Yuk Belajar Serba-serbi SEO



Sebenarnya ini adalah materi yang cukup lama. Beberapa bulan yang lalu saya membawakannya di acara Emak-emak Blogger Solo, namun kali ini saya akan menuliskannya di sini agar lebih mudah dipahami. Ya, semoga lebih mudah dipahami.

Artikel ini cukup panjang. Ada lebih dari 2.000 kata. Jadi buat kalian yang enggak sempat baca, bisa simpan saja artikel ini.

Selamat membaca!

*** 

Oke, apa yang akan kamu pikirkan pertama kali ketika mendengar kata SEO?

Sebuah kota di Korea? Itu Seoul

Seorang pimpinan perusahaan? Itu CEO

Mendapatkan posisi ‘terbaik’ di hasil pencarian? Nah!


SEO sendiri adalah sebuah teknik yang cukup umum dan sejujurnya sangat mudah dipahami. Boleh dikatakan setiap hari kita adalah seorang SEO Engineer.

Kita bisa mempelajari diri kita sendiri untuk memahami bagaimana pengguna menggunakan search engine. Sepertinya mudah, tapi prakteknya sulit. Apalagi jika hal-hal yang sangat dasar saja kurang bisa dimengerti. 

Kenapa SEO?

Apa sih untungnya menggunakan SEO? Mungkin terdengar klise, padahal untuk mempelajari SEO sendiri butuh waktu yang tidak sebentar.

Dan mungkin saja bagi beberapa orang terkesan njlimet.

Tapi, dengan menggunakan SEO, kita bisa mendapatkan traffic yang cukup banyak dan murah. Kok murah?

Karena jika dibandingkan dengan beriklan di media konvensional atau pun menggunakan ads dari pihak ketiga, SEO jauh lebih murah. Itulah solusi yang ditawarkan dari SEO.

Saya pernah menuliskan alasan kenapa belajar SEO itu penting. Ya, akan lebih mudah jika kita tau alasan belajar suatu hal.

Bagaimana SEO bisa meningkatkan traffic sebuah website?

Ya karena search engine menawarkan traffic gratis dan penelusuran yang bisa berulang-ulang atau repetitif. Apalagi jika kita bisa membuat sebuah target dengan kata kunci tertentu.

Nah, dari traffic tadi kita bisa mencari traffic yang berkualitas untuk mendapatkan relevant traffic. Fungsinya?

Salah satunya adalah untuk mendapatkan goals dari situs atau blog yang kita kelola. Bisa CTA (Click to Action) seperti register/sign up sebuah layanan, berbelanja, download dan lain sebagainya.

Sumber traffic sebuah situs- brightedge.com


Studi dari Brightedge.com menyebutkan bahwa lebih dari 50% traffic berasal dari search engine. Ya, SEO menyumbang setengah dari total kunjungan sebuah situs. Baik itu melalui hasil pencarian situs maupun pencarian gambar.

Jadi, SEO itu Google?

Emmm… Bisa dibilang iya dan bisa juga tidak.

Market share bisnis pencarian di tahun 2016 - allwebco-templates.com


Dalam bisnis search engine, Google memiliki market share terbesar untuk saat ini. Sebenarnya layanan lain juga ada, seperti Bing atau Yahoo Search. Namun, Google lebih populer. Sehingga ya bisa dibilang SEO ya sama juga Google.

Pengecualian untuk di China, karena di sana Baidu lebih populer daripada Google.

Say hello to Baidu


Jadi, buat kalian yang ingin menyasar SEO untuk segmen China, ada baiknya mulai memahami Baidu :D

Apa yang harus dipelajari dari SEO?

Banyak sekali. Saya juga mumet kalau belajar semuanya. Namun, secara garis besar ada dua hal yang perlu diperhatikan. On-page SEO dan Off-page SEO.

Atau bisa lebih mudah, internal SEO dan eksternal SEO. Faktornya ada banyak sekali. Seperti penggunaan kata kunci, meta deskripsi, judul artikel, url artikel dan lain sebagainya. Itu hanya untuk internal SEO.

