Archive for Jungjawa.com Februari 2017
Artikel ini disponsori oleh Docar, platform marketplace jasa sewa mobil online



Catatan sejarah telah membuktikan bagaimana nenek moyang bangsa kita telah menjadi penakluk samudra yang sangat disegani. Termasuk beberapa peninggalan catatan tersebut dalam relief Candi Borobudur, tentang nenek moyang kita yang menguasai teknik pembuatan kapal. Sampai dengan bagaimana kapal Jung dibuat. Menarik

Enggak salah juga jika kita memiliki museum yang menjadi tempat dipamerkannya berbagai koleksi yang berhubungan dengan kejayaan maritim tanah air. Ya, Museum Bahari, yang berlokasi di daerah Penjaringan, wilayah Jakarta Utara.


Museum Bahari  menyimpan berbagai koleksi sejarah maritim Indonesia yang memperlihatkan kekayaan dan kejayaan dunia kemaritiman Indonesia, sejak jaman kerajaan Nusantara sampai saat ini.

Perahu serta kapal asli dan miniatur

Salah satu jenis koleksi sejarah Museum Bahari yang mengundang decak kagum pengunjung dari dalam maupun luar negeri adalah perahu-perahu maritim tradisional Indonesia. Terdapat 19 buah perahu atau kapal asli yang menjadi koleksi museum ini.

Jukung Karere via nativeindonesia.com


Well, salah satunya adalah Jukung Karere, sebuah perahu dari Papua yang dibuat dari batang kayu utuh sepanjang 11 meter. Phinisi dan Lancang Kuning menjadi kapal lainnya yang juga turut dipamerkan. Setidaknya, terdapat juga 107 buah miniatur perahu serta kapal, baik itu yang masih tradisional maupun yang sudah modern. Mantap soul!

Perlengkapan nelayan

Selain perahu, Museum Bahari juga mengoleksi berbagai perlengkapan dan benda-benda kelautan yang sering dipakai nelayan untuk melaut. Baik itu perlengkapan yang masih tradisional maupun yang dipakai pada jaman modern. Diantaranya adalah teropong, jangkar, kompas dan peralatan navigasi lainnya.

Sisi lain Museum Bahari via mapio.net


Berbagai lagu masyarakat nelayan Indonesia juga turut dipamerkan bersama dengan cerita-cerita rakyat yang berhubungan dengan dunia kemaritiman di Indonesia. Koleksi-koleksi ini diharapkan membuat bangsa kita tidak melupakan kejayaan bahari yang pernah dan akan selalu dimilikinya. Ya, kita adalah bangsa yang besar karena teritori laut yang dimiliki.

Sejarah kemaritiman Indonesia

Sejarah kemaritiman Indonesia sudah dimulai ratusan tahun yang lalu, sejak jaman raja-raja Nusantara. Hal-hal yang berhubungan dengan sejarah tersebut juga menjadi koleksi berharga yang terdapat di Museum Bahari. Foto-foto serta lukisan raja-raja maupun pahlawan Indonesia yang berhubungan dengan kemaritiman terlihat di museum ini.

Replika kapal via setuparch.blogspot.com

Fyi aja sih, pengunjung juga bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai beberapa raja tersebut, diantaranya adalah mengenai Raja Sriwijaya. Tidak hanya sejarah masa lalu, tetapi sejarah dan perkembangan teknologi perkapalan juga bisa ditemui di museum ini. 

Peralatan TNI AL

Saat ini keamanan wilayah laut Indonesia berada di bawah wewenang TNI Angkatan Laut. Karena itu di museum yang banyak menyimpan sejarah kemaritiman tanah air, juga disimpan berbagai perlengkapan yang digunakan oleh tentara nasional tersebut. Ay ay captain!

Peralatan persenjataan yang digunakan TNI AL menjadi salah satu jenis koleksi museum ini. Terdapat juga berbagai jenis peta dan perlengkapan kartografi yang digunakan oleh TNI AL maupun masyarakat maritim Indonesia lainnya.

Museum Bahari menempati sebuah bangunan berlantai 3 yang dulunya digunakan sebagai gudang untuk menyimpan rempah-rempah milik VOC. Bangunan yang didirikan tahun 1652 ini, menghadap ke teluk Jakarta yang sangat Indah. Disamping bangunan museum, terdapat menara Syahbandar yang didirikan sejak 1839.

