Apa Itu CTR
CTR atau
Click Through Rate di mesin pencarian adalah rasio antara impresi sebuah artikel dibandingkan dengan jumlah klik yang dihasilkan. Dihitung berdasarkan persen antara 0 sampai dengan 100.
Maka, jika nilai CTR semakin tinggi, bisa dikatakan banyak sekali klik yang dilakukan atas impresi yang tertampil di hasil pencarian.
Baca juga: Seberapa Cepatkah Loading Blogmu?
CTR bisa dijadikan parameter ‘ketertarikan’ pengguna
search engine terhadap target
keyword milik kita. Soalnya begini, sebuah artikel yang ada di halaman pertama bahkan posisi pertama
belum menjamin akan memiliki page view yang lebih tinggi daripada artikel yang berada di posisi kedua.
Kenapa bisa begitu?
Karena perilaku pengguna internet itu berbeda-beda. Preferensi mereka untuk melakukan sebuah klik juga bervariasi. Ada banyak faktor. Tapi saya sederhanakan saja ya, biar
ndak mumet.
Kebanyakan pengguna
search engine akan melakukan klik berdasarkan:
- Judul Artikel
- Relevansi Deskripsi
- Domain yang digunakan
- Popularitas Blog
Judul artikel adalah poin utama agar pengguna melakukan klik pada blog post kita melalui search engine. Bagaimanakah caranya?
Kalo kamu berminat, bisa mempelajari teknik
copywriting ini lebih dalam. Wo jangan salah… ada ilmunya loh ya.
 |
Struktur sederhana sebuah hasil pencarian |
Relevansi deskripsi artikel kita juga perlu diperhatikan. Sebagaimana saya pernah membahas bagaimana
komentar meningkatkan visibilitas blog post kita di hasil pencarian.
Meta deskripsi pun digunakan untuk mendapatkan hasil pencarian yang tepat dan related dengan pengguna. Misal, pengguna ingin mencari ‘cara menjemur baju’, maka artikel kita tadi harus bisa menampilkan cara menjemur baju secara garis besarnya. Ini yang penting.
Kemudian,
domain atau url blog post yang digunakan juga berpengaruh meningkatkan kemungkinan klik atau CTR tadi.
Gampangnya seperti ini.
Kalo kamu nih ya, mencari informasi kemudian mendapatkan dua buah blog. Blog A menggunakan
top level domain dengan .com. Sedangkan blog B masih menggunakan blogspot/wordpress untuk provide artikel dengan keyword yang sama. Mana yang lebih banyak dipilih?
Tentu saja Blog A, karena
top level domain akan meningkatkan
authority. Jadi,
top level domain (TLD) enggak hanya untuk cari
job review saja. Bisa kita gunakan untuk membuat blog kita
trusted. Apalagi dengan enkripsi atau https.
Maknyuss nde…
Tingkat
popularitas sebuah blog juga ikut mempengaruhi loh. Enggak percaya?
Gini deh, umpamakan saja sebuah situs dan kalian mencari sebuah informasi dari
search engine, dimana menemukan situs yang lebih familier di mata kalian melalui hasil pencarian, maka secara tidak sadar pasti kita ingin klik artikel tersebut.
Karena kita sudah pernah mengunjunginya. Kita sudah kenal dan-sayang-tapi-diputusin-pas-lagi-sayang-sayangnya.
Anggap saja Hipwee vs Jungjawa.com, mana yang akan kalian pilih? Hehehehe....
Statistik CTR bisa dilihat dimana?
Eh, ini dari tadi ngomongin CTR tapi saya tidak menunjukkan dimana kita bisa menemukan statistik tersebut. Gampang kok!
Untuk mengetahui CTR blog kita, cukup mudah kok. Caranya, kalian harus memiliki salah satu atau kedua tools ini. Yakni Google Webmaster dan Google Analytics.
Di Google Webmaster, nilai dari CTR bisa dilihat berdasarkan keyword tertentu yang nantinya akan diperbaiki.
Nah, di atas adalah gambar yang saya ambil di Google Webmaster. Kotak merah tersebut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan.
Search Analytics adalah bagian yang akan kita fokuskan. CTR bisa kita lihat di 4 opsi di atas, dimana terdapat Clicks, Impressions, CTR dan Position.
Dibagian bawah, terdapat keyword dan statistik keempat parameter tersebut.
Di Google Analytic tentu lebih lengkap. Tapi untuk mendapatkannya, kalian harus setup Analytics kalian untuk terhubung dengan
Google Webmaster Console terlebih dahulu. Gampang kok.