On-page dan Off-page - softloom.com


Kalau eksternal SEO lebih kepada faktor-faktor yang sebenarnya sulit kita kontrol secara langsung. Seperti bagaimana distribusi konten kita di media sosial, tautan balik dari situs lain dan lain sebagainya.

Bagaimana cara menggunakan SEO?

Setelah memahami cara kerja SEO, selanjutnya hal ini bisa diterapkan di situs atau blog yang kita miliki. Permasalahannya adalah, bagaimana menggunakannya?

Secara teori mungkin sudah khatam tentang internal SEO dan eksternal SEO. Sudah mengerti harus begini dan begitu.

Namun, seringkali saya menemukan bahwa tidak banyak yang mengerti cara mengembangkannya.

Pada dasarnya cukup mudah. Kita bisa membuat siklus penggunaan SEO. Sederhana saja.



Sebuah situs yang akan kita optimasikan kontennya harus dievaluasi terlebih dahulu. Baru kemudian bisa kita lakukan research untuk menemukan konten apa yang bisa dioptimalisasikan dan bagimana strategi kedepannya.

Setelah research tadi dilakukan, ada hal penting yang sering luput dari siklus ini. Yakni mengukur performa SEO tadi.

Kebanyakan orang enggak mengerti bagaimana SEO memberikan dampak kepada situs mereka karena tidak mengukurnya. Jadi tidak bisa membandingkan antara sebelum menggunakan SEO dan setelah dioptimalisasikan.

Padahal, dengan adanya pengukuran tadi bisa kita evaluasi lagi dan lanjut mencari solusi. Begitu seterusnya.

“Saya tidak bisa melakukan evaluasi sebuah situs. Terus bagaimana?”

Ya namanya juga sebuah siklus. Bisa dimulai dari mana saja. Mau mulai dari pencarian insight untuk research kata kunci? Boleh. Nanti tinggal kita ukur dan evaluasi. Kemudian ya research lagi.

Research

Proses untuk melakukan research keyword bisa dimulai dari hal sederhana. Pokoknya, nanti dari hasil research ini kita bisa melihat peluang keyword yang akan kita gunakan.

Gunakan juga beberapa opsi keyword di mana nantinya bisa kita gunakan untuk meningkatkan variasi sebaran keyword yang akan kita gunakan.



Oh iya, kalau sekarang ini lagi ngetrend sebuah konten yang memiliki keterkaitan sebuah tempat atau lokasi. Contohnya?

Begini, ibaratkan sebuah kata kunci pencarian “tempat nongkrong”. Oke, untuk kata kunci ini terlihat lebih umum dan memiliki cukup banyak kompetitor.

Nah, untuk menyingkirkannya kita bisa mentargetkan keyword ini untuk lokasi tertentu. Hal ini untuk meningkatkan konversi kata kunci tadi. Lebih spesifik akan lebih baik.

Rumusnya cukup sederhana sih ya.

[Kata Kunci] + Lokasi + Value 

Misal nih, kita ingin membuat sebuah konten “tempat nongkrong” tadi untuk lokasi di Semarang. Nah, kita bisa menggunakan rumus tadi untuk menentukan judul sekaligus topik yang akan diangkat.

Variabel value bisa digunakan untuk memberi nilai tambah dari artikel yang kita buat. Bisa saja sesuatu yang lebih murah, lebih mudah, lebih ngehits atau apapun. Tergantung kreatifitas dan bagaimana audiens kita berprilaku.

Sehingga, hasilnya bisa saja seperti ini:
1. Tempat Nongkrong di Semarang yang Instragramable banget Buat Kamu dan Dia
2. Tempat Nongkrong di Semarang yang Bikin Seru Malem Mingguanmu Bareng Keluarga

Tentu saja, rumus di atas enggak harus sesuai kok. Bisa lepas dari pakem di atas. Nah, makanya, research diperlukan untuk menentukan target dari pembaca yang akan kita tuju.

Enggak ada keharusan. SEO itu fleksibel.

Keyword Research bisa didapatkan dari mana?