Menara Syahbandar via thearoengbinangproject.com


Untuk bisa menikmati keindahan museum dan berbagai koleksi di dalamnya, kita bisa menyewa mobil carteran melalui Docar. Dengan layanan ini, kunjungan ke museum yang memiliki berbagai koleksi mengagumkan tersebut akan menjadi lebih lancar dan nyaman. Docar tak hanya melayani kota Jakarta, tapi juga melayani kota lainnya antara lain Surabaya, Bandung, dan Malang.
Museum Bahari menyimpan berbagai koleksi yang sangat mengagumkan seperti perahu atau kapal, peralatan nelayan, bukti-bukti sejarah maritim dan peralatan TNI AL.


Header image credit: cityseeker.com


Beberapa hari yang lalu saya harus melakukan pembatalan atau cancel tiket pesawat yang sudah dipesan. Ceritanya, saya harus mengganti tanggal penerbangan atau menerima pengembalian dana. Mudahnya, saya melakukan semuanya itu melalui aplikasi mobile Traveloka. Jadi, tidak mengganggu jadwal liburan ena-ena milik saya.

Tentu, bukan rahasia lagi kalau melakukan cancel/refund tidak mendapatkan pengembalian dana sebesar 100% (kecuali kondisi tertentu). Sudah banyak sekali pengalaman dari teman-teman akan hal ini.

Tetapi, ada biaya tertentu yang dibebankan kepada penumpang pesawat tersebut. Yowis, daripada enggak dapat kembalian, saya harus melakukan refund kan?

Refund adalah pengembalian uang dari pihak maskapai penerbangan kepada penumpang pesawat yang membatalkan tiket penerbangannya. Tentu saja, cara rahasianya adalah melakukan pemesanan tiket yang refundable. Bagi yang tidak refundable bagaimana? Ya, sayang sekali, tiket pesawat tersebut tidak bisa dibatalkan.

Bagaimana langkah melakukan refund tiket di Traveloka?

Cukup mudah, caranya kamu harus terdaftar terlebih dahulu sebagai pengguna Traveloka. Tenang, mendaftarnya enggak perlu mengantri layaknya mbayar tagihan listrik kok. Cukup duduk manis di depan laptop atau ponsel pintar dan menunggu email konfirmasi.

Setelah kamu terdaftar sebagai member alias pengguna Traveloka, cukuplah login dan mengikuti langkah-langkah (sesuai pengalaman saya) berikut ini:

  1. Buka aplikasi mobile Traveloka. Bukan aplikasi Twitter loh ya, walaupun dua aplikasi ini memiliki ikon yang hampir mirip.
  2. Masuk ke bagian Pesanan Saya/My Booking 
  3. Pilih Tiket Penerbangan/Flight E-Tickets untuk memilih pesanan yang akan kita refund.
  4. Kemudian aturlah pesanan mana yang akan dilakukan refund dengan cara masuk ke bagian Pesanan/Manage Booking 
  5. Pilih Refund atau Rescheduled. Refund untuk pengembalian dana dan rescheduled untuk mengganti jadwal penerbangan. Sekadar informasi saja, untuk proses pergantian jadwal penerbangan, penumpang dikenakan biaya yang jummlahnya tergantung kebijakan masing-masing maskapai. 
  6. Kemudian Isi formulir refund secara lengkap. 
  7. Terakhir, duduk manis dan tunggu kiriman email dari Traveloka yang memberitahukan bahwa kamu telah melakukan proses pembatalan penerbangan. 

Mudah sekali bukan caranya?


Kalau bingung formnya, kamu akan mengisinya seperti ini. Pokoknya diisi dengan lengkap terkait account bank holder, account number, bank dan branch bank tersebut. Nah, untuk bagian Reason to Refund Request, kamu bisa membiarkannya kosong atau mengisinya seperti saya. Jika ada bencana alam, sebaiknya diisi dengan Force Majeur karena akan ada penanganan yang berbeda.

Form refund dan Term & Conditions yang harus dibaca dan disetujui

Jika proses refund sudah diproses, maka pada aplikasi mobile Traveloka akan ada notifikasi bahwa pesanan sedang diproses (currently being processed).

Nah kalo udah gini santai aja. Tunggu emailnya hehehe...

Jika request sudah selesai dan dana sudah dikembalikan. Maka status refund booking kita akan completed seperti ini.

Selesai!

Tentang biaya nih, jika melalui Traveloka, penumpang dapat berapa persen?

