Ngerti Teknologi Aja Nggak Menjamin Startup Lo Akan Sukses

Artikel ini disponsori oleh Infobanknews, portal berita seputar perbankan dan keuangan.

startup sukses dan bisnis teknologi


Kids zaman now mana sih yang nggak ngerti tentang startup? Liputan startup udah sering banget seliweran di media massa kan? Semakin banyak orang yang membicarakannya, terutama generasi muda yang pengin banget belajar sesuatu yang baru dan terpacu untuk bikin suatu akselerasi untuk mencapai setiap milestone dalam hidupnya dengan cepat.

Kenapa dunia startup begitu menarik? Sederhana aja sih. Dunia startup terlihat menarik karena menawarkan tiga hal, yakni sesuatu yang baru untuk menjadi solusi, akselerasi untuk growth yang begitu cepat dan prospek untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui bisnis. Singkatnya, solutions, growth and profit.

Tiga hal di atas yang bikin startup lebih menarik daripada perusahaan konvensional. Solusi yang ditawarkan akan menjadi menarik dengan adanya penggunaan teknologi dalam lini bisnis startup. Lo yang awalnya nggak tau tentang coding ya jadi ngerti dikit lah tentang berbagai platform, infrastruktur dan programming language. Soalnya, hal ini bisa kita pelajari otodidak dan memberikan keleluasaan untuk melakukan trial and error.
Teknologi di dalam startup juga punya andil besar buat scale up. Sebuah startup dituntut untuk growth dengan masif dan dalam waktu yang singkat. Solusinya? Ya growth hacking dan akselerasi. Mau nggak mau, startup yang dibangun bakalan di dorong untuk berkembang secepatnya. Kenapa sih kok harus seperti itu? Ya karena itu budayanya. Karena itu tuntutannya.

Well, perjuangan di dalam startup nyatanya nggak selamanya semulus dan polos gitu aja sih. Ada sisi lain yang tentunya nggak kita sadari. Kehidupan founders, venture capitals sampai semua stakeholder dari sebuah startup akan menentukan jalannya startup tersebut. Sukses atau tidaknya sebuah startup juga nggak bergantung kepada teknologi aja.

Loh, kok gitu?

Startup bukan hanya tentang perusahaan teknologi yang akan sukses kalo foundernya punya background dan skill yang memadai tentang penguasaan teknologi. Bukan.

Startup company is fast-growing business

Simpel aja sih, startup yang ingin growth akan mengeluarkan uang untuk membiayai aktivitas itu dan... okay, go public untuk mendapatkan support. Mulai dari mendapatkan investasi dengan melakukan pitching. Mendapatkan seed funding. Pendanaan tahap lanjut Serie A, B, C and goes on. You named it. Melantai ke bursa saham pada akhirnya.

Nah, dari sini kita bisa lanjut ke poin tiga dari yang sudah gue sebutkan di atas. Yap, bener banget, profit. Aktivitas yang akan kita lakukan harus menuntut kita untuk mampu membiayai startup kita sendiri tanpa harus repot-repot memikirkan revenue yang terus menurun. Okay?

Baca juga: We Could Be Heroes

Artinya, semua pihak akan ikut berkolaborsi untuk menuju sukses. Imbasnya, nggak cuman teknologi atau engineering aja yang akan menjamin kesuksesan sebuah startup. Tapi semua pihak. Termasuk marketing, bisnis dan lain sebagainya.

Bahkan untuk bisnis sendiri, perlu membiasakan diri untuk melihat trend pasar sehingga ketika ada seseorang yang bertanya, "Udah lihat daftar harga saham hari ini?" Kita mampu menjawabnya dengan mudah. Gampangnya sih kita bisa mengikuti perkiraaan harga saham gabungan atau IHSG dari KGI Sekuritas Indoneisa aja

“If you’re not a risk taker, you should get the hell out of business.” – Ray Kroc
Kenapa kita perlu melihat trend bisnis? Karena secara nggak langsung ini akan menentukan ke mana startup kita akan dibawa. Terlalu riskan rasanya keputusan terkait startup diambil tidak berdasarkan data apalagi tren pasar yang ada.
Ingat, startup itu bisnis. Minimal ia bisa berdiri sendiri dan memenuhi pembiayaan dari sisi operasional. Poin nomor tiga menjelaskan ini semua untuk membuat startup kita bisa secepatnya profitable.

Baca juga: Be Young and Ambitious

Business development team yang solid di dalam sebuah startup akan mampu memperkirakan ke mana pasar akan bergerak. Secara nggak langsung, akumulasi dari setiap potensi yang bisa dibuat oleh tim bisnis akan berimbas pada kesehatan finansial dari sebuah startup.

Valuasi yang semakin naik ditambah user base yang solid dan Key Point Indicator (KPI) yang tercapai akan menjadi dasar untuk kesuksesan startup yang lo buat. Kalo udah kayak gini, masih ngotot percaya bahwa ngerti teknologi aja akan menjamin kesuksesan startup lo? Ehehehe....

Gue sih nggak.

Gampangnya sih, sebagai founder atau pun seorang staff di sebuah startup, perlu banget untuk membaca tentang berita ekonomi dan bisnis. Why? Karena ngerti teknologi aja nggak akan menjamin startup kita akan sukses.

Lagian, jenuh nggak sih kalo lo tiap hari cuman ngoding mulu?

Jadi gini, kalo lo mau bikin startup, plis banget nih ya, ngerti teknologi aja nggak cukup. Karena lo itu bikin startup!

Komentar

  1. aku iki ora mudeng lho mas startup sing dikarepke cah enom saiki ki opo
    rumahsane duwe ide apik ngerti tekno terus gampang entuk investor ngono

    sitik-sitik start up..
    mereka blm banyak yg tau bisnis yg sebenarnya hahah

    BalasHapus
  2. Startup tu apaan ya mas..
    Trus gmn ya biar bisa start dan gmn biar up..

    BalasHapus
  3. If you’re not a risk taker, you should get the hell out of business. Cocok banget sih buat perkembangan zaman now yang cepet banget pergerakannya. Mampir ke blog saya yang newbie juga ya mas.. Hehe
    anggreanisitopu.wordpress.com

    BalasHapus
  4. Yaaa dapet pandangan lahh dr tulisan kamu soal startup, aku mikir mereka2 yg membuka usaha kayakgini pasti “lebih keren” dari perusahaan konvensional biasa,

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Pengalaman Pengembalian Dana (Refund) Tiket Pesawat di Traveloka

FONT UNTUK NUANSA RAMADHAN DAN IDUL FITRI