Untuk hasil kata kunci kita bisa gunakan pencarian dari Google. Salah satunya adalah Quick Search atau pencarian relevan yang terkait kata kunci tersebut.

Kata kunci lain yang bisa didapatkan di Quick Search


Atau kalau kamu punya kemampuan untuk mengerti Google Analytics dan Keyword Planner, bisa kok menggunakan tools tersebut. Bebas.

Selain itu, jangan lupakan related queries yang ada di bagian bawah hasil pencarian. Ini menunjukkan bahwa mereka yang mencari keyword tersebut juga mencari keyword lain yang serupa.

Related keyword di bawah hasil pencarian


Ada tips yang penting kamu tahu bahwa forum diskusi seperti Quora atau Kaskus bisa digunakan untuk validasi keyword. Loh, kok bisa?

Ya, sebab dari sebuah forum kita bisa melihat apakah ada yang mencari konten tersebut atau bisa saja tidak ada sama sekali. Sehingga kita bisa menentukan keyword yang spesifik dengan lebih efisien.

Bonusnya, kita bisa saja mendapatkan jawaban praktis dari berbagai forum tersebut kemudian bisa kita kompilasi menjadi satu di artikel yang kita buat. 

Nah!

Measure

Nah, setelah kita menentukan kata kunci dengan Research selanjutnya adalah mengukur performa dari artikel yang sudah dibuat. Di sini, sebisa mungkin kita menggunakan tools untuk mendapatkan data dan menarik kesimpulan.

Saya menyarankan buat kamu yang memang ingin mendalami SEO, mengerti tentang cara menggunakan berbagai software untuk mengukur performa SEO.

Sebab, dengan kemampuan kamu menggunakannya akan mempermudah untuk membuat konten yang relevan kedepannya. Ya, biar keep on track gitu konten yang dibuat.

Salah satu tools yang bisa digunakan untuk mengukur performa SEO adalah Google Analytics. Atau kalau mau yang sederhana tapi memang tetap powerfull, kamu bisa coba Google Webmaster.

Kita bisa memonitor performa artikel kita di Webmaster


Nah, di Google Webmaster, kamu bisa lihat performa SEO dari artikel kamu. Mulai dari jumlah klik yang dihasilkan hingga perubahan posisinya hingga 90 hari terakhir. Mantep kan?

Dari Google Analytics pun kita bisa menganalisis performa dari SEO artikel tadi. Contohnya, jika kita menemukan sebuah konten dengan bounce rate tinggi dari Organic Search. Maka kemungkinan besar konten kita tadi “cukup” membosankan untuk audiens.

Nah, agar lebih baik, kita bisa membuat konten yang lebih atraktif sehingga audiens enggak segera pergi dari artikel kita. Seenggaknya dia punya waktu yang lebih lama, kita bisa melihat Average time On Page-nya juga.

Setelah kita optimasi lanjutan atau revisi konten tadi. Selanjutnya kita ukur. Bisa jadi satu minggu kedepan dan dilihat, apakah ada perubahan atau tidak. Nah, gampang kan?

Evaluate

Berbagai hal yang sudah kita ukur di tahap sebelumnya akan lebih baik jika dilanjutkan dengan evaluasi. Ada berbagai macam cara untuk mengevaluasi performa SEO dari artikel kita. Namun, saya akan menyederhanakannya saja.


1. Mencari Peluang Keyword lainnya.

Apa yang sudah kita tulis mungkin masih memiliki konten yang belum mendalam. Sebagai contoh jika kita menulis tentang bakso. Akan ada banyak peluang keyword lainnya seperti bagaimana cara membuat bakso, tempat makan bakso yang enak dan lain sebagainya.

Nantinya, hasil dari evaluasi peluang keyword ini bisa kita gunakan untuk mengembangkan konten selanjutnya.

Justru inilah yang kita harapkan. Sehingga akan ada banyak sekali konten serupa atau niche di blog kita. Hal ini akan menjadikan sinyal relevansi konten blog kita semakin kuat.

Ups, sebentar. Apakah keyword adalah segalanya? Tentu saja tidak. Jika kamu punya waktu, saya pernah membahas akan hal ini.

