjelasan prosesor Intel, kamu bisa buka Ark Intel. Di sana dijelaskan secara lengkap tentang spesifikasi prosesor mulai dari litography, feature sampai Thermal Design Powernya.

Masalah harga, kamu bisa cek MatahariMall atau bisa juga ke Lazada. Beberapa waktu yang lalu, saya cek harga di sana sekitar 9 juta-an. Gimana? Tertarik nggak?

So, yeah X450JB still awesome with great performance. But wait, are you going to get one too?
Jihad Dzikri Waspada adalah seorang software engineer dan praktisi IT. Post ini diterbitkan ulang dari artikel milik penulis dengan izin langsung.


skill-koding-jungjawa-blog


Tidak terasa sudah lima tahun saya menekuni kegiatan menulis kode atau biasa disebut dengan ngoding. Ya, dari lima tahun saya tadi, ngoding adalah kegiatan utama bagi saya untuk menyelesaikan tugas kuliah maupun berbagai project yang diberikan, terutama oleh klien. Bahkan saya pernah mencoba membuat aplikasi berbekal skill koding yang saya punya.

Hingga pada akhirnya, saya dapat menyimpulkan bahwa, skill ngoding dapat tercapai dengan baik apabila kita mampu dan tau caranya menulis kode yang baik. Sederhana sekali. Kuncinya adalah kita harus tau dan mau tau.

Kemudian, muncul pertanyaan, bagaimana cara untuk mengetahuinya? Apa saja yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan skill koding yang saya miliki? Melalui artikel ini, saya ingin menyampaikan hal tersebut. Jadi, mohon disimak denga baik.

Read. Write. Speak in English

Kenapa harus menggunakan bahasa Inggris? Sebab, perkembangan dunia IT nggak jauh dari negara barat. Artinya, banyak sekali perkembangan teknologi dari barat yang memengaruhi dunia IT secara keseluruhan. Jika kita sadar, masih terlalu banyak tutorial di internet yang masih menggunakan bahasa Inggris. Sekalipun hanya tutorial dasar. Masih terlalu banyak tools, library atau framework yang menggunakan bahasa Inggris.

Sehingga, untuk menguasai skill koding yang memumpuni, berarti juga harus menguasai bahasa Inggris dengan baik. Jadi, bahasa Inggris adalah koentji. Sebab, secara tidak langsung, penguasaan bahasa Inggris membantu kita memahami dokumentasi teknologi maupun tools yang akan kita gunakan.

Selain itu, berbagai forum internasional juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Contohnya saja Stackoverflow yang banyak menjadi rujukan para programmer jika menemukan masalah dari koding yang mereka hadapi. Apabila kita bertanya tidak menggunakan bahasa Inggris, rasanya akan sulit sekali pertanyaan diskusi kita untuk segera dijawab. Padahal, urgensi permasalahan yang kita hadapi mungkin sangat penting sekali terhadap project yang sedang kita kerjakan.
Kemudian, penguasaan bahasa Inggris juga perlu ditekankan lagi. Tidak hanya secara pasif, namun juga secara aktif. Berbagai perusahaan teknologi seperti Google, Facebook dan lain sebagainya seringkali menyelenggarakan conference maupun acara komunitas. Ada hal penting yang dapat kita temukan di berbagai acara tersebut. Dan, lagi-lagi bahasa Inggris adalah bahasa utama dalam acara tersebut. Mau nggak mau ya kita harus bisa menguasai bahasa Inggris secara aktif dengan baik. Kan ya lucu kalo ditanya sama orang jawabnya cuman yes dan no aja. Pokoknya, bahasa Inggris adalah kunci dari skill koding kita.

Akses Internet

Mungkin bahasa Inggris adalah hal utama, tapi internet juga salah satu poin penting yang dapat meningkatkan skill koding yang kamu miliki loh. Tanpa adanya internet yang memadai, sulit rasanya untuk mengakses Stackoverflow maupun streaming video conference. Jadi, internet juga salah satu hal koentji.

Visi dan Misi

Lucu rasanya jika kita belajar akan suatu hal tanpa memiliki arah dan tujuan yang jelas. Begitupula dengan skill koding yang kita miliki, kita harus menentukan tujuan akhir dalam hal ini visi dan bagaimana mencapainya dengan misi yang akan kita lakukan. Mungkin pertanyaan sederhana adalah: Skill koding yang kita miliki akan digunakan untuk apa?

