Tentang Passion dan Impian Yang Lo Kejar

tentang passion dan mengejar impian

Akhir-akhir ini banyak banget seminar motivasi yang hadir diberbagai kampus, termasuk kampus gue. Tapi, ada yang bikin gue heran dari banyak acara seminar yang dilakukan. Baik itu dari segi pembicara yang diundang maupun topik yang dibahas.

Gini, paling banyak yang dibahas di seminar motivasi ya seputar keinginan, hasrat dan kemauan untuk mengejar apa yang dirasa itu kita sukai. Tapi, kenapa kita harus mengejar sesuatu yang kita sukai saja? Bagaimana jika kesenangan yang kita kejar itu merupakan hal yang buruk? Apakah sesuatu yang kita senangi selalu berdampak baik bagi diri kita?

Apalagi gue perhatikan banyak banget pembicara yang sering ngomongin masalah passion. Iya sih, setiap orang pasti punya passion di bidang tertentu. Tapi, apakah passion itu harus dikejar? Di sini gue mulai mikir kalo yang namanya passion itu udah terlalu overrated. Coba kita pikirkan lagi.

Selain itu, banyak banget kutipan yang nyuruh kita buat follow passion yang kita miliki, kerja sesuai passion atau apalah-apalah yang pokoknya harus passion-able. Pola pikir kita kek dipaksa untuk menerima gitu aja bahwa kita harus serta merta mengejar passion. Sehingga sukses bisa gitu aja datang dengan mudah ke kita atas nama passion yang kita ikuti. Apalagi kalo kita udah mengejar passion, berarti kita udah separuh jalan menuju sukses gitu? Gue rasa nggak.

Bentar dulu, tulisan ini bukan ngajak lo buat against all rules yang diajarkan di berbagai seminar motivasi. Tapi buat bikin lo back to reality and things we look forward too. Gak ada salahnya kan mencoba berpikir dan mengevaluasi keyakinan yang kita miliki? Kalo misal tulisan ini emang salah, berarti ya emang salah. Tulisan ini gue bikin agar kita sadar, bahwa kita masih punya akal yang bisa dipake buat mikir. Lagian akal yang ada nggak cuman aksesoris pajangan yang mampir nempel di badan lo kan?

Buat ngejar passion, lo harus ngerti apa itu passion. Pertama lo harus tau passion yang ada di diri lo sendiri. Lo bisa baca tulisan dari banyak sumber terutama buku-buku tentang bagaimana mencari passion yang benar. Tapi apakah itu udah cukup? Nggak. Orang yang lebih ngerti passion yang lo miliki adalah diri lo sendiri. Buku, motivator atau orang lain cuman bisa ngebantu lo buat nebak aja.

Over expected sama passion yang salah bisa jadi masalah besar. Apalagi kalo udah ngehubung-hubungin passion yang ada harus bisa jadi pekerjaan. Gue pernah punya temen yang katanya punya passion menulis. Tapi apa yang terjadi? Ya dia gitu aja dengan mudahnya menyerah terhadap sesuatu yang udah ia senangi. Alasannya? Cukup simple sih, nggak bonafit di mata dia :)

And what does that tell you?

Emang sih passion bisa dijadikan dasar kerjaan buat lo, tapi kalo syarat-syaratnya terpenuhi. Apa aja? Ada tiga hal menurut gue. Pertama lo harus menemukan passion yang bener dari diri lo. Kedua, lo emang punya skill dibidang itu. Ketiga, harus ada market. Nah kalo tiga hal tadi udah bisa terpenuhi, congratulations, lo beruntung.

Tapi apakah ada kondisi ideal bahwa dengan passion yang kita miliki, kita juga punya skill dan market buat jadikan passion kita tadi menjadi salah satu kerjaan kita? Belum tentu. Soalnya masih banyak parameter lain yang harus dibahas. Nggak sesederhana itu.

via entrepreneurfail.com
In a nutshell, kalo nggak ada market yang mau nerima passion lo walaupun lo punya skill sekalipun, itu cuman hobi milik lo aja. Bahkan semisal lo punya passion dan market, tapi lo nggak punya skill, itu cuman dream job doang. Gimana caranya lo ngerjain passion yang lo punya tanpa skill sedikitpun?

Tapi, apakah skill nggak bisa dipelajari? Tentu saja bisa dong ya. Tinggal lo nya aja yang mau belajar dan konsisten apa nggak. Sederhananya, gue cuman mau bilang kalo passion itu nggak seenak yang lo bayangkan. Lo harus balik lagi ke kenyataan yang ada. Pun dengan passion, jangan terlalu overrated. Lagian, daripada lo pusing mikirin dan mencari-cari passion diri lo, kenapa nggak nyoba meningkatkan skill yang lo miliki saat ini aja?

Baca juga: Jadilah Kreator, Bukan Plagiator!