Sesungguhnya kita bisa membuat sebuah blog post tanpa harus memikirkan keyword.

Caranya? Saya sudah menjelaskannya di artikel tersebut.

2. Membandingkan dengan Sebelum Optimasi

Gampang saja, kita bisa membandingkannya dengan data yang diambil dari tools, salah satunya adalah Google Analytics. Atau kalau mau gampang, dashboard analytics platform blog kita juga bisa kok.

Nah, untuk melakukan analisis, saya dibantu oleh Analytics


Jadi, bisa dilihat performa SEO-nya dari waktu ke waktu. Mulai dari posisi di SERP (Search Engine Position). Apakah mengalami penurunan atau stabil aja. Bisa juga dilihat dari jumlah %NewUser yang dilihat juga dari channel atau medium pengunjung kita. Apakah benar-benar dari organic search atau enggak. Gitu.

3. Melirik Kompetitor

Mungkin ini bonus dari evaluasi ya. Jadi kita juga perlu melihat kompetitor dan menganalisis kekurangan konten mereka. Gunanya untuk apa?

Agar pengunjung punya experienced yang lebih dari kompetitor kita. Misalnya saja, kompetitor belum memiliki rich content seperti infografis atau video, maka sebisa mungkin kita menyediakan itu semua.

Tentu saja, ini nanti lebih kontekstual yang artinya menyesuaikan konten yang kita buat. Sehingga, pengunjung akan menilai lebih terhadap artikel kita.
Pun begitu juga dengan search engine.

Jangan lupakan juga hal-hal fundamentar seperti desain dari konten kita, termasuk desain situs secara keseluruhan. Kecepatan situs, letak navigasi, penggunaan font dan sebagainya.

Mungkin saja, pengunjung langsung kabur ketika melihat desain blog atau situs kita. Sebab, ketika pengunjung merasa tidak nyaman, maka saat itu juga mereka akan angkat kaki dari situs kita.

Wah, gawat dong!

SEO or Design?

Dua hal ini sebenarnya sangat berkaitan. Secara umum, website yang SEO friendly memang memiliki desain yang cukup baik. Tapi tidak berlaku sebaliknya loh ya, soalnya belum tentu.

Keramahan blog atau situs terhadap perangkat mobile juga dinilai


Sejak tahun 2015, Google memperbarui algoritmanya dengan menambahkan faktor mobile friendliness untuk dimasukkan dalam penilaian hasil pencarian.

Oh iya, kalau ingin memeriksa apakah blog/situs yang kita punya sudah mobile ready atau belum, bisa menggunakan Mobile-Friendly Test yang memang disediakan oleh Google.

Mobile-Friendly Test dari Google
Plus, sudah ada report mengenai permasalahan pemuatan halaman di dalamnya. Lengkap kan.

Fyi aja sih, pembaruan Mobilegeddon memasukkan usability, design dan readability untuk dimasukkan dalam perhitungan.

Apa itu SERP (Search Engine Result Page)?

Hasil pencarian akan ditampilkan secara list oleh Google. Sistem ini akan membuat list ranking dari 1 sampai tak hingga.

List ini berada di dalam halaman yang disebut dengan SERP (Search Engine Result Page). Umumnya, satu halaman SERP akan menampilkan 10 list.

Hasil pencarian Google terkait kota Banjarmasin


Pada kondisi tertentu, Google akan memberikan informasi khusus terkait hasil pencarian. Bisa jadi lokasi, quick answer dan snippet lain yang memanjakan pengguna Google.

Semua orang yang berkecimpung di dunia SEO menginginkan blog atau konten situs mereka muncul di halaman pertama SERP.

Karena dengan adanya posisi konten di halaman pertama, maka diharapkan akan mendatangkan trafik dengan lebih mudah. Pengunjung akan lebih sering melihat konten mereka dengan keyword tertentu.

Tapi sebenarnya, posisi pertama pun bukan tolak ukur yang menyebabkan trafik melimpah. Perilaku pengguna agak sulit ditebak di sini.

