Jangan Mau Kalah, Anak Kecil Ini Saja Sudah Sering Naik Gunung

Artikel ini disponsori oleh Reservasi.com, penyedia layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel di Indonesia


Sudah lama sekali saya tidak naik gunung. Terakhir kali mendaki Gunung Slamet pada bulan September tahun 2015. Almost 2 years without watching sunset and sunrise on the top!

Bagi saya, mendaki gunung adalah salah satu cara untuk menghabiskan waktu liburan yang menyenangkan, seru, menantang, sekaligus melelahkan.

Perjalanan mendaki tak hanya berujung pada membelah belantara saja. Lebih dari itu.

Banyak sekali orang yang akhirnya ketagihan untuk mendaki gunung-gunung lainnya setelah melakukan pendakian pertama mereka. Sebab, gunung tidak hanya menawarkan panorama keindahan alam saja. Namun, berbagai tempat yang tak biasa kita temui ketika berada di bawah.

Gunung pun tidak hanya berkutat dipersoalan seberapa tinggi yang pernah kita daki atau seberapa banyak yang pernah kita taklukan. Singkat cerita, pendakian menawarkan panorama, drama dan motivasi dalam satu rangkaian perjalanan.

Entah benar atau tidak, masih banyak orang yang enggan untuk mendaki gunung. Apalagi mereka yang memiliki fisik yang cukup kuat, entah karena takut atau tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk melakukan pendakian.

Kalau kamu termasuk orang yang takut untuk mendaki gunung, saya memiliki beberapa kisah bocah kecil yang pernah mendaki. Ya, mungkin saja bisa memotivasimu untuk segera mengangkat tas carrier, jaket tebal, sleeping bag dan memulai langkah untuk pendakian pertama!

Max

Anak dari dari seorang dokter hewan asal Bali bernama Drh. Nyoman Sakyarsih ini sudah merasakan betapa indahnya pemandangan di samudra awan sejak usianya masih hitungan bulan. Sampai usianya sekitar 4,5 tahun, Max sudah mendaki lebih dari 25 gunung yang ada di Indonesia. Awesome!

Padahal, saya baru melakukan pendakian ketika umur sudah dua digit. Sedangkan Max, terpaut hampir 20 tahun dengan saya. Sungguh motivasi dan keinginan keras dari Max boleh dibilang tidak main-main.

Bahkan, Max sudah pernah sampai ke puncak tertinggi di Indonesia yang ada di Rinjani (3726 mdpl) saat usianya masih satu setengah tahun. Katanya, bocah ini juga pernah mendaki salah satu gunung di Nepal.

Max digendong bersama ibunya via wowcek.blogspot.com
Eits, tunggu dulu, jangan kamu pikir kalau Max mendaki gunung sendirian. Hal itu jelas tidak mungkin karena Max masih belum bisa berjalan saat melakukan pendakian pertamanya.

Bocah satu ini mendaki gunung dengan cara digendong oleh ibunya, Sakyarsih. Meskipun begitu, tetap saja anak kecil ini sudah mengalahkan orang dewasa yang belum pernah mendaki gunung.

Kegiatan yang tergolong sangat nekat ini dilakukan Sakyarsih agar dia bisa mengenalkan sang anak kepada alam sejak dini. Namun, wanita yang akrab disapa Nyomie ini tidak pernah memaksa anaknya untuk sampai ke puncak gunung.

Jika situasinya tidak memungkinkan, Nyomie lebih memilih berhenti mendaki sebelum mencapai puncak. Ia juga selalu membawa perlengkapan bayi lengkap bersama beberapa porter yang membantunya.

Menurut pengakuan Nyomie, Max terlihat selalu menikmati setiap langkah yang mereka lalui selama mendaki gunung.

Khansa Syahlaa

Di usianya yang baru 10 tahun, putri dari Aulia Ibnu Sina ini sudah mendaki puncak-puncak tertinggi yang ada di Indonesia seperti gunung Kerinci, Rinjani, Semeru, Latimojong, sampai Binaiya.

Bahkan Sangking gemarnya mendaki gunung, gadis cilik yang satu ini lebih memilih mendaki Gunung Rinjani dan Binaiya sebagai hadiah lebaran daripada dibelikan baju baru oleh orang tuanya.

Kegemaran bocah ini dalam mendaki gunung sepertinya tumbuh ketika diajak mengikuti kegiatan camping oleh keluarganya saat usia 4 tahun.

