Blogger Masuk Angin
“Mungkin Sukirman masuk angin, lek Jo”, saya memberikan jawaban yang cukup singkat untuk Paijo.
Dengan muka masam, Paijo semakin bingung. Bagaimana bisa seorang blogger masuk angin kemudian tidak menulis sama sekali? Bahkan masuk angin hampir satu tahun. Bisa membayangkannya?
Baca juga: Ada Apa dengan Path dan Paijo?
Saya menjelaskan dengan sedikit senyum di ujung bibir. Bahwa seorang blogger yang masuk angin ya memang seperti itu gejalanya. Tidak ada aktivitas sama sekali, baik blog maupun dirinya. Ya, namanya juga orang sedang masuk angin. Mau ngapa-ngapain pasti nggak enak.
Menulis sebuah blog post setahun sekali ya sudah sujud syukur. Kita harus memandang dari sudut pandang lain, bagaimana Sukirman berusaha untuk menulis sebuah post di setiap tahunnya. Jadi, bukan hak kita untuk menghakimi Sukirman. Justru kita harus memberi semangat kepada Sukirman. Bukan melakukan bully atas penyakit yang dialaminya.
Mengkomentari kegiatan orang lain tentu sangat membahagiakan. Namun, jangan lupa, menyampaikan kritik dan berkomentar juga ada etikanya. Jangan lupa untuk mengintrospeksi diri sendiri.
Paijo terlihat sedikit gembira dengan jawaban saya. Sembari mendengarkan, ia manggut-manggut tanda setuju. Namun, beberapa saat kemudian Paijo kembali mengrenyitkan dahi. Sepertinya masih ada yang mengganjal pikirnya.
“Lha resolusi ‘makin rajin ngeblog’ setiap tahunnya itu gimana mas?”. Duh, pertanyaan yang cukup sederhana namun tidak cukup singkat untuk dijawab dengan penjelasan yang sederhana pula.
Saya harus memberikan penjelasan berkali-kali kepada Paijo. Seperti yang saya bilang tadi, mungkin saja Sukirman masuk angin. Jadi, setiap tahun dia selalu berdoa kepada Sang Kuasa agar dikuatkan. Masuk angin bukan perkara gampang. Rasanya badan nggak enak dan ingin sekali lekas sembuh. Namun apa daya? Tak kunjung jua.
“Lek, sampeyan tau ndak? Kalo obat masuk angin bahkan kerokan sekalipun belum tentu mujarab untuk menyembuhkan masuk angin. Jadi, apa yang mujarab selanjutnya lek?”
“Apa?”
Jawabannya adalah doa. Apa yang lebih baik dari orang yang mendengarkan doa seseorang? Adalah mengamininya. Sukirman selalu berdoa di setiap tahunnya. Melalui sebuah post yang konsisten ia tulis. Mengantisipasi penyakit masuk anginnya kambuh lagi. Entah kenapa, selalu diawali oleh ‘bersih-bersih dashboard blog’ untuk mengawali kalimat pertama tulisan Sukirman.
Paijo terlihat puas. Hati saya cukup lega karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, waktunya pulang dan percakapan dengan Paijo malam ini berujung dengan memuaskan. Kopi, gorengan dan remang-remang angkringan yang menemani malam sudah cukup sampai di sini saja. Kami harus pulang.
Baca juga: Tips Desain Blog dari Blogger Profesional
Bagaimana kalau kami tidak pulang dan melewati tengah malam? Angin malam akan menghukum kami. Entah siapa yang akan masuk angin esok hari.
Selesai membayar, Paijo menoleh ke saya. Pikirku ia akan berpamitan atau semacam salaman. Ternyata tidak. Ia berbisik lirih. Pengunjung angkringan lain tentu tidak akan mendengar suaranya. Terlalu lirih.
“Jadi, Sukirman itu blogger angin-anginan ya, Lek?”
Dengan muka masam, Paijo semakin bingung. Bagaimana bisa seorang blogger masuk angin kemudian tidak menulis sama sekali? Bahkan masuk angin hampir satu tahun. Bisa membayangkannya?
Baca juga: Ada Apa dengan Path dan Paijo?
Saya menjelaskan dengan sedikit senyum di ujung bibir. Bahwa seorang blogger yang masuk angin ya memang seperti itu gejalanya. Tidak ada aktivitas sama sekali, baik blog maupun dirinya. Ya, namanya juga orang sedang masuk angin. Mau ngapa-ngapain pasti nggak enak.