Kalau mau aman, posisikan konten kita di ranking 1 sampai 5. Sebab, posisi above the fold *) tersebut tidak membuat pengunjung melakukan scrolling dan diharapkan akan meningkatkan rasio klik.

*) above the fold: posisi yang akan dilihat oleh para pencari tanpa harus melakukan mouse scrooling

SEO Tools

Sebenarnya ada banyak sekali SEO Tools di luar sana. Baik yang berbayar maupun yang gratis.

Tapi, untuk memudahkan, kalian bisa menggunakan beberapa tools gratis SEO berikut ini. Saya juga menggunakannya kok.

Oh iya, tools ini memang sangat basic, tapi cukup powerfull sebagai acuan dasar kalian untuk mempelajari SEO. Bisa digunakan untuk benchmarking strategi SEO yang digunakan.

***

SEO Quake: Plugin sederhana yang bisa digunakan di browser kalian (saya menggunakan Chrome). Enaknya, plugin SEO Quake ini bisa kita pakai untuk mengaudit artikel kita secara SEO.

Google Analytics: Wah, tools ini rasanya cukup wajib lah ya. Isinya lengkap, kita bisa menentukan mencari jenis dan behaviour audiens artikel dari search engine. Hal utama yang saya suka adalah tools ini gratis. Hehehe….

MOZ: Sebenarnya ini bukan tools sih ya, bisa jadi karena mereka menentukan DA/PA melalui OSE (Open Site Explorer). Tapi, resource yang cukup berharga adalah Moz Blog yang menyajikan banyak sekali insight untuk belajar SEO. Woah, I liked their Whiteboard Friday so much. Love it!

SumoMe: Kalau ini memang tools yang sebenarnya. Freemium kok. Jadi, bisa digunakan dengan kemampuan terbatas untuk versi gratisnya. Cukup bagus dan bisa melakukan click map. Cobain deh. Asik tuh!

Webmaster Tools & AdWords: Saya jadikan satu saja. Toh kedua tools ini hampir mirip lah ya (boleh dibilang begitu padahal enggak). Webmaster Tools untuk memberikan ‘pengaturan’ kepada aset kita (blog dan situs). Sedangkan AdWords bisa digunakan untuk mencari peluang kata kunci. Eh, sebisa mungkin biar enggak pakai AdWords ehehehe…

***

Wah, panjang juga ya mengenai serba-serbi SEO. Tapi enggak masalah, toh semuanya bisa dipelajari pelan-pelan kok. Semangat!

Oh iya, materi presentasi dalam bentuk PDF bisa kamu download. Gratis! Klik tombol di bawah ya.



P.S. Yuk diskusi di kolom komentar di bawah. Siapa tau kita bisa saling bertukar pikiran :D

Komentar

  1. Menarik ini. Semakin njelimet untuk paham SEO, tapi kayaknyanya menarik untuk dipelajari :-)

    BalasHapus
  2. Aku berpendapat bahwa riset keyword itu ibarat jantungnya SEO. Ampun hu kalau sy nakal 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah ndak juga, saya suka orang yang riset keyword yang memang benar-benar riset. Ahahahaha hu

      Hapus
  3. Menarik ini. Tapi emang belajar SEO njlimet dan ini yang kadang bikin aku kurang telaten. Tapi mau coba belajar lagi ahh

    BalasHapus
  4. Huwahhh… kumampu bertahan hingga akhir, yes…
    Alangkah bahagia jika artikel di blog mampu nangkring di layar mbah pada posisi pertama.
    Kuijin buat save materinya ya, mas.
    Terima kasih untuk ilmunya.
    Perlu diterapi, catet!!! Hehee

    BalasHapus
  5. KAlau kata seseorang, untuk mendapatkan hasil SEO yang memuaskan, lebih baik menggunakan wordpress ya, daripada blogger. Karena optimasinya lebih mudah. Bener gak tuh??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata siapa? Coba kenapa optimasinya bisa lebih mudah. Apa iya?

