“You need the creativity and free-flowing thought that comes with the artistic process and the direction and collaboration of design.”
Kalo kamu pengguna Instagram aktif pastinya nggak bakal asing sama foto-foto yang bagus. Entah itu foto-foto artistik atau tentang desain. Tapi tunggu sebentar, seni dan desain itu seperti mata uang. Saling bertolak belakang namun begitu dekat sehingga sulit untuk dipisahkan.
Baca juga: Instagram: Social Media dengan Etika, Bukan Kekinian Semata
Apalagi kalo dihadapkan sama mereka yang secara langsung berkecimpung didunia desain maupun visual art, sangat-sangat berdekatan. Kadang juga sampai kepada presepsi umum kalonya bisa desain poster berarti jago gambar, kalo suka nge-doodle berarti bisa bikin brosur. Padahal belum tentu loh.
Baca juga: Instagram: Social Media dengan Etika, Bukan Kekinian Semata
Apalagi kalo dihadapkan sama mereka yang secara langsung berkecimpung didunia desain maupun visual art, sangat-sangat berdekatan. Kadang juga sampai kepada presepsi umum kalonya bisa desain poster berarti jago gambar, kalo suka nge-doodle berarti bisa bikin brosur. Padahal belum tentu loh.
Lalu bagaimana kita menentukan sebuah karya? Desain ataukah seni?
Coba kita definisikan terlebih dahulu, seni adalah gimana caranya kita membuat suatu karya dengan ekspresi dan mengekspresikannya. Dalam seni, tidak penting apakah orang lain menangkap nilai dan maksud ekspresi tersebut. Sebab hal tersebut terlalu subjektif, berdasarkan sudut pandang.
Sedangkan desain adalah saat dimana kita harus bisa membuat suatu karya yang mempunyai pesan dan nilai tertentu. Sehingga pesan tersebut harus bisa tersampaikan oleh semua orang.
Secara sederhana kalo seni itu tentang hubungan manusia dengan manusia. Sedangkan desain bertujuan sebagai problem solver.
Desainer grafis atau graphic designer mungkin terlihat keren. Tapi perlu digaris bawahi loh kalo mereka nggak cuman bikin logo gitu aja, tetep ada pemecahan masalahnya. Mencoba membuat logonya dapat diaplikasikan diberbagai media sehingga dapat menyampaikan pesan dari company itu sendiri.
Baca juga: Desain Grafis Bukan Desain Gratis
Who are they? What do they need? What is their problem? How can we solve the problem? Sejumlah pertanyaan ini adalah cara bagaimana seorang desainer mendapatkan feedback dari klien itu sendiri. Kalo misal nggak fokus sama si klien, desainer kadang juga bingung mau mulai dari mana. Parahnya lagi kalo misal project sudah jadi tapi klien malah ngomong 'Loh kok kayak gini?'. Serba salah deh.
Seorang desainer grafis yang baik bukan hanya mereka yang mengerti penggunaan Photoshop ataupun CorelDraw aja sih. Juga bukan mereka yang hanya mix-match warna sehingga mampu membuat visual yang menarik. Seorang desainer seharusnya memiliki rasa empati. Yap! Mampu mendengarkan masalah dari orang lain dan mencoba membantu memecahkan masalah tersebut. Desainer yang baik adalah mereka yang mengkombinasikan seni dan fungsionalitas secara seimbang.
Lalu bagaimana dengan desain yang artistik? Nah loh bisa jadi seni dan desain saling berkolaborasi. Nggak salah kan kalo analogi gue diatas tentang koin. Yap! Desain sama seni itu nggak bisa dipisahin. Dengan membiarkan seni dan desain berjalan bersama bisa bikin something unique. Karena terkadang kita butuh kreativitas dan kebebasan seperti pada proses seni dan juga tujuan dan konsep seperti pada desain.
Baca juga: Mengejar Passion? Coba Pikir Dulu Deh
Nggak ada definisi benar atau salah dalam membuat desain maupun seni. Tapi kalo bicara masalah kualitas yang ada ya something 'good' atau something 'bad'. So think about it. If you hire designers’ service, please pay them properly. And if you proclaim yourself a designer, please do not just be creative. Be logical, because you are a designer.