Di atas kalian bisa lihat dengan mudah, di bagian sidebar
Acquisition pada
Search Console, ada beberapa opsi untuk mendapatkan statistik CTR. Bisa kita ambil melalui
Landing Pages,
Countries,
Devices dan
Queris. Inilah nanti yang akan mempermudah analisis kita.
Misalnya saja untuk keyword no 3 tersebut, memiliki CTR yang rendah 20%. Ini bisa kita selidiki lagi kenapa bisa serendah itu. Atau kalau kita ingin menaikkan CTR kueri "baju NDX a.k.a" untuk konversi penjualan baju NDX misalnya, ini bisa banget kita jadikan acuan dan monitoring dengan interval waktu tertentu.
Melakukan Analisis CTR
Jadi, ketika sebuah artikel kita muncul dengan
keyword yang sudah kita set up di awal, kita juga harus memperhatikan performa post tersebut menggunakan CTR. Hal ini ya kita monitoring untuk bisa melakukan improvement pada artikel tersebut.
Baca juga: Seberapa Penting Asumsi Data?
Analisisnya sederhana saja, jika impresinya cukup tinggi tapi tidak menghasilkan clik, ada kemungkinan besar judul yang kita gunakan kurang memberikan
value terhadap user. Mereka melihat artikel kita, namun tidak melakukan klik karena mungkin saja merasa tidak related.
Impresi yang tinggi tapi jumlah klik dan CTR rendah pasti ada yang salah. Padahal itu adalah keyword yang sangat bagus dan volume pencariannya besar.
Artinya apa?
Sumber
page view yang melimpah. Sehingga kemudian muncul pertanyaan:
Apa yang harus dilakukan?
Bisa jadi judul artikel yang kita setup tadi kurang menarik pengunjung. Maka, pelajarilah
copywriting. Buatlah judul yang semenarik mungkin. Tapi secara wajar. Loh kenapa?
Karena ketika pengguna merasa mereka dibohongi oleh
janji palsu wakil rakyat judul artikel yang kita buat. Maka mereka seketika akan melakukan
close tab tanpa perlu berlama-lama di situs kita. Apa yang akan terjadi?
Bounce rate kita akan naik dan ini pertanda buruk. Kenapa? Karena
bounce rate bisa digunakan oleh Google sebagai sinyal relevansi sebuah artikel terhadap keyword. Bisa jadi karena
bounce rate kita jelek, artikel kita semakin menurun posisinya dan paling fatal adalah deindexing atau dihapus dari hasil pencarian. Google menilai bahwa blog post kita enggak bagus.
Medeni tenan cak!
Baca juga: Gimana Sih Caranya Menulis Blog Tanpa Keyword?
 |
Mari bermain-main di sektor CTR |
Gambar di atas adalah performa sebuah blog post yang diambil dari Google Webmaster. Bisa dilihat bahwa ada 3 statistik yang bisa kita utak-atik di sini. Yakni Click, Impression dan CTR.
Analisisnya sebenarnya gampang banget. Kita hanya perlu melihat statistik impresi dan CTR.
Impresi adalah banyaknya tayang atau artikel kita tertampil di hasil pencarian. Sedangkan CTR adalah perbandingan antara jumlah klik dan impresi yang terjadi.
Ketika ada sebuah keyword memiliki CTR yang rendah, ada yang tidak beres pastinya. Bisa kita lihat bahwa Keyword A, B, C di atas harus dioptimalkan kembali. Salah satunya adalah dengan mengubah judul agar related dan memainkan meta deskripsinya.
 |
Mari kita optimasi CTR untuk meningkatkan page view blog kita |
Gambar berikut ini adalah modifikasi yang saya lakukan terhadap sebuah blog post. Yang saya ubah adalah judul artikel saja.
Terdapat tren kenaikkan CTR dan jumlah klik yang terjadi. Bahkan ketika impresinya menurun, jumlah klik tetap banyak. Malah cenderung naik terus.
 |
Hubungan antara CTR dan posisi SERP artikel |
Dari grafik gambar di atas, kita bisa melihat dengan jelas bahwa ketika CTR mulai naik, posisi pencarian juga semakin membaik. Hal ini secara tidak langsung bisa dikatakan bahwa untuk menaikkan posisi kita di search engine, maka kita harus menganalisis CTR yang ada di blog kita.
Sehingga kita bisa memanfaatkannya untuk dikonversi menjadi page view. Tidak dalam bentuk impresi saja.
Itulah sebabnya kenapa kita harus memperhatikan CTR. Ini termasuk dalam strategi SEO loh. Makin mantap aja
page view blogmu kalo bisa utak-atik statistik satu ini. Sip lah, selamat mencoba!
P.S. Kalo ada bisik-bisik tentang page view dan CTR, tulis aja di kolom komentar. Siapa tahu saya bisa diskusi kita :p