Danis Syamra: Blog Sebagai Ladang Edukasi
School needs classes. Education is everywhere.
Danis Syamra atau akrab dipanggil Danis adalah seorang pengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar. Beberapa waktu lalu, Danis yang hobi menulis fiksi ini berkesempatan untuk ngobrol dengan Jungjawa mengenai blogger dan pendidikan di Indonesia.
Sebelum Danis mengenal blog, ia lebih sering menulis di catatan (bukan diary sih).
"Saat internet sudah mulai booming oleh seorang teman diperkenalkan dengan dunia blogging. Oleh dia aku dibuatkan blog, lalu diajarkan gimana-gimananya terus bikin syamra-danis.blogspot.com"
Write to educate
Sebelum Danis mengenal blog, ia lebih sering menulis di catatan (bukan diary sih).
"Saat internet sudah mulai booming oleh seorang teman diperkenalkan dengan dunia blogging. Oleh dia aku dibuatkan blog, lalu diajarkan gimana-gimananya terus bikin syamra-danis.blogspot.com"
Write to educate
Blogger yang udah mulai ngeblog sejak kuliah semester 2 ini mengungkapkan bahwa korelasi antara dunia blogging dan dunia pendidikan sangat dekat, bahkan cenderung saling berkaitan. Ada begitu banyak blogger yang membuat tulisan yang reaktif, informatif dan edukatif. Tulisan-tulisan tersebut bahkan bisa menjadi ladang informasi, sumber ilmu yang tidak dipelajari di sekolah.
Baca juga: Jadilah Kreator bukan Plagiator
Baca juga: Jadilah Kreator bukan Plagiator
Menurut Danis, cara berpikir seseorang kadang bisa dilihat dari apa yang ia tulis. Persepsinya, nalar dan logika seseorang akan terefleksikan dari apa yang tulis. Maka dari itu, bagi orang-orang, baik pelajar mau pun awam sekalipun, dengan banyak membaca baik buku fisik atau pun artikel online yang ditulis di blog, akan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang secara teori tidak atau belum diajarkan di bangku sekolah.
Era digital
Danis menegaskan bahwa di era digital seperti ini blogger dapat berbuat banyak untuk memajukan edukasi di Indonesia. Semakin menjamurnya gadget dan akses internet yang mudah, media digital jadi ladang untuk memberikan edukasi. Bahkan secara cuma-cuma.
Dengan menulis tulisan yang yang edukatif dan informatif, maka secara tidak langsung para blogger sudah mendorong untuk meningkatnya kualitas pendidikan di negeri ini. Menariknya lagi, blogger bisa bekerja sama dengan stakeholders setempat untuk menginisiasi kegiatan edukasi ini. Baik secara online maupun offline. Bahkan bisa aja ngebuat event showcase dengan tema pendidikan.
Mendidik adalah tugas setiap orang terdidik
Menurut Danis, sistem pendidikan di Indonesia masih belum stabil. Banyak kebijakan yang selalu berubah tiap periode dan harus diakui ini menjadi masalah yang belum selesai. Orang-orang yang terlibat dalam dunia pendidikan pasti selalu ingin membuat sebuah sistem dan tatanan pendidikan yang baik.
Kesadaran dari semua pihak, baik pelajar, orangtua, masyarakat dan orang-orang yang terlibat secara langsung mau pun tidak langsung harus aware dan mendukung sistem pendidikan yang ada. Kritik dan solusi harus berimbang. Jangan hanya bisa mengeritik saja tanpa bisa memberikan solusi yang jelas.
Pun sebagai mahasiswa yang sejatinya adalah tingkatan tertinggi dari sebuah sistem pendidikan haruslah memiliki kesadaran lebih. Sebagai agent of change maka sejatinya tugas yang diemban tidak hanya mengkritisi dibalik layar, namun juga ikut andil dalam perubahan sebagai eksekutor. Kesadaran untuk berbagi walaupun belum memiliki kemapanan selama dilakukan dengan tulus tentu akan memiliki dampak positif.
Creative thinker
Blogger, sebagai seorang kreatif harus mampu meng-empower diri sendiri dari setiap tulisan yang ia tuliskan. Tulisan mereka akan membawa pemikiran, persepsi dan sudut pandang dari penulisnya. Sefiksi apa pun tulisan, pasti akan ada cerita yang 'nyata' dalam tulisan tersebut. "Aku selalu percaya hal itu. Maka itu, dalam tulisan yang aku buat, secara tidak sadar aku ingin menunjukkan pemikiran dan persepsiku kepada orang-orang yang baca tulisanku" ungkap Danis.
Baca juga: Top 10+ Indonesian Art Blogger
Baca juga: Top 10+ Indonesian Art Blogger
Menurut Danis, ide menulis itu berserakan dimana-mana. Tinggal mau sadar apa nggak dengan ide-ide yang ada disekitar kita dan kemudian menuliskannya. Selain itu, sebagai creative thinker seenggaknya juga memiliki mentor atau panutan untuk belajar.
"Jika harus menyebut satu nama, maka aku akan menyebut Ayah saya sebagai patron yang selalu ingin saya coba ikuti langkah-langkahnya" jawab Danis.
Danis yang saat ini sedang merampungkan sebuah novel yang ia tulis berdua dengan seorang teman berpesan bahwa untuk blogger agar terus meningkatkan kemampuan diri. Ia berharap ekosistem blogging di negeri ini semakin lebih baik, bergairah dan inspiratif. Tentu saja dengan semangat edukasi, blogger mampu menjadi agent of change dan memiliki social mission untuk budaya menulis dan membaca.
Image credit: gbgindonesia.com | twitter.com/danissyamra
#LocalHero adalah artikel maupun Q&A Jungjawa mengenai Indonesian Creative Thinker. Are you creative thinker? Prove your existence! To becoming my next Local Hero, please send your email to hello@jungjawa.com with subject 'Local Hero'. Good luck!
Gue sebenarnya hanya ingin berbagi pengalaman yang gue alami ke semua orang lewat blog. Benar itu Agent of Change. Tapi kalo gue Agent Pulsa.
BalasHapusWah agent of change yang lagi nyamar jadi agen pulsa nih bro? hahaha
HapusSalut deh sama danis, baru tau emang sama blognya hehe
BalasHapusTapi masukan dari dia juga positif banget, banyak sisi positif yang kita dapet sebagai blogger, dijaman yang sudah sangat modern sangat memudahkan siapapun untuk mengakses dunia luar meskipun hanya sekedar membaca informasi :)