Aku dan Kamu Bertemu Karena Susano Bookstore



Apa yang lebih menyenangkan dari membaca sebuah buku dari sebuah toko buku?

Budaya membaca pernah saya tekankan dua kali di blog jungjawa.com. Pertama, saya menekankan bahwa membaca adalah mengasah pola pikir kita untuk lebih kreatif dan menghindari rasa malas. Kedua, membaca untuk membaca. Membaca sebagai sebuah kebiasaan.

"Always read something that will make you look good if you die in the middle of it" - P.J. O'Rourke

Agar keren dan disukai oleh netizen, saya menyelipkan quotes berbahasa Inggris agar terlihat kemingris dan sayintifik. Persetan dengan saya mengerti atau tidak artinya. Kan gampang, bisa di Translate.

Apalagi kalau artikel kamu dibumbui oleh sedikit misuh, akan lebih sayintifik lagi. Sungguh sebuah tips manjur yang saya dapatkan dari Ilham Bachtiar agar meningkatkan engagement artikel dengan misuh-misuh. Plusnya, artikel kamu ndak dicopas karena isinya pisuhan!

Salah satu cara untuk membaca adalah melalui buku. Buku yang berbentuk fisik yang konon katanya tidak bisa digantikan dengan buku digital karena sensasi membalik halaman dan aromanya.

Mbelgedhes!

Apakah jika produsen parfum dengan aroma buku akan laris? Coba topik ini dikaji lebih dalam lagi. Tapi yang jelas, dengan adanya buku fisik, saya bisa merasa memiliki buku. Tidak hanya memiliki saja, tapi cukup congkak untuk bisa dipakai sebagai aksesoris properti kekinian untuk memenuhi Feed Instagram. Kuy!

Pertama kali saya bertemu dengan Para Bajingan yang Menyenangkan adalah di Susano Bookstore. Loh, ini kok tiba-tiba ngomongin Susano dan Buku milik Kepala Suku Mojok.co? Artikel ini memang bajingan sekali.

Ya mau gimana lagi, saya susah merangkai kata-kata yang luwes untuk semi-sponsored post. Daripada dipuji-puji tapi akhirnya banyak dimaki, kan lebih baik apa adanya. Karena yang sempurna adalah kalian dan saya penuh pisuhan. Goks!

Jadi begini, saya bertemu dengan Susano Bookstore dan Susan, pemilik Susano Bookstore atau istilah yang lebih bermartabat adalah Founder Susano Bookstore, memperkenalkan saya pada salah satu karya Puthut Ea.

Warung tanpa Instagram akan semakin tertinggal
Sontak saya senang bukan main. Membaca salah satu buku yang sudah saya perkirakan bagaimana bajingannya Puthut berkisah tentang Bagor, sahabat dekatnya.

Menikmati paragraf demi paragraf Para Bajingan yang Menyenangkan membuat saya tak sadar bahwa kini Susan melebarkan sayap untuk memperluas market share dengan membuat salah satu pojok buku fisik di Pasar Panggung Rejo, belakang UNS.


Terutama kalian yang berada di sekitaran Jogja Solo, lokasinya cukup gampang sekali dan terjangka oleh trasportasi masa kini, ojek online.

Toko buku yang membuat saya bertemu dengan pemikir (maaf, bajimpreng) seperti Ilham Bachtiar ini bukan hanya sebuah toko buku yang "nih, gua jual buku. Lo beli, gua jual!".

Bukan, bukan seperti itu. Susano Bookstore adalah sebuah warung (yang kini juga punya Instagram dan Facebook Fanpage Susano) yang bisa menjadi sebuah playground. Warung yang berisik dengan ide-ide yang sering membuat saya salut dan ketagihan.
Apa saja yang membuat saya salut? No! Saya tidak akan membeberkannya di sini. Kalau kamu ingin tau lebih banyak, silakan datang ke Pasar Panggung Rejo dan cari saja seorang wanita bernama Susan. Katakan kalau kalian datang karena salah satu postingan dari Jung (jungjawa.com) dan jangan lupa, saya titip salam untuknya.