      Hapus
  6. Eh udah tamat! Aku bacanya dari ngangguk-ngangguk sampai geleng-geleng. Baru mulai paham sama SEO setelah baca tulisan Mas Tomi, baca tulisan Jung aku pengen nangis kerena kok SEO susah dimengerti. Ini lebih susah daripada harus mengerti perasaan pasangan rasanya.
    Aku pakai SEO tool sih, tapi ya semampu aku aja. Kayanya harus kursus khusus sama Jung nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gampang kok mbak, kan tiap hari kita pake search engine dan menerapkan SEO. Intinya belajar dari perilaku diri sendiri juga bisa sih :D

      Hapus
  7. njelimettt ya...
    bookmark dulu ntr kudu dibaca berulang..
    mas Jung ajari gw pliss ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk ah. Ntar banyak artikel SEO kok di sini. Hehehe...

      Hapus
  8. Penjelasannya lengkap sekali, jadi bingung mau mulai darimana. Saya download presentasinya dulu untuk dipelajari.

    BalasHapus
  9. Sama kaya mba Di.
    Butuh konsentrasi yang penuh memahami tulisan mas Jung.

    Aku uda download pdf versionnya, mas.
    Haturnuhun.

    Nanti dipahami lagi...dan syukur-syukur mas Jung mau ngadain kuliah WhatsApp di grup WB.
    ^^

    BalasHapus
  10. dan,,, sepanjang ini aku malah makin sulit memahami hahhahaa... seo oh seo

    BalasHapus
  11. Menarik, nih. Meskipun pusing sih pasti pas nerapinnya. Karena kayak yang dibilang mas Tomi, SEO itu seni. Perlu ketelatenan baru lama-lama luwes. :D #TFS, mas Jung!

    BalasHapus
  12. Aku belum nerapin keseluruhan hukum seo. Masih yg gampang2 aja, misalnya keyword yg diulang, dibold, dll. Tp pada dasarnya prakteknya ini yang susah. Nulis masih 'semau gue' aja :'D

    BalasHapus
  13. Kalo kata saya sih Seo itu susah susah gampang soalnya harus bener bener di mengerti banget apa isi konten yang kita buat dan kalimat yang sesuai keyword itu sangatlah susah

    BalasHapus
  14. Langsung download materi presentasi. Bermanfaat banget!

    Tapi ada pertanyaan ngganjel tentang SEO ini.
    1. Kalo aku pengin bikin keyword misalnya "cafe instagramable di jogja". Tag-nya disusun gimana ya? Cafe, instagramable, jogja? Atau bentuk kalimat "cafe instagramable di jogja"?

    2. Ada situs utk mengetahui theme kita udh SEO friendly enggak? Blogku udah responsive, tpi enggak tau udh SEO friendly apa enggak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Tag enggak berpengaruh banyak terhadap SEO mbak.

      2. Cek aja di Google Mobile-Friendly Test, linknya sudah ada di atas kok.

      Hapus
  15. swear, aku nggak ngerti yg begini beginian, tp beberapa seo tools yg disebut diatas sudah aku mintai tolong, kesuamiku untuk pasang ataupun pakai, di dalam blog ku..

    entahlah kayaknya aku nggak nyampe deh mikir mikir ginian.. maunya terima beres saja... huaaa sedih..

    btw makasih ya jung mau berbagi ilmunya.. jrg jrg ada yg ngasih tp detail banget begini..

    BalasHapus
  16. baca berkali-kali tetep aja pusing :(

    aku butuh banget nih arahan2 dan tips seo dari kamu jung,

    BalasHapus
  17. Gimana Kalau kita ketemu aja lalu kamu Ajarin aku seo agar supaya lebih paham, Jung. Gimana? Available tanggal berapa? Wkwkw

    BalasHapus
  18. Semakin terlihat njimel ini..hehe
    Tapi penasaran ingin memperlajarinya, mungkin butuh waktu aja untuk bisa memahaminya secara detail :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Yuk Kenalan dengan Berbagai Jenis Power Plant yang Ada di Indonesia

Pengalaman Pengembalian Dana (Refund) Tiket Pesawat di Traveloka

LOGO BARU PIZZA HUT