Secara fisika ya, emang energi nggak bisa diciptakan dan nggak bisa dimusnahkan. Ya cuman bisa diubah ke bentuk yang lain aja. Begitu juga ketika kita melakukan pengereman terhadap kendaraan apapun. Energi kinetik atau gerak tadi ya berubah jadi energi panas akibat gesekan.
Konsepnya sederhana dari pengereman regeneratif ini menggunakan energi kinetik dari pengereman untuk kemudian diubah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam baterai. Sederhananya ya energi panas maupun kinetik dari kendaraan digunakan untuk menggerakan generator untuk menghasilkan listrik. Sebenernya sih teknologi ini sudah sejak lama digunakan pada balapan Formula 1 dengan nama Energy Recovery Sistem (ERS) yang terbagi menjad dua, yakni kinetik (MGU-K) dan panas (MGU-H).
Baca juga: November: Yuk Ngomongin Clean Technology!
Baru-baru ini di London, ada sebuah percobaan teknologi ini untuk diaplikasikan di dalam pengereman kereta bawah tanah. Ya, kita tau kalo di Inggris sana kereta emang menjadi transportasi utama untuk bepergian ke berbagai tempat di seluruh wilayah Inggris.
Teknologi ini telah diuji di Cloudesley Road dan dapat menghasilkan sekitar 1MWh listrik setiap harinya. Dimana energi listrik sebesar itu cukup untuk menghidupkan 104 rumah setiap tahunnya. Jumlah energi sebesar itu juga cukup untuk mensuplai kebutuhan energi Stasiun Holborn selama dua hari. Seenggaknya dapat menghemat energi sebesar 6 juta poundsterling untuk setiap tahunnya.
Sistem teknologi ini merupakan bagian dari proyek Transport for London untuk membuat transportasi umum yang lebih hemat energi dan menurunkan jejak karbon. Ya seenggaknya juga menaikkan efisiensi penggunaan energi dalam sistem transportasi publik.
Nah, kalo orang luar sendiri udah mulai concern sama lingkungan dan carbon footprint, kita kapan? Apa kita mau terus-terusan ngehasilin karbon dan menyesal nantinya? Think Again.
Baca juga: Harusnya Sih Kalo Punya Ambis Ya Harus Seratus Persen
Konsepnya sederhana dari pengereman regeneratif ini menggunakan energi kinetik dari pengereman untuk kemudian diubah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam baterai. Sederhananya ya energi panas maupun kinetik dari kendaraan digunakan untuk menggerakan generator untuk menghasilkan listrik. Sebenernya sih teknologi ini sudah sejak lama digunakan pada balapan Formula 1 dengan nama Energy Recovery Sistem (ERS) yang terbagi menjad dua, yakni kinetik (MGU-K) dan panas (MGU-H).
Baca juga: November: Yuk Ngomongin Clean Technology!
Baru-baru ini di London, ada sebuah percobaan teknologi ini untuk diaplikasikan di dalam pengereman kereta bawah tanah. Ya, kita tau kalo di Inggris sana kereta emang menjadi transportasi utama untuk bepergian ke berbagai tempat di seluruh wilayah Inggris.
Teknologi ini telah diuji di Cloudesley Road dan dapat menghasilkan sekitar 1MWh listrik setiap harinya. Dimana energi listrik sebesar itu cukup untuk menghidupkan 104 rumah setiap tahunnya. Jumlah energi sebesar itu juga cukup untuk mensuplai kebutuhan energi Stasiun Holborn selama dua hari. Seenggaknya dapat menghemat energi sebesar 6 juta poundsterling untuk setiap tahunnya.
Sistem teknologi ini merupakan bagian dari proyek Transport for London untuk membuat transportasi umum yang lebih hemat energi dan menurunkan jejak karbon. Ya seenggaknya juga menaikkan efisiensi penggunaan energi dalam sistem transportasi publik.
Nah, kalo orang luar sendiri udah mulai concern sama lingkungan dan carbon footprint, kita kapan? Apa kita mau terus-terusan ngehasilin karbon dan menyesal nantinya? Think Again.
Baca juga: Harusnya Sih Kalo Punya Ambis Ya Harus Seratus Persen
Image credit: pexels.com
Baru tau gue...
BalasHapusLumayan nih kalo diterapkan di Indonesia.
Abisnya PLN suka mati mulu -_-
Anjir keren. Tinggal tunggu waktu ngerem dari motor ngehasilin listrik, dan semua lelaki biadab bakal sok-sokan ngerem mendadak sambil boncengin gebetannya demi mendapatkan listrik. :))
BalasHapusBangke si Adi. Hahaha. XD
Hapusbisa juga nih,kalo di kembangin di indonesia
BalasHapuskeren2 nihhh, semoga di indonesia nanti bisa diterapkan :D
BalasHapusKalo di Indonesia ada teknologi beginian, apalagi di motor, mungkin gue bakal sering - sering ngerem, lumayan nambahin listrik negara.. hahah
BalasHapusPembangkit listrik tenaga rem nih hahaha :D
BalasHapustapi keren nih konsepnya, tinggal nunggu diterapin di Indonesia
Nah!
BalasHapusSehari aja bisa untuk menghidupkan listrik 104 rumah, lumayan buat golongan yang menengah ke bawah.
Tapi menunggu penerapan ini terjadi di Indonesia berapa lama, ya? :))