Pengembalian dana refund biasanya tidak terlalu lama, sebab tiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang berbeda. Kemudian untuk jumlah pengembalian dana, kamu bisa memeriksanya langsung melalui refund Traveloka. Ingat, setiap maskapai tentu memiliki jumlah refund yang berbeda.

Lama enggak sih pengembalian dana refund dari Traveloka?

Enggak lama kok, cuman tergantung kebijakan dari masing-masing maskapai saja. Pengalaman saya, sewaktu melakukan refund tiket Lion Air melalui Traveloka, hanya perlu sekitar 4 jam saja. Mungkin untuk maskapai lain seperti Citilink, Garuda Indonesia, Sriwijaya atau yang lainnya juga sama saja.

Nah, nanti akan dapat email yang menyatakan bahwa dana sudah berhasil direfund. Seperti ini.


Oh iya, kamu tidak bisa membatalkan permintaan refund dana ketika sudah diajukan. Wah, pikir-pikir dulu ya sebelum request refund. Selain itu, jika ada pertanyaan, kamu bisa dengan mudah kontak ke Traveloka selama 24 jam melalui email cs@traveloka.com atau hubungi ke 0804-1500-308. Termasuk tentang syarat dan ketentuan refund atau reschedule.

Yup. Gampangkan. Jadi, kalau untuk pengembalian dana melalui Traveloka memang mudah. Toh, kita semua ingin mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan bukan?

Baca juga: Solusi Logistik untuk Pengiriman Lebaran dan Idul Fitri

Jika ada pertanyaan maupun pengalaman, boleh kok kamu bagikan di kolom komentar. Have a nice day!


Beberapa waktu yang lalu saya mencoba melakukan shooting dengan Xiaomi Yi 4K untuk mendapatkan komparasi fitur EIS yang disematkan. Ya, itung-itung untuk bahan perbandingan pada action cam lain yang ada dipasaran.

Sayangnya, saya tidak cukup banyak pengetahuan dalam hal melakukan komparasi kamera. Walhasil, apa yang saya rekam kurang begitu memuaskan. Begitu sih kata teman-teman saya.

Oh iya, buat teman-teman yang belum tentang EIS, enggak perlu pusing kok. EIS atau Electronic Image Stabilization pada dasarnya adalah fitur yang disematkan pada Xiaomi Yi 4K atau Xiaomi generasi kedua. Fitur ini merupakan stabilisasi gambar secara elektronik untuk meminimalisir guncangan kamera (handheld).

Baca juga: Iseng-iseng Slow Motion Xiaomi Yi 4K

Fitur stabilizer EIS ini hanya dapat aktif dengan pengambilan video pada resolusi 960, bukan 1080 maupun 720. Sehingga, rasio pengambilan akan lebih square daripada biasanya. Tapi, untuk masalah kualitas, tidak menurun jauh kok. Tergantung skill editing kita nantinya.

EIS hanya dapat digunakan pada resolusi 960. Baik 60 maupun 120 fps.






Sedangkan pada resolusi selain 960, sayang sekali... EIS tidak dapat digunakan
Setidaknya sejak awal kita sudah memiliki konstrain tertentu untuk melakukan rekaman video. Artinya, pengambilan video yang kita lakukan akan memotong bagian atas dan bawah jika menyesuaikan orientasi landscape (16:9). Sebab, pengambilan dengan menggunakan EIS akan menyisakan border hitam di sisi kanan dan kiri video karena rasionya 4:3.

Resolusi 960 menyisakan frame border hitam (kiri), sedangkan resolusi 720/1080 akan lebih baik (16:9)



Kemudian, apakah fitur EIS ini cukup berguna untuk merekam video? Menurut saya, fitur EIS pada Xiaomi Yi4K ini memang sangat berguna, terlebih ketika action cam kita gunakan untuk merekam kondisi jalan yang membuat getaran-getaran kecil pada hasil video.
Bagaimana untuk aktivitas vlogging (bukan motovlog)? Well, kualitasnya cukup bagus kok. Seperti yang saya katakan di atas, fitur ini akan meminimalisir share atau guncangan pada hasil rekaman. Apalagi, action cam kita didukung dengan gimbal 3-axis atau bahkan 5-axis. Wah... wah, bikin ngiler aja.

Rekaman komparasi fitur EIS tersebut dapat kamu lihat pada video berikut ini:


Baca juga: Xiaomi Yi 4K: Siap Bersaing dengan GoPro?