Menulis sebuah blog post setahun sekali ya sudah sujud syukur. Kita harus memandang dari sudut pandang lain, bagaimana Sukirman berusaha untuk menulis sebuah post di setiap tahunnya. Jadi, bukan hak kita untuk menghakimi Sukirman. Justru kita harus memberi semangat kepada Sukirman. Bukan melakukan bully atas penyakit yang dialaminya.
Mengkomentari kegiatan orang lain tentu sangat membahagiakan. Namun, jangan lupa, menyampaikan kritik dan berkomentar juga ada etikanya. Jangan lupa untuk mengintrospeksi diri sendiri.
Paijo terlihat sedikit gembira dengan jawaban saya. Sembari mendengarkan, ia manggut-manggut tanda setuju. Namun, beberapa saat kemudian Paijo kembali mengrenyitkan dahi. Sepertinya masih ada yang mengganjal pikirnya.
“Lha resolusi ‘makin rajin ngeblog’ setiap tahunnya itu gimana mas?”. Duh, pertanyaan yang cukup sederhana namun tidak cukup singkat untuk dijawab dengan penjelasan yang sederhana pula.
Saya harus memberikan penjelasan berkali-kali kepada Paijo. Seperti yang saya bilang tadi, mungkin saja Sukirman masuk angin. Jadi, setiap tahun dia selalu berdoa kepada Sang Kuasa agar dikuatkan. Masuk angin bukan perkara gampang. Rasanya badan nggak enak dan ingin sekali lekas sembuh. Namun apa daya? Tak kunjung jua.
“Lek, sampeyan tau ndak? Kalo obat masuk angin bahkan kerokan sekalipun belum tentu mujarab untuk menyembuhkan masuk angin. Jadi, apa yang mujarab selanjutnya lek?”
“Apa?”
Jawabannya adalah doa. Apa yang lebih baik dari orang yang mendengarkan doa seseorang? Adalah mengamininya. Sukirman selalu berdoa di setiap tahunnya. Melalui sebuah post yang konsisten ia tulis. Mengantisipasi penyakit masuk anginnya kambuh lagi. Entah kenapa, selalu diawali oleh ‘bersih-bersih dashboard blog’ untuk mengawali kalimat pertama tulisan Sukirman.
![]() |
Apa mau tak bantu bersihin, mas? - via pixabay.com |
Paijo terlihat puas. Hati saya cukup lega karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, waktunya pulang dan percakapan dengan Paijo malam ini berujung dengan memuaskan. Kopi, gorengan dan remang-remang angkringan yang menemani malam sudah cukup sampai di sini saja. Kami harus pulang.
Baca juga: Tips Desain Blog dari Blogger Profesional
Bagaimana kalau kami tidak pulang dan melewati tengah malam? Angin malam akan menghukum kami. Entah siapa yang akan masuk angin esok hari.
Selesai membayar, Paijo menoleh ke saya. Pikirku ia akan berpamitan atau semacam salaman. Ternyata tidak. Ia berbisik lirih. Pengunjung angkringan lain tentu tidak akan mendengar suaranya. Terlalu lirih.
“Jadi, Sukirman itu blogger angin-anginan ya, Lek?”
Header image credit: http://www.publicdomainpictures.net/
Makjleb..diakhir kalimatnya.
BalasHapusSukirman dan paijo
Hati-hati tersandung.. eh tersinggung.
HapusSiapa tahu ide sukirman itu tertiup angin, jadi mau nulis apa saja malah lupa. Semoga kita bukan blogger yang angin-anginan ahhahahahah.
BalasHapusSemoga, Mas...
HapusAnjayyy lah kalimat terakhirnya :-))
BalasHapusGue semula bingung kenapa pake analogi masuk angin. Tahunya buat itu.
Anjaaay~
HapusCanggih ih....jadi blogger angin-anginan ya? *langsung ngaca, bebersih dashboard*
BalasHapusMau tak bantu beresin dashboardnya mbak? Sekalian tak ilangin *loh* haha...
HapusSaya terpelatuk membaca tulisan ini. :(
BalasHapusMakasih bang jung =))
Semangat lagi, Jal!
HapusWahahah blogger angin-anginan...menohok sekali
BalasHapusAwas tertohok~
HapusNgahaha, aku banget inih. Ha ha.
BalasHapusKata seorang blogger sih, pasti ada aja yg nunggu tulisan kita, itu alasanku tetep ngeblog sih, paling nggak ada satu org yg seneng baca tulisan kita 😬
Ya, termasuk saya :)
Hapusnge-blog klo ga ada angin jadinya sumuk Bro #eh
BalasHapusKalo anginnya makin banter malah masuk angin bro #ealah
HapusPantesan dari tadi kentut mulu, ternyata ane masuk angin :3
BalasHapuscurhatnya disini ya masss
HapusCurhat mas?