Semoga ia tidak akan bingung. Dan malah mengajak kalian untuk ngehik santai terlebih dahulu biar selow.

Etalase Susano Bookstore yang bebas kalian jamah
Dan untuk kalian yang memang para penikmat buku, pengagum kalkulator dan penyayang binatang, silakan datang ke Susano Bookstore. Sekali lagi, Susano Bookstore.

Kurang ajar sekali kalau kalian yang mengaku anak Solo, terlebih mahasiswa UNS yang lebih spesifik lagi, mencintai buku yang kalian tulis sebagai book holic tanpa mengenal Susano Bookstore. Kurang ajar level Maicih akut!

Oh iya, kalian yang ingin tahu lebih banyak bisa berkunjung ke www.susano.id. Tapi situsnya masih coming soon ketika artikel ini dibuat.

Pesan saya satu, untuk pergi ke Susano Bookstore, jangan lupa bawa teman. Fungsinya buat apa? Ya menemanilah. Duh gusti ngono wae kok bingung.

Maksudnya, barangkali kalau kamu bawa teman, ya bisa sesuai dengan judul artikel ini. Aku dan kamu, bertemu di Susano Bookstore. Aku dan kamu, karena Susano Bookstore.

Lah mbois tenan tho?



Komentar

  1. Pas pertama baca judul ada 'Susano'-nya kirain mau cerita soal Sasuke di film naruto, ternyata bukan.

    dunia digital memang berpengaruh sekali ya di jaman sekarang ini. Sukses terus buat 'warung'-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang warung warung bertebaran di mana saja. Cek warung kita ya sist

      Hapus
  2. Menarik.... Siapa tau suatu saat aku bisa nulis juga "aku dan dia" Xixixixixiiiiii...

    BalasHapus
  3. Tetiba pengen ke solo dan membayangkan berada di susano bookstore mwlihat deretan buku2 dan seketika aku merasa bahagia.

    BalasHapus
  4. Kangen sekali dengan toko buku seperti itu, di Jakarta lebih mudah mencari toko buku komersil soalnya.

    BalasHapus
  5. Asiik niih...tulisan Mas Jung.
    Ngaliirr kaya air mengalir.

    Khas banget.

    Tapi pisuhane wong Solo iki menurutku isih sopan timbangane pisuhane arek Suroboyo.
    Ngregetno ati.

    Wkkwkwk...

    BalasHapus
  6. Saya dulu juga pernah baca buku mas puthut juga.. emang kocak dan tetep pengen musuh hahahahasyuu

    BalasHapus
  7. gw bacanya kocakkk hahaha...Itu yg punya toko bukunya Susano dan petugasnya namanya Susan, wah jan jos tenan. SS gitu jd nya, dipas -pasin. Boleh ya baca buku disitu, ga beli ^dikeplak
    Gw setuju mulai ngumpulin buku lagi buat di beli dan dibaca, kurangin belanja baju dan makan :))

    BalasHapus
  8. Cek.. IG nya.. , toko buku..ya..

    BalasHapus
  9. Ooh.. jadi bookstore itu punyanya mbak Susan gitu ya ceritanya? Apa punyanya mas Susano? Hehehe..
    Btw asyik ya kayaknya, warung buku dijadikan semacam playground. Pasti tempat berkumpulnya orang-orang kreatif nih di sana. Ya, saya jadi bayangin seperti anak-anak yang main di playground: bermain sepuasnya :D

    BalasHapus
  10. setuju sih sama "membaca sebagai sebuah kebiasaan"

    ngeliat screenshot-an susano_book ini aku langsung kepoin IG nya... hahaha..
    susano ada di belakang UNS? Hmm... waktu aku ke UNS kayaknya belum ada dehyaa.. atau aku yang belum tahu? kalo gak salah tahun 2013 aku ke UNS.

    BalasHapus
  11. Jadi Susan ternyata tak jadi dokter, malahan buka toko buku toh. Lihat-lihat postingan di akun Instagramnya, siapa tahu ada buku yang saya minati.

    BalasHapus
  12. Bangkaai.... Tulisannya bikin aku misuh-misuh neh. Jung gilaks! So sweet sih kalau bertemu jodoh di bookstore. Ululululu. Hmmm. Pertanyaanku sama kayak mbak-mbak di atas yang komen. Mbois tenan itu artinya apa? :(

    BalasHapus
  13. wah lihat tempatnya jadi pengen kesana. Solo ya? Deket sich sama Jogja, semoga next bisa kesana lah main

    BalasHapus
  14. Ini tempat intagramable banget ya kaks
    (≧▽≦) cocoklah buat ootedean ala-ala nerd gitu biar apa? Ya biar kekinian dan potonya banyak yang ngelike <( ̄︶ ̄)>

    BalasHapus
  15. sayang banget jauh di Solo gak bisa mampir langsung juga jadinya, di tunggu launching webstorenya aja deh, sama kepoin instagramnya dulu :D

    BalasHapus
  16. Karena lokasinya jauh aku langsung cus ke IG-nya aja ya, liat2 koleksinya hehe TFS infonya :)

    BalasHapus
  17. Hahahaha baru ngeliat kata sayentifik disini.. Tp quote nya bener tuh, setuju bgt. Something make you look good

    BalasHapus
  18. Susano Bookstore solo ini terus terang saya baru mendengarnya. Mungkin buat warga solo pasti toko buku ini sudah sangat terkenal banget terlihat dari followers instagramnya aja sudah banyak banget.

    Jadi penasaran ada berapa buku ya kira kira yang ada di bookstore ini kapan kapan kalo pergi ke solo wajib mampir nih siapa tau ada buku bagus dan sedang ada promo buku murah hihi

    BalasHapus
  19. Gak pengen buka cabang di Jepara? Toko buku Jepara cuilik, ra lengkap. Sapa tau aku kamu bisa bertemu di toko buku, ahahaaaa

    BalasHapus
  20. Buku fisik, aromanya itu beda
    Mgkn lain waktu bs ke Susano

    BalasHapus
  21. Salut.. Kalau memang hobi dan kebiasaannya membaca.. Pasti ketemu aja pojok baca, warung baca, perpustakaan, book store..

    Beda banget ama aku.. Hahaahahah aku ketemunya warteg mulu ini..

    Bawaan lapar terus.. Sejak jd bumil.. Minat membaca agak tenggelam tergantikan minat makan melulu

    BalasHapus
  22. Para bajingan yang menyenangkan baru tau ada banjingan yg menyrnangkan eh aku kok mlh fokus kstu yaa

    BalasHapus
  23. inspiratif ini
    di kota saya sangat jarang bahkan bisa dikatakan blm ada yg seperti ini
    atau saya yang mencoba membuat ya ? hehe

    BalasHapus
  24. Duh kok saya mikirnya susano itu cowok ya. Duh maafkan mba Susan, ternyata kitasama.. mas jung bisa aja kasih judul... tapi benar sih ke toko buku bawa teman itu penting banget buat pertimbangan beli meski pas nyampe sana bakal tenggelam dalam dunia mausng2. Hehe..

    BalasHapus
  25. Aku juga senangnya baca buku langsung ketimbang baca dengan media digital..rasanya mata cepat lelah..

    Susano book.. tokonya keliatan asyik ya.. tadi cek ig nya ada beberapa pojok susano book tergambar disana.. jadi penasaran.., ntar moliat buku2 nya juga semiga ada minat n beli.. mau kesana jauh banget..hahhaaha

    BalasHapus
  26. tumben postingan yg ini banyak komennya :))
    sampe capek scrollnya.

    kemarin pas aku ke solo, nggak kamu ajak ke sini jung. hft.

    BalasHapus
  27. Waiki yang suka tulisan buku agak-agak berat juga bisa ke sana hahahahah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Sebenarnya, +62282 Ini Nomor Siapa Sih? Kok Misterius.

Belajar Kehidupan dari Bentuk Huruf T