Plester Kompres, Lindungi Anak Dari Demam Di Kala Hujan
Photo by rawpixel from Pexels |
Sakit memang tidak mengenal usia, bayi, anak-anak, tua, muda hingga dewasa bisa jatuh sakit. Apalagi di tengah pergantian musim, khususnya anak-anak dan bayi rentan terkena demam, hingga batuk pilek.
Si kecil yang terkena demam tentu membuat orang tua khawatir. Demam merupakan kondisi dimana suhu tubuh melebihi batas suhu normal manusia pada umumnya. Anak atau bayi dinyatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi 37 derajat celsius. Untuk mengukur suhu, gunakanlah termometer digital. Saat ini, penggunaan termometer air raksa sudah tidak dianjurkan lagi mengingat air raksa merupakan salah satu logam berat berbahaya. Jika kaca termometer pecah dikhawatirkan akan berbahaya bagi si kecil.
Jika si kecil mengalami demam, sebaiknya ibu harus tenang dan tidak panik. Ukur suhu tubuh si kecil dengan menggunakan termometer. Demam sendiri merupakan mekanisme perlawanan dari tubuh yang mengalami infeksi, jadi demam itu bukanlah penyakit sebenarnya namun demam merupakan sinyal dari suatu penyakit. Hindarkan si kecil dari dehidrasi dengan memberikannya air minum, kondisi tubuh yang panas cenderung akan menguapkan kandungan air dari dalam tubuh lebih banynak dibandingkan pada saat normal. Untuk menurunkan suhu, orangtua dapat menggunakan
Hansaplast plester kompres. Plester kompres ini mampu memberikan kesejukan hingga 8 jam karena dilengkapi dengan teknologi advanced hydrogel. Kelebihan lainnya si kecil tidak harus basah terkena air yang akan membuatnya kedinginan, dan tentunya lebih praktis.
Selain demam, si kecil pun sangat rentan terhadap luka. Kulitnya yang masih sensitif dan halus mudah terluka jika terkena bahan yang kasar. Maka dari itu orang tua wajib mengetahui cara penanganan luka, sehingga jika hal tersebut terjadi pada si kecil orang tua bisa sigap dan tenang menghadapinya. Selengkapnya tentang penanganan luka: https://www.id.hansaplast.co.id/majalah/kesehatan-dan-perlindungan/pengetahuan-membalut-luka
Selain demam, si kecil pun sangat rentan terhadap luka. Kulitnya yang masih sensitif dan halus mudah terluka jika terkena bahan yang kasar. Maka dari itu orang tua wajib mengetahui cara penanganan luka, sehingga jika hal tersebut terjadi pada si kecil orang tua bisa sigap dan tenang menghadapinya. Selengkapnya tentang penanganan luka: https://www.id.hansaplast.co.id/majalah/kesehatan-dan-perlindungan/pengetahuan-membalut-luka
Komentar
Posting Komentar