Berkah Menjadi Mahasiswa Lama dan Amanah untuk Dedek-dedek Gemesh



Terkadang, menjadi mahasiswa semester akhir kok ya membawa berkah tersendiri. Loh, bukan mahasiswa akhir yang biasa-biasa saja ya. Emang kayak situ, baru semester tujuh, lagi nggarap skripsi terus koar-koar di media sosial.

"AKU KAPAN LULUSNYA???"

Hambok ya jangan manja amat. Baru saja semester tujuh sudah merasa menjadi mahasiswa paling sengsara dalam menempuh lamanya masa studi. Tidak pantas kalian menyandang gelar mahasiswa abadi! Cih!

Baca juga: Muda, Beda dan Berkarya

Sesungguhnya, kalian yang masih mengulang Kartu Rencana Studi (KRS) sebanyak tujuh kali alias 3,5 tahun itu masih termasuk usia yang relatif muda dalam menempuh masa studi. Kalo ndak percaya, lihat saja KRS mahasiswa fakultas sebelah. Kalo dilihat dari raut wajahnya sudah tergaris angka dua digit yang mencerminkan jumlah semesternya.

Saya tidak akan membahas panjang lebar tentang masa studi. Sebab, apalah arti masa studi jika lamanya studi tidak dibarengi oleh pemahaman studi yang baik. Lha wong yang studinya lama aja ndak lekas paham, apalagi yang masa studinya cuman mak crit mak plekenthur. Nggih mboten?
Menjadi mahasiswa yang sudah bertahun-tahun menghabiskan waktunya untuk mengamati pergerakan kampus adalah nikmat tersendiri. Memerhatikan bagaimana dinamisme birokrasi, pembangunan sarana dan prasarana, serta mengamati bagaimana pertumbuhan dedek-dedek gemesh yang kok ya kalo ngampus ndak ada bedanya sama nge-mall. Duh dek paringono aku iman sing kuat.

Lahan parkir kampus adalah saksi bisu tentang masa studi bagi mahasiswa semester akhir dan semester lama. Jika kamu sudah kesulitan untuk menemukan lahan parkir yang kosong, sudah pasti, kamu adalah mahasiswa semester akhir. Jika jadwal sidang tugas akhir kamu sudah rebutan dengan adik kelas, maka tunaikanlah kewajibanmu untuk segera lulus.

S E G E R A!

Jika kantin kampus sudah tidak menyediakan tempat untuk menyandarkan bokongmu, maka itu juga pertanda bahwa kamu harus segera L U L U S!

Mengamati tentang bertambahnya jumlah populasi mahasiswa baru yang berbanding lurus dengan naiknya jumlah kendaraan adalah kenikmatan tersendiri. Mungkin, tahun pertama kita kuliah tidak akan menemukan kemacetan, parkir sulit hingga tempat makan yang habis dilahap dedek-dedek gemesh.

Tahun pertama, kedua dan ketiga memberikan kita wawasan dan tak jarang membuat bangga dengan gelar yang sungguh-amat-sangat mbelgedhes sekali, agent of change. Gelar yang membuat kita bisa membusungkan dada dengan sok keren lan mbois tenan. Haiyah!

Hingga suatu saat, memori nostalgia akan segera muncul ke permukaan.
"Dulu, tahun 2011 jalan ini ndak macet ya"
"Wah, dulu burjo utara belum pindah ke selatan ya"
Ya, nostalgia yang bisa berubah jadi nostalgila jika kemudian meratapi nasib tak kunjung lulus jua. Meminjam lirik dari Koboy Kampus ciptaan dari The Panas Dalam, akan ada waktu bagi seorang mahasiswa lama untuk mendengar hal ini dalam pikirnya, "Lalu kapan saya akan diwisuda. Adik kelas sudah lebih dulu."

***

Entah apa yang dipikirkan oleh dedek-dedek gemesh yang sedari tadi memandangiku sembari mencetak KRS perdana miliknya. Sedangkan aku, masih berkutat menyusun lembar-lembar skripsi dan ... ya KRS juga sih.

Baca juga: Tentang Pecel yang Ingin Naik Kelas

Dalam hati yang terdalam, saya hanya bisa berbisik pelan dan berpesan cukup singkat:

"Dek, senyummu itu jangan dilama-lamain di kampus ini ya. Cukup 8 semester saja."


Solo, 6 September 2016

---
Artikel ini pertama kali dipublikasikan melalui akun saya di Katanium dengan judul Berkah Menjadi Mahasiswa Lama dan Amanah Dedek-dedek Emesh

Komentar

  1. Tep biar sah kudu tandas sampai 14 semester, pun menuju 15 tapi nggak dihitung sama pihak kampus karena kasian biar lulus :-D

    BalasHapus
  2. Kemarin baru aja berkunjung ke kampus, ternyata tempat parkir bertambah banyak... Nyaman emang hidup sebagai mahasiswa, bangun siang- dosen sering nggak masuk- dapat diskon di mana-mana- kalau salah wajar, masih mahasiswa. Mau main naik gunung ayo aja kan libur dua bulan...

    indahnya..

    BalasHapus
  3. I feel you. Pas telat skripsi dulu baru nyadar kalau udah tua dan adek mahasiswa baru itu menggemaskan

    BalasHapus
  4. Dulu 1-1 nya alasan dan motivasi harus lulus cepet, itu Krn sistem kampusku di Malaysia ga pake sistem KRS. Jd kalo gagal di makul yg sdg diambil, itu hrs ulang semuanya, dan biayanya dobel dari yg semula :D. Lgs kepikiran Ama papa. Jd ga ada cerita lama2, fokus belajar hanya demi cepet lulus :D. Jd bisa dibilang aku lumayan kuper pas kuliah dulu :D. Sedikit nyesel, apalagi gabsempet berorganisasi segala. Tp ya sudahlaaah :D. Milihnya begitu :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kondisi keadaan yang bikin kita melewati batas ya? Semangat!

      Hapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Pengalaman Pengembalian Dana (Refund) Tiket Pesawat di Traveloka

FONT UNTUK NUANSA RAMADHAN DAN IDUL FITRI