Balada Murahnya Harga Domain .id

harga-domain-id-murah


Ibarat rumah, domain yang kita gunakan untuk ngeblog adalah alamat rumah. Semakin singkat maka akan semakin mudah untuk diingat. Tentu saja, hal ini sifatnya relatif. Tidak semua situs memiliki domain yang pendek akan menjadi populer.

Kabar bagus, pemerintah mulai concern terhadap internet dengan meluncurkan website 1juta.id. Menawarkan gimmick menarik dengan menggunakan domain dot id yang diidam-idamkan sebagai Country Top Level Domain.
Merupakan program Kementerian Komunikasi dan informatika yang memberikan domain tingkat tinggi .ID dan hosting gratis bagi UKM, Sekolah dan Pondok Pesantren.
Apalagi seperti yang diberitakan oleh Kompas pada awal tahun 2016 lalu, penggunaan domain berekstensi dot id meningkat pesat. Menjadikannya sebagai tren positif bahwa negara kita sudah mulai memiliki kecenderungan untuk semakin ‘melek internet’.

Koar-koar domain dot id tidak sampai di situ saja. Berbagai penyedia jasa hosting (tentu domain juga) ikut serta meramaikan program ini. Bahkan, sampai ada yang mendiskon 96% atau kurang lebih harga domain dot id menjadi Rp. 18.000 saja. Siapa yang ndak kepincut kalo gini ceritanya?

Tapi, semua itu tadi hanyalah harga di tahun pertama. Setelahnya? Ya, jadi harga normal menjadi sekitar 500 ribu rupiah per tahun. Bayangkan saja, jika dibandingkan dengan domain berekstensi dot com dan dot net, biaya sebanyak itu bisa untuk memperpanjang selama 3 tahun!

Satu juta id


Apalagi, orang Indonesia itu sensitif sekali untuk masalah harga. Contohnya saja, ketika menggunakan ecommerce untuk berbelanja. Selalu membandingkan harga barang dibeberapa ecommerce sekaligus. Pokoknya cari yang murah dan menguntungkan. Ketika menemukan barang di Tokopedia tak lama kemudian mencoba mencari barang serupa di Bukalapak.

Eh ternyata, Bukalapak memiliki benefit bebas ongkos kirim dengan total pembelian minimal 200 ribu rupiah. Coba cek lagi ke Shopee, ternyata minimal ongkir hanya 70 ribu rupiah saja. As simple as that kalo saya bilang masalah harga yang jadi pertimbangan utama dalam memilih domain.

Belum lagi jika contoh lain seperti membandingkan paket data yang akan digunakan. Bahkan, mungkin sampai dihitung harga per gigabyte yang ditawarkan. Sensitif sekali.

Enggak jauh dari domain, memilih layanan hosting juga mencari-cari harga yang lebih murah. Membandingkan dengan disk space dan bandwith serupa, mau tidak mau pasti memilih yang lebih murah. Kalo bisa, bandwith unlimited dan kapasitas disk yang gratis. Karena, domain dan hosting memiliki problem yang sama yakni cost konsumsi per tahun.

Oke, mungkin di tahun pertama hanya 500 ribu saja (bahkan gratis). Namun, jika tahun selanjutnya harus membayar sebesar 500 ribu sedangkan harga ekstensi dot com hanya sepertiganya, pilih yang mana?

Biaya pertahun yang harus dikeluarkan terhadap penggunaan domain dot id inilah yang perlu diperhatikan. Ada kelebihan tersendiri di tahun pertama. Apalagi, harga domain dot id yang nyaris gratis sangat menarik untuk diikuti.

Program 1juta.id pun menawarkan domain dengan ekstensi tertinggi menggunakan dot id. Lebih meng-Indonesia dalam pesona identitas. Selain kebanggaan, tentunya lebih ramah terhadap google.co.id (benarkah?).

Murahnya di tahun pertama? Selanjutnya 500 ribu per tahun.

Menurut program 1juta.id, penggunaan ekstensi dot id lebih mengutamakan sekolah, pondok pesantren, komunitas dan desa untuk hadir di internet (ehm... desa.id bagaimana dong? Itu second level domain bro). Tapi setelah satu tahun, apakah program ini efektif melangsungkan eksistensi domain dot id tadi?

Harga hampir setengah juta rupiah per tahun bukanlah perkara mudah. Mungkin, faktor keamanan domain ini lebih jelas. Karena harus menyertakan identitas diri dan nama domain yang related pada saat registrasi. Artinya, domain dot id dalam proses verifikasi pendaftaran lebih ribet alias tidak semudah dot com.

Ada cost. Ada lead. Bagaimana? via pixabay.com


Domain dot id sendiri diluncurkan pada tanggal 15 Januari 2014 oleh PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonasia). Sebenarnya, selain Country TLD seperti .id, ada banyak domain lainnya yakni Country SLD (Second Level Domain). Contohnya co.id, biz.id, my.id, web.id dan sebagainya.

