Muda, Beda dan Berkarya

anak-muda-bikin-karya



“Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” - Bung Karno

Masa muda adalah masa keemasan, masa dimana kamu bisa bertahan menyelesaikan masalah sesulit apapun. Masa berubah ataupun masa membuat perubahan.

Saya liat, anak anak muda sekarang terjebak dalam skema hura-hura dan hedonisme yang melenakan, banyak dari mereka maunya yang simple, maunya yang nyaman, maunya ikut arus aja.

Saya juga masih muda, masih 20-an. Masih suka nonton korea dan main main kesana kemari dengan alasan “mumpung masih muda” dan “kapan lagi begini” 

Tapi kemudian saya berpikir, apakah nyaman menjalani hidup begini begini saja, so typical. Saya lalu menarik benang merah kesuksesan para milyuner muda dunia dan sampai pada satu kesimpulan: mereka berbeda karena karyanya.

Tidak perlu panjang lebar berbicara tentang perubahan, apalagi berbicara sebagai anak muda yang merupakan agen penentu masa depan. Kita berbicara tentang makna untuk menjadi pembeda dan hidup berbeda saja dulu. Menjadi berbeda tidak mengharuskan kita untuk banyak berubah? Cukup membuat suatu ciri khas yang memiliki keunikan pembeda untuk diingat dengan baik oleh orang lain. Sesederhana itu.

Bos Facebook tidak pernah menyangka ia akan bisa memiliki satelit sendiri seperti sekarang, waktu itu pikirannya hanya sebatas membuat karya. Begitupun dengan bos Google, ia hanya berusaha berkarya dengan apa yang ia bisa. Melalui karya itulah yang membuat mereka berbeda.

Usia muda adalah usia perenungan, titik balik, sekaligus perumusan proyeksi masa depan. Mereka yang mau berkarya di usia mudanya adalah mereka yang menjadi berbeda dengan anak muda lainnya.

Berkarya tidak harus tentang menciptakan sesuatu yang wow banget seperti iPhone tandingan ataupun mesin pencari tandingan. Menulis dengan rutin dan arif menanggapi kritik serta komentar juga sudah termasuk berkarya. Menciptakan sebuah desain yang “berbicara” dan mengarsipkannya dengan rutin juga termasuk karya. Kamu juga bisa berkarya dengan seni lukis, craft, scrapbook dll, Apalagi membangun sebuah startup, itu jelas jelas karya. Memiliki faktor pembeda dengan menghasilkan karya adalah upaya kita untuk berterima kasih kepada keluarga dan lingkungan atas karunia usia muda.

Baca juga: Kenapa Anak Muda Harus Nulis di Internet?

Kuliah dengan baik dan menghasilkan IPK menjulang memang karya, tapi itu kewajiban. Bukan komponen yang membuatmu berbeda menurut saya. Kenapa? Karena dengan kemampuan dan usia mudamu, kamu bisa lebih dari sekedar IPK menjulang saja.

Keluar dari zona nyaman hura-hura, kurangi nyinyir di media sosial, berhenti mencari perhatian dengan hal tak berguna, ciptakan karya yang membuat kamu eksis dalam artian positif, dan konsisten dalam berkarya, itulah yang seharusnya kamu lakukan. Karena karya yang positif akan menuntun kamu pada banyak kesempatan besar lainnya. Juga peluang yang akan membawa kamu pada berbagai hal luar biasa.

Berkarya positif bukan berarti merenggut masa muda milikmu, tapi lebih kepada memberikan value kepada diri dan lingkungan, toh anak muda adalah mereka yang mampu menggabungkan tanggung jawab dengan kesenangan. Kamu tetap bisa menikmati masa mudamu, tapi dengan warna baru sebuah karya.

Baca juga: Alasan Kamu Bikin Karya: Tentang Uang atau Ngasih Value?

Kamu bebas berkarya dengan media apapun, asal bertanggung jawab dan memberikan impact positif bagi lingkunganmu. Karena karya merupakan tanda kamu adalah anak muda yang berbeda.



Image credit: pixabay.com

Tentang penulis
+Faizah Akhsan. Penyuka diving, basket dan penggila novel fiksi.  Read my blog at riffatakhsan.com or just contact me on Twitter at @riffatakhsan

Guest post adalah artikel yang ditulis oleh kontributor jungjawa.com. Bulan Oktober ini jungjawa.com bakalan ngebahas tentang Pemuda Indonesia. Pengen ikutan bikin guest post juga? Prove your existence and send your email to hello@jungjawa.com with subject [Guest Post]_Judul Post_Author. Good luck! 

Komentar

  1. Berkarya selagi muda, habiskan jatah gagal mumpung masih muda, biar pas udah tua tinggal ngabisin jatah suksesnya X)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berkarya pas masih muda, kalo udah tua tinggal menikmati karyanya om :)

      Hapus
  2. "Saya liat, anak anak muda sekarang terjebak dalam skema hura-hura dan hedonisme yang melenakan, banyak dari mereka maunya yang simple, maunya yang nyaman, maunya ikut arus aja." saya juga melihat seperti itu ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kita melihat menggunakan kacamata yang sama. Kacamata umum seperti yang banyak orang lihat. Tapi jangan skeptis, kadang kita perlu mengganti kacamata untuk bisa melihat mereka yang berkontribusi :)

      Hapus
  3. Keren, lebih baik kehilangan masa muda daripada kehilangan masa depan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih baik merencanakan masa depan daripada sibuk memikirkan masa lalu.

      Hapus
  4. Baca tulisan ini gua jadi makin semangat karena di angkatan sekolah gua, kayaknya cuma gua yang suka nulis di blog. Jadinya gua bisa bikin kesempatan ini makin menjulang mumpung belum ada saingan wkwkwk.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Pengalaman Pengembalian Dana (Refund) Tiket Pesawat di Traveloka

LOGO BARU PIZZA HUT