Hapusbablas angine
BalasHapusNgasi raono ampase :p
HapusKulo bakal terus ngeblog, walau mungkin akan masuk angin. Wong tolak angin masih buanyak, rek. :D
BalasHapusWah, ngiklan ki mase~
HapusKlo ada antangin buat blogger kayanya seru yak... jadi rajin gitu
BalasHapusWah, COCOK!
HapusOgitu, ya. Ah, saya juga termasuk blogger angin-anginan seperti Mas Paijo. :))
BalasHapusSemangat, Yog!
HapusSeketika merasa jadi blogger angin-anginan. -_-
BalasHapusAh, Uda bukan lho ya~
HapusDan aku wajib komen lagi kali ini 😂 semoga aku segera sembuh dari blogger angin-anginan
BalasHapusWah, udah komen di atas thu lho mbak
HapusHai Paijo...
BalasHapusSay hai doang? Hih!
HapusMantap mas Jung tulisannya. Rapih banget. Udah kayak baca Buku hahaha. Btw, aku juga sempet "masuk angin", tapi ya nggak sampe setaun juga nggak "masuk angin nya". Tapi udah sembuh, insyaallah. Hahaha
BalasHapusLain kali ajarin mas, biar makin rapih :D
HapusKepikiran ambil tema yang dijadikan cerita begini, mas..
BalasHapusAnalogi nya baguuss.
*berasa dicubit.
Cubit-cubitan. *eh
HapusKalo saya pas lagi angin-anginan biasanya "kerokan" pakai kopi.
BalasHapusMbok saya juga dikasih, dikiiiit aja~
HapusBlogger angin-anginan di pojok wb ada tuh.
BalasHapusada uda, ada wanda, ada mbak dian yang lagi angin2an, ada bang tigor, ada nadus juga dan masih bnyak lagi :))
ndak mau jadi blogger angin2an ah.
Ini gue kok ga disebut?
HapusMas Dhika kan rajin, ndak disebut dong~
HapusTampaknya pada ketabok sama tulisannya jung
BalasHapusAh macaciih?
HapusAduh, nabok banget tulisannya :(
BalasHapus*ngepel dashboard
*nyapu dashboard
Hapusalhamdulillah jarang masuk angin, semoga sehat selalu hahaha
BalasHapussalam
mysukmana.net
Semoga sehat selalu mas!
Hapussemuanya pada tertipu kayanya nih dengan judul artikelnya masuk angin.
BalasHapusah yasudahlah ceritanya bagus tapi agak konyol di akhir artikel ternyata blogger angin anginan
Iya mas, saya aja ketipu. Duh
HapusSiapa itu sukirman? Yang iklan Axis ya?
BalasHapusTapi kalo masuk angin terus2an bisa jadi karena terlalu banyak begadang, darilah itu sayangi badan, jgn begadang setiap malam
Hidup sehat!
HapusKayak baca novel (padahal jarang baca novel)
BalasHapusMasih mending sih masuk angin dari pada masuk bui, gak bisa ngeblog sama sekali *krikkrikkrik
Wah, bener juga
HapusMudah-mudahan kita semua bisa selalu sehat, dan gak jadi blogger angin-anginan, ya...
BalasHapusamin mbak
HapusWadoh mas jung ini. mak jleb banget :((
BalasHapusBen ora masuk angin, kudu sering sering mampir ke sini. heheh
Monggo mampir warung e jungjawa.com mbak
HapusAaaakkk....kalimat terakhirnya lumayan menohok ya, mas. Aku nda mau jadi blogger angin-anginan, tapi jika keadaan memaksa seperti itu bagaimana mas....... x'DDD
BalasHapusYa gimana, wong sakit dipaksa sembuh ya ndak bisa. Ya mesti sembuh dulu :D
HapusBoleh numpang ngakak ya mz :)))))
BalasHapusBoleh, silakan mas.
HapusWALAAAH... KIRAAIN APA GITU BLOGGER MASUK ANGIN
BalasHapusApa hayooo~
HapusBlogger anging-anginan terdengar lebih keren dibanding blogger malas. Tapi ya blogger hanya bisa berencana, niat-kesempatan-ide yang menentukan. Hehe..
BalasHapusYak, tul!
Hapushahaha aku kira siapa yg lagi masuk angin, ternyata angin-anginan toh,, ajak jleb juga termasuk aku haha
BalasHapusSemoga cepet sembuh mas
HapusJadi nasihat dan pengingat buat kita blogger-blogger. Terkadang hidup memang penuh angin, yang memaksa sebagian kita menjadi sosok angin anginan.