Rasanya akan percuma jika kita sudah bekerja keras untuk meningkatkan skill koding kita tapi tidak memiliki tujuan yang jelas. Ya, saya dapat berkata demikian berdasarkan pengalaman yang sudah saya alami.

Setelah kita menemukan visi dan misi dari skill koding kita, selanjutnya adalah kemauan dan kerja keras. Tentunya kedua hal ini dapat menyusul dengan sendirinya. Contohnya, saya berkeinginan untuk memiliki startup teknologi, maka dari itu saya terus belajar dan meningkatkan skill koding saya. Ya, biar nggak malu-malu banget kalo punya bisnis. Biar bisa ngerti dari sisi teknisnya. Masak iya punya bisnis teknologi tapi ndak tau teknologi. Lha piye?

Ikut Komunitas

Berdasarkan pengalaman yang saya rasakan, komunitas memberikan banyak hal-hal baru bagi saya. Komunitas akan menjadi source of knowledge yang dapat kita pelajari bersama.

Saya memiliki pengalaman ngoding dengan rekan-rekan di komunitas. Hal tersebut memberikan saya banyak sekali insight baru dan memperkaya wawasan koding saya.

Lagian, pertama kali masuk komunitas tentu skill kita nggak ada apa-apanya. Ya, seringkali saya hanya terpana melihat mereka, namun dari rasa heran tersebut saya jadi terpacu untuk belajar lagi. Mengejar ketertinggalan ilmu yang saya miliki. Kebetulan sekali, saya bergabung deengan MalangJS (thanks to Mas Khal dan Mas yuri)

Punya Komputer

Ya, yang namanya juga ngoding, masak iya mau nulis di kertas HVS? Jadi dari sekian tips sederhana dari saya, mana aja yang udah kamu lakuin? Ya kalo belum dilakuin semoga bisa bermanfaat ya tips diatas. Happy coding!



Artikel ini pernah diterbitkan di blog pribadi Jihad Dzikri Waspada. Ia juga aktif menulis tentang koding dan startup di Medium maupun blog miliknya.


Image credit: themuse.com
path dan paijo_jungjawa.com


Tepat pada malam pergantian tahun baru yang lalu, Paijo bikin akun Path. Ya namanya juga anak gaul baru nan kekinian. Path adalah aplikasi wajib untuk dimiliki, hukumnya fardu ain. Dan bukan Paijo namanya jika tidak penasaran, ya mau gimana lagi. Lha wong Paijo itu emang bener-bener dibikin penasaran sama fitur aplikasi riya yang pernah dapet investasi dari Grupnya Pak Bakrie itu loh.

Namanya juga anak kekinian, Paijo yang baru menggunakan Path untuk pertama kalinya langsung mupeng dan terburu-buru chek-in. Eladalah, hal lucu ini dilihat oleh gadis pujaan desa belahan jiwanya Paijo, Sukiyem. Sukiyem yang awalnya serius nonton pertunjukan bakar duit alias kembang api, tiba-tiba langsung mengomel berantakan di depan Paijo. Lha gimana nggak ngomel? Paijo check-in Path di warung sego liwet milik Mbok Darmi. Ya wajar aja Sukiyem nesu-nesu. Menurut buku panduan Fundamentals of Famous People on Path, check-in itu ya wajib di tempat yang berkelas nan hits kekinian. Akhirnya Paijo ya ngalah, manut sarannya gendhuk Sukiyem buat nongki-nongki cantik di kafe terdekat. Tentunya bersama sang pujaan desa belahan jiwa.

Kalo bukan bareng si doi, ya mau dengan siapa lagi Paijo nongki-nongkinya? Lha, kalo ngopi dengan Mbak Raisa ya boleh lah. Paijo bisa senang dan apalagi kalo pulangnya dijemput oleh Mbak Isyana yang cakepnya overdosis. Tapi kalo dengan Mbak Jessica? Bisa kelar urusan dunia gara-gara sianida. Apalagi kan Paijo masih punya tanggungan memberi nafkah untuk Sukiyem nantinya. Panjang urusannya.