Pendaki cilik Khansa Syahlaa dengan semangatnya mampu mendaki Rinjani via netz.id
Lalu di usia 7 tahun, keinginan Khansaa untuk mendaki gunung pun semakin mencapai puncaknya setelah melihat keindahan Semeru lewat film berjudul ‘5 CM’.

Orangtua Khansa sendiri tidak pernah menghalang-halangi keinginannya untuk mendaki gunung asalkan tidak mengganggu kegiatan sekolah dan gunung yang akan didaki sedang dalam kondisi baik untuk didaki.

Orangtua Khansa bahkan selalu mendukung dan memberikan motivasi jika diperjalanan Khansa terlihat kelelahan. Mereka juga bahkan ikut Khansa sampai ke puncak gunung.

Namun Khansa tidak mendaki gunung dengan sembarangan. Ia selalu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan pendakian, misalnya dengan rutin olahraga agar tidak mudah lelah saat mendaki.

Sehingga, menurut orangtuanya, Khansa tidak pernah rewel, nangis, atau merengek minta pulang. Ia justru sangat menikmati setiap proses pendakian yang dilalui.

Arya Cahya Mulyana Sugianto

Seolah tidak mau kalah dari Khansa, bocah asal Pamekasan, Madura ini juga sudah mendaki 10 gunung saat usianya baru menginjak 5 tahun. Mendaki gunung seolah sudah ada dalam hati putra dari pria bernama Agus Sugianto ini.

Bahkan, ia pernah sembuh dari sakit panas hanya dengan dibelikan sebuah VCD berisi video pendakian gunung.

Arya aja sudah pernah ke Welirang, kamu kapan? via pulangkerja.com
Mendaki gunung pun seolah sudah menjadi fitrah dari keluarga ini karena ah Arya merupakan seorang pecinta alam. Sama seperti Max, Arya juga sudah mulai diajak mendaki gunung sejak usianya baru menginjak usia beberapa bulan dengan cara digendong.

Baru pada usia 5 tahun, Arya sudah mulai melakukan pendakian gunung yang sesungguhnya.

Gunung yang sudah Arya daki bersama ayahnya antara lain gunung Ciremai, Selamet, Sindoro, Wonotirto, Lawu, Rinjani, Agung, Welirang, Arjuno, dan Semeru.

***

Bagaimana? Hebat, bukan? Jadi jangan kalah sama mereka. Ayo buat rencana pendakianmu sekarang juga. Untuk pendakian pertama, kamu bisa coba pergi ke puncak gunung yang tingginya sekitar 2000 mdpl dengan jalur pendakian yang cukup mudah. Seperti Gunung Ungaran atau pun Gunung Prau.

Kalau ingin mendaki gunung yang letaknya jauh di luar pulau, kamu perlu membeli ticket pesawat online lebih awal sebelum harganya naik.
Contohnya kalau kamu berencana terbang dari Jakarta menuju Lombok untuk mendaki Rinjani. Maka, ada baiknya rencana perjalanan dan akomodasi sudah kamu susun sejak jauh hari.

Kamu juga bisa kunjungi situs tiket online Reservasi.com untuk mendapat promo tiket dengan penawaran harga terbaik. Siapa tahu, kamu bisa mendapatkan diskon yang ujung-ujungnya menghemat pengeluaran untuk pendakian. Siapa tau kan?

Angkat ransel mu sekarang juga kawan!

Komentar

  1. yalord. lama banget enggak naik gunung. terakhir argopuro tahun 2016. eh setahun ya. kemarinan naik krakatau itu mah bukan gunung ya? hahaha

    BalasHapus
  2. Saya ndak peduli naik gunung, mas. Harapan saja cuma naik gaji dan naik haji.

    *langsung dilempar ke Bengawan Solo*

    BalasHapus
  3. Gue merasa cupu banget kalo ada yang cerita tentang gunung. Karena belum pernah sekalipun melakukan pendakian. Palingan naik gunung yang udah ada tangganya dan udah dijadikan tempat wisata juga.

    Pengin sih, tapi ya belum ada niatan. Hahaha

    BalasHapus
  4. Belum pernah naik gunung sih tapi jadi goal di usia 20an ini, semoga kewujud :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Pengalaman Pengembalian Dana (Refund) Tiket Pesawat di Traveloka

FONT UNTUK NUANSA RAMADHAN DAN IDUL FITRI