Manusia itu hidup untuk mengejar impian mereka. Dan harus ada rasionalitas atas impian yang mereka kejar. Berbahagialah buat kalian yang udah menemukan passion, tapi ingat, jangan cuman mengejar passion (aja)! Tapi kejarlah ketiganya, passion, skill and market.

"Because if we love what we do and do what we love then everything else is secondary"


Header image credit: picjumbo.com

Komentar

  1. Saya suka bercerita. Merasa bercerita itu ialah passion saya. Tapi, saya tidak pandai bercerita awalnya. Apalagi lewat tulisan. Dari 2012 mulai ngeblog, sampai sekarang dan ke depannya nanti. Saya akan terus meningkatkan caranya bercerita dengan baik. Soal market, setiap penulis pasti punya pasarnya sendiri. Kalo kata ERK, Pasar Bisa Diciptakan. :))

    BalasHapus
  2. Membahas passion dari sudut lain... lumayan membuka mata ho, bener juga Kak

    BalasHapus
  3. Postingan ini kayak seminar-seminar yang ada di Universitas. Huehehehe.

    BalasHapus
  4. Warbyasa. Kebetulan gue lagi goyah nih nyari kerja apaan biar gue nemuin ketiga aspek tadi. Passion, Skill and market.

    *mikir keras*

    BalasHapus
  5. Menurutku penting untuk hidup sesuai passion. Tapi yhaa itu tadi, kita harus sadar jalan yang akan kita lalui. Bahwa untuk menjalani sesuatu yang kita suka, pasti akan ada banyak banget tantangannya. Termasuk, mengejar passion bukan berarti kamu bakal sukses di dunia kerja. Sukses itu bonus. Tujuan yang paling utama, it makes you happier. As simple as that.

    Nah, passion bakal bisa bikin orang sukses (dan nggak cuma berujung hobi) kalau dia ngerti pasarnya, dia ngerti gimana cara ngembanginnya, dan dia nggak lempeng gitu aja begitu dihadapkan pada realita. Dia akan terus on fire dan memperjuangkan passion-nya! Heah!

    Btw, mungkin seminar motivasi belakangan ngangkat passion sebagai tema karena kebanyakan masyarakat Indonesia terlalu pragmatis dan punya tendensi untuk milih jurusan kuliah/pekerjaan yang apa-aja-deh-yang-penting-bisa-cepet-berduit. Yha, just my humble opinion.

    BalasHapus
  6. Bener juga sih ._. gue belum nemu passionku apa -_- aku suka nulis, tapi kuliah di teknik sipil. Harapannya sih bisa terus nulis dan kerja di sebuah kontraktor gitu. nghasilin duit dari nulis? itu bonus. Nghasilin duit dari ketekniksipilan? harus bisa *lah wkwkwk :D

    Keren juga daya pikirmu :)

    BalasHapus
  7. penting si menurut gua hidup menurut passion.
    dimana kita menjalani sesuatu pasti lebih nyaman karna sesuai dengan apa yang gua suka.
    Berharap si, hobi bisa dijadiin mata pencaharian juga. biar cari duit nya enak. :D

    BalasHapus
  8. "Lagian, daripada lo pusing mikirin dan mencari-cari passion diri lo, kenapa nggak nyoba meningkatkan skill yang lo miliki saat ini aja?"

    :")

    BalasHapus
  9. Passion gw cuman mau banyak berbagi kebahagiaan rejeki buat sodara2 yg kurang beruntung jadi apapun jalan nya yg penting halal dan hasil nya mari sebagian kita dermakan

    BalasHapus
  10. yaa bener, gua sering bingung dengan passion gua apakah gua ini sebagai photographer atau penulis dan bisa juga penari. mungkin gua harus milih salah satu dari itu biar ua bisa fokus untuk menambah skill dan market. yeahhh!!

    BalasHapus
  11. Jung, kenapa tulisanmu pas banget sama yang aku alami saat ini. Kemarin passion nulis sama internet marketing, tapi ternyata setelah diseriusin malah jatuh bangun, banyak nemu stuck-nya. Akhirnya banting setir, dengan skill yg selama ini aku punya (di bidang kelistrikan & teknik), aku buka toko listrik, and I found a passion there! Berdagang dan membantu orang di bidang yg aku kuasai ternyata menyenangkan sekali. I'm happy now! :)

    BalasHapus
  12. bener sih, aku juga masih bingung apa passion aku sekarang. bingung juga kemampuan aku dibidang apaan. *aneh

    BalasHapus
  13. Banyak parameternya. Selain passion itu sendiri, skill, dan market, gue rasa lingkungan juga memengaruhi deh, Rif.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Pengalaman Pengembalian Dana (Refund) Tiket Pesawat di Traveloka

LOGO BARU PIZZA HUT