Memilih domain dengan ekstensi super (dan harga super juga tentunya) akan membuat kita berusaha keras menjaganya. Kalo cuman untuk main-main, rasanya sayang sekali jika harus ngurusin ekstensi dot id selama satu tahun.

Domain yang Lebih Profesional

Lebih baik, domain dot id digunakan untuk konten yang profesional/work related. Seperti galleri, portofolio atau pun showcase yang bisa kita tunjukkan ke klien. Ya, selain looks cool, nuansa profesionalnya juga dapet.
So, yeah domain with id extension are still awesome. But wait, are you going to get one too?
Kalau memang lebih memilih domain dot id, lebih baik menjaganya untuk hal-hal yang memang profit oriented. Kalau memang bagus, buatlah situs tersebut memuat apapun tentang opportunity yang memang untuk profit. At least, bisa mengimbangi dengan biaya per tahun yang dikeluarkan. A must do for everyone. I think.

Kalau tahun depan gagal membayar 500 ribu, gimana dong?


Header image credit: pixabay.com/

Komentar

  1. Ini salah satu cara PANDI mendulang uwang. :D
    Padahal klo dipikir-pikir, secara teknis bikin .id nggak jauh beda sama .web.id, atau .my.id toh?

    Mungkin, dipatok harga mahal karena prediksinya yang beli domainnya itu orang-orang asing pakai mata uang dollar, wkwkwkw.

    BalasHapus
  2. Temanku ada yang beli id pas kemarin murah.
    Kalau aku mah penting tiap tahun nggak bayar, hahahaha. Konsekuensi selama satu tahun minimal ada 20 tulisan tiap tahunnya :-D

    BalasHapus
  3. yg penting gimana build blognya sih wkwkwk

    apalagi pemain blog otomatis pasti pada cari yg gratis" dan murah wkwkwk

    untung, deindex, buang deh gak usah diperpanjang wkwkwk

    BalasHapus
  4. Kalau kemarin gak ikutan promo gratisan yang ditawarkan beberapa penyedia layanan domain dengan gratis domain .id , aku ga bakalan bisa punya domain .id selama setahun.

    Harga yang dipatok pandi untuk domain .id sebenarnya terlalu mahal. Gak wajar banget harga segitu untuk sebuah domain. Mending beli .com

    BalasHapus
  5. Aku juga sempat punya domain dot id untuk buat portofolio online pas lagi promo itu, tapi ya gitu, gak diterusin ehehehe
    Akhirnya, ya, tetap jalan pelan-pelan bersama domain dot com deh. Lebih bersahabat.
    Btw, dari post ini aku baru tau lho ada yang namanya second level domain ehehehe :/

    BalasHapus
  6. Ada tips gimana caranya supaya biaya tahun kedua 'nutup' dari domain yg kita punya? Jika kita bukan pedagang online?

    BalasHapus
  7. Ada tips gimana caranya supaya biaya tahun kedua 'nutup' dari domain yg kita punya? Jika kita bukan pedagang online?

    BalasHapus
  8. Berarti pasar, katakanlah agency, lebih suka domain id, ya?

    BalasHapus
  9. sempet beli satu domain .id kemarin waktu awal tahun. Maklum masih obral.
    Beberapa bulan lagi dah harus di perpanjang. Tapi melihat angka 500ribu kayaknya koq harus pindah ke lain hati.
    Muahal banget bo'

    BalasHapus
  10. *angkat tangan* <-termasuk yang beli domain .net seharga 18k

    BalasHapus
  11. Aku baru tahu ada second level domain. Ehehe

    BalasHapus
  12. Coba dulu pake blog, sudah keren dan ahli baru coba ke domain.

    BalasHapus
  13. makasih infonya, saya nggak negerti masalah domain, apasih kelebihan domain yang beli dibanding yang gratis?

    BalasHapus
  14. BTW, saat ini ketika komentar ini saya tulis, Renew dan Transfer sekitar 135rb/Tahun, Domain saya sudah Reserved 2 Tahun malah :D


    Saya yakin sekali, kedepannya Domain .id ini akan Normal di 135rb, bahkan lebih murah dari itu.

    Promo Renew 135rb itu sekaligus menjadi jawaban Artikel ini yang khawatir mengenai murah diawal, mahal direnew.

    Domain saya terus terang saja beli saat harganya cuma 10rb :D


    Tips: Kalau ada Promo, mending Renew sekarang juga meski belum mendekati Expired, toh kita tidak rugi, misalnya 6 bulan lagi expired, maka kalo kita renew, total kan jadi 1,6 bulan.


    Siapa tau kan ya 2 tahun kedepan, .id sudah 135rb bahkan lebih murah harga normalnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Pengalaman Pengembalian Dana (Refund) Tiket Pesawat di Traveloka

LOGO BARU PIZZA HUT