Well, dengan harga Xiaomi Yi 4K yang 3juta-an dan dibekali fitur EIS untuk membuat videoo tetap tajam meskipun kita memotret tanpa tripod, saya rasa cukup worth it. Ya, walaupun stabilizer secara elektronik tentu tidak memuaskan layaknya stabilizer eksternal seperti gimbal.


Tidak ada kata terlambat untuk jatuh cinta. Pun begitu ketika saya baru menyadari untuk jatuh cinta kepada Ghibli untuk film Spirited Away layaknya Chihiro yang kesengsem pada Haku.

Tunggu dulu! Agar artikel ini dibaca dengan niat yang tulus dan sungguh-sungguh, maka akan lebih baik jika sembari memutar Always With Me dan The Name of Life atau jika kamu pengguna Spotify, bisa memutar playlist Joe Hisaishi
Pun, saya tak perlu menyalahkan Hayao Miyazaki yang membuat sebagian orang seperti saya ikut hanyut dalam Spirited Away. Sebuah film anime yang rilis di tahun 2001. Ya, 16 tahun yang lalu dan baru saat ini saya jatuh cinta.

Bercerita tentang kehidupan di dunia roh, Spirited Away tidak menyeramkan seperti Sadako maupun Hantu-hantu Bersusu versi Indonesia yang justru membuat penonton semakin gelisah. Geli-geli basah.

Spirited Away melahirkan hantu dalam bentuk yang berbeda. Ya memang harus beda dong, memangnya anak-anak kepikiran buat mesum saat menonton Sandy Cheeks berbikini? Hambok pikir cah cilik ameh ngaceng nonton striptis tupai? Lak yo lucu!

Sebuah versi sensor yang sangat embuh - via Bain Saptaman di Kompasiana


Ada satu lagu dari Spirited away yang membuat saya kesengsem. Telinga saya seperti habis ena-ena dan untuk memaknai jargon internesynel dalam istilah kekinian disebut dengan eargasm. Lagu dengan judul The Name of Life tersebut diramu dengan apik oleh Joe Hisaishi.

Tak hanya Spirited Away, The Name of Life pun cocok untuk dinikmati semua umur. Ya, bagi kalian yang kebetulan terjebak kemacetan atau terjepit nyaman di dalam kereta komuter, lagu ini sudah sepantasnya menemani headset yang menyumpal lubang telinga. Sungguh.

The Name of Life muncul pertama kali dalam film ini ketika Chihiro dan orang tuanya mengendarai sebuah mobil sedan menuju rumah pindahan. Pada saat itu, Chihiro digambarkan sebagai anak yang menyebalkan dan senang menggerutu. Sebuah sindiran bagi generasi super-mega-duper-instan versi kekinian yang cuman mau enaknya saja.



Ketika mendengarkan The Name of Life, dentingan piano terasa sungguh menyakitkan. Ya, sebuah alunan untuk mengingatkan Chihiro yang kelak akan mengubah kedua orang tuanya menjadi babi. Dentingan ketamakan kedua orang tua Chihiro yang mengusik dunia arwah.

Progresi chord yang ada di The Name of Life memang menyakitkan untuk didengar. Namun, itulah letak kerinduannya untuk diputar kembali. Sejauh ini, hanya ada dua alunan serupa yang pernah saya tahu. Yakni Sukima Switch dengan Boku Note dan Nobue Uematsu dengan Suteki Da Ne.

Saking indahnya, The Name of Life seolah memberikan dua nuansa yang dicampur jadi satu. Merasakan kesedihan yang dialami Chihiro dan petualangan di dunia arwah bersama Haku dan Nenek Imoet Yubaba.

Selain The Name of Life, Spirited Away juga mengenalkan karya lain dari Joe Hisaishi seperti Always With Me (Itsumo Nando Demo). Mungkin, saya sedang jatuh cinta pada Joe Hisaishi dan karya-karyanya.

Ya, alunan denting piano yang menangis dan sedih ketika didengar. Akan tetapi, selalu rindu untuk terus diputar.

It hurts to hear, but it's good. I feel the same. It's so sad yet makes you feel happy.




Header image credit: Inquirelive

Good Ideas. Great Stories.

Feel free if you want to send an email to me and ask anything, or just to say hello!

hello@jungjawa.com

Copyright © jungjawa 2022