Sebenarnya, Paijo ini anak gaul Twitter loh. Ya bukan anak lama sih, cuman sudah hampir satu tahun berkicau dengan layanan 140 karakter milik Jack Dorsey tersebut. Tapi emang jiwanya si Paijo ini jiwa penasaran, masih inget kan gimana Paijo gampang kagum dengan seorang blogger profesional yang udah saya ceritakan tempo hari? Nah, Paijo ini make Path ya cuman gara-gara mengagumi orang Twitter juga.

Gimana mau nggak nggumun? Lha wong linimasa Twitter isinya cuman update status Path dari temen-temennya Paijo. Ya namanya juga cah ndeso, Twitter isi Path itu gampangnya seperti kaleng Khong Guan penuh harapan palsu yang isinya rengginang. Paijo jadi bingung dan akhirnya banyak nanya-nanya tentang Path ke saya.

Suatu hari, Paijo pernah nanya ke saya, kenapa Path kok bisa masuk nominasi aplikasi riya tahun lalu? Ya saya jelasin tho ya, kalo dengan Path itu kita bisa sedekah. Sedekah kesombongan misalnya. Dan itu hukumnya sunah, kalo dilakukan malah lebih bagus. Artinya sebagai pengguna, sudah bisa beramal untuk sesama pengguna Path. Kalo nggak gitu, ya gagal jadi pengguna Path yang budiman dong ya.

Hari berikutnya, Paijo mengirim pesan Whatsapp ke saya. Dia heran sama anak tetangga sebelah, Dek Miranti. Paijo cerita ke saya kalo Dek Miranti itu update Path pake hestek-hestek seperti yang ada di Twitter. Lha, saya ya ketawa ngekek hlo ya. Tapi kan ya nggak saya tulis wkwkwk di pesan saya, nanti dicap alay sama Paijo. Ya gengsi dong. Kita kan emang hidup di zaman yang menuntut kita untuk mengutamakan gengsi. Mensana in khekini an, in kore geng si sano yang artinya di dalam tubuh kekinian, terdapat jiwa yang gengsian. Yha!

Paijo juga baru sadar kalo aplikasi Path ini memang haibat betul. Gimana nggak, lha wong aplikasi kok ada fitur tidurnya. Tapi, bagi Paijo ini adalah suatu problematika yang berkecamuk dalam dirinya. Lha kok bisa? Ya, soalnya dia bingung kalo misal ya, lagi tidur-tiduran di amben rumahnya. Ya namanya juga wong deso, kalo capek kan ya ngaso sebentar diatas kasur pasti wuenak tenan. Masalahnya, Paijo harus mencet sleep-awake terus-terusan. Lha opo ya nggak bikin bingung tho ya?

Ya seperti kebingungan saya sama drama rok milik Mbak Agnez Mo ya beberapa waktu lalu bisa bikin geger dunia persilatan. Belum lagi Pak Menristek yang baru-baru ini bikin geger terkait isu LGBT. Duh ya, apa orang zaman sekarang itu hobi bikin geger dan membuat agenda tahunan buat bikin geger. Mungkin saja bikin geger adalah salah satu pengamalan Pancasila, sila ke lima koma satu. Warbiyasah!

Oh iya, Paijo juga pernah saya kasih tau kalo pada zaman dahulu kala, rakyat Path pernah digegerkan dengan peristiwa membaranya Jogja akibat tulisan Path dari Mbak Florence. Ya gitu, walaupun Path adalah aplikasi yang mengutamakan privasi, tetap saja ada celah yang rentan disalahgunakan. Paijo yakin bahwa, teman dekat bukanlah jaminan bahwa privasi kita terjaga. Ya, diri kita sendiri yang harus mampu menjaga privasi dan menciptakan privasi itu sendiri, apapun media sosial yang digunakan.

Paijo yang hampir satu bulan menggunakan Path, sudah mulai paham. Tentang kehidupan anak Path yang rindu akan love dan rajin sedekah riya. Atau seperti anak Twitter yang selalu crewet dan rajin berkomentar bersama hashtag movement yang nggak penting-penting amat. Mungkin juga seperti anak Facebook, terlalu serius dan emang susah diajak bercanda. Dan kemudian terakhir, ada MeTube, yang nggak tau ini anak siapa. Oh? Dia kan anak bangsa. Eh maksudnya karya anak bangsa. Ya kan?


Header image credit: path.com

Good Ideas. Great Stories.

Feel free if you want to send an email to me and ask anything, or just to say hello!

hello@jungjawa.com

Copyright © jungjawa 2022