BalasHapusYak!
HapusWah.. tulisannya nyentil banget. Saya yang kadang masuk angin sebulan dua bulan aja udah nggak betah banget..
BalasHapusWoh, lamanyaaa~
HapusKipas2 pakai duit biar kanginan =))
BalasHapusBiar adem mbak
HapusBlogger angin-anginan, haha iya betul, tak konsisten ya dalam menulis blog..
BalasHapusDan entah knp, akhir2 ini jadi blogger masuk angin, lagi jarang nulis, lagi lebih banyak baca buku, lagi stuck nyari ide apa lagi :l
Tuliskan saja bukunya? Pie mas?
HapusDuit2, nanti pasti jd semangat 45, hahaaha
BalasHapusKembali ke passion kita saat mulai ngeblog
Whaiya... Duit-duit!
HapusSetelah baca postingan ini jadi lebih semangat nge blog, takut nanti ada salah satu pengunjung setia saya yang galau seperti Paijo. hahahaha
BalasHapusKemaren lu bilang pengen bikin plot twist di tulisan ini Jung.
BalasHapusDan gue jawab, udah.
Terus baca lagi rangkaian komentar di tulisan ini. Makin kebuktian, target lu kecapai.
Paijo kok ngeyelan banget sik. Jadi pengen njitak.
BalasHapusAku sering masuk angin, semoga tidak menjadi blogger angin-anginan yah, hehehe..
BalasHapusHoahhhh pagi-pagi dah ngerasa ke sindiri.. sama si angin anginan
BalasHapusAku jadi merasa disentil, masih angin-anginan. :D
BalasHapusDuh angin-anginan ya, engga serius. 😁
BalasHapusHehehe tujuan ngeblog kan beda2, ada yang buat online diary, ada yg nulis buat berbagi info, ada yang buat dimonetize bener2 buat cari penghasilan, dll. Tak apalah jadi bogger angin2an, kembali kepada niatnya ngeblog apa yang penting happy selama msh bisa ngeblog :D
BalasHapuskeluargahamsa(dot)com
bersyukur ada kegiatan jadwal menulis dan berkomentar di wb. ini yg bikin gw semangat menulis. Dan memilih apa yg akan gw tulis nanti diblog. Ga mau disebut bloher angin2 nan haha
BalasHapusAngin-anginan. Iya, ketika hanya ada angin segar saja dia nulis. Kalau aku, nulis ketika......hmmm...apa ya.
BalasHapusKetika mau nulis, belum tentu ide bisa keluar dan ditulis dalam blogspot.
Ketika inget blog udah sebulan gak diisi, belom tentu ada ide.
Ketika ide muncul..ah ya begitulah haha
oh jadi yang suka angin-anginan itu ternyata lagi masuk angin ya hehe baru tau :D
BalasHapusArif blogger rajin, skripsi udah kelar mah bebas ya.
BalasHapusSukirman dan Paijo.. Analogi blogger yg ngena ni buat para blogger yg suka suka hati menulis apapun yg di inginkan
BalasHapusNice
Thanks
Kandida
makjleb iki. sial.
BalasHapustrus aku merasa tersudutkan dengan postingan ini, iya. dah berbulan-bulan merasa embuh.
BalasHapussemangatin aku dong kak.
Berarti harus makan tepat waktu ya Kak biar gak masuk angin heheheh
BalasHapuslho, saya sering masuk angin tapi ga ngaruh sama semangat buat ngeblog... masuk angin ya biarin aja, kan yang nulis tangan, pikiran fokus sama ide-ide... tapiiiii, ga lupa sediain balsem sama setumpuk tolak bala..eh tolak angin plus cemilan nasi sama lauk pauknya.. kelar tuh masuk angin.. jiahahha
BalasHapusBlogger angin-anginan apaan sih? Coba tak gugling dulu. :D
BalasHapusAh dirimyuuu selalu nendang tiap nulis hehehe..
BalasHapusEmang iya sih penyakit blogger itu masuk angin :D LOL, semoga bisa terus konsisten yaa ngeblognya. Obatnya minum tolak angin biar ngak masuk angin :D
Wakakakakakakkakakaka..
BalasHapusbangke nih blog post huhu
Bye Jung
Berarti harus dikerok dulu mah biar gak masuk angin lagi.
BalasHapusapa deh :))
BalasHapusBlogger masuk angin ? Huft kayaknya perlu uang logam untuk di kerokin tuh sob :